Malam itu,
Murni tampak gelisah.
"Ada apa?" Tanya Rafael.
"Aku cemas!"
"Cemas kenapa?" Rafael berjalan ke belakang kursi dan memijat bahu Murni agar lebih rileks.
"Aku yakin...Richman ingin mengambil Putri!" Kata Murni dengan mata terpejam, menikmati pijatan Rafael.
"Tidak ada yang bisa mengambil anak-anak itu, mereka selalu dekat di hatimu!" Kata Rafael lembut.
Murni terharu, Rafael benar. Dia sudah meletakkan fondasi yang kuat di hati anak-anaknya. Tidak ada yang bisa memisahkan ikatan itu.
Murni jadi tenang kembali. Sekalipun dia ingin bersama anak-anak itu, tetapi anak-anak itu tetap akan pergi, mereka hanya titipan, selanjutnya mereka punya pilihan untuk masa depannya.
Murni menyayangi Putri, demikian pula anak itu, kenyataannya anak itu sangat dekat dengannya.
"Kita fokus sementara waktu ke Prince dan Raihana!" Kata Rafael.
Murni mengangguk dengan pikiran jauh. Saat ini dia mengenang salah satu anaknya, Zaid.
Zaid sangat sibuk dengan kegiatan di pesantren.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com