Fitnah

Rahimah tersenyum sinis, dia masih punya banyak salinannya

"Kamu...kamu berani memfitnahku!" Darwin bergerak mendekati Rahimah kembali. Rahimah tidak mundur

"Ha.. fitnah...fitnah katamu...Raihan bukan fitnah... dia hasil perbuatan mu!"

Darwin terdiam. Tak percaya dengan kenyataan yang di dengarnya.

Zaleha menatap mantan suaminya itu dengan rasa sakit, dulu dia ingin sekali.menampar pria yang telah menyakiti itu. Sekarang dia tidak melakukannya, Banyak tangan yang mewakili sakit hatinya.

Darwin terpojok.

"Kalian...kalian ingin memeras ku... kalian ingin mencemarkan nama baik ku...akan ku tuntut kalian!" Darwin menunjuk-nunjuk wajah Murni, Zaleha dan Rahimah.

"Pak Darwin...silahkan pergi dari sini!" Murni membuka pintu lebih lebar. Dia tak ingin keadaan tambah buruk. Darwin tak bisa mengendalikan diri.

"Kamu tak bisa mengusirku...kalian telah menghinaku!" Darwin tak peduli Murni telah mengusirnya.