Sesaat Selo terdengar begitu pilu, ketika menyampaikan penolakannya bertemu dengan Jessi. Jessi pun menghela napas berat, lalu melontarkan beberapa rangkai kalimat untuk Selo.
"Kamu datanglah. Tolong lihat aku! Jangan lihat siapapun. Aku mohon sama kamu agar kamu datang kesini karena ada hal yang sangat penting. Yang akan aku bahas bersama kamu," kata Jessika dengan keteguhan hatinya, dia yakin bahwa dia akan mampu mengubah perasaan hati Selo saat ini.
"Jess. Tadinya aku hanya ingin sendiri saja, tidak mau di ganggu. Aku lagi ingin sendiri. Ternyata kamu berisik dan rewel. Kamu membuat aku susah untuk tidur lelap," kata Selo dengan suara yang rusuh.
"Aku hanya meminta sesuatu kepada kakakku. Sebuah hadiah yang bahkan belum dia berikan padaku. Hadiah pernikahan," kata Jessi merayu Selo untuk datang ke rumah sakit.
"Sebenarnya kamu ingin hadiah seperti apa? Coba katakan sekarang!" kata Selo dengan serius.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com