Di lantai 21, Angelina menceritakan isi detil pembicaraan rapat tadi kepada Richman.
Richman tidak ingin bertanya lebih jauh tentang Mr Chin-Hwa, karena tiba-tiba saja ia merasa pusing dan tak sadarkan diri di sofa.
Angelina terus berbicara tentang rencana rapat internal nanti malam, dia tidak menyadari keadaan Richman, hingga setelah sekian lama tidak ada tanggapan dan pertanyaan dari Richman, Angelina balik bertanya. "Bagaimana menurutmu?"tak jawaban. " Hei Richman...kamu tidur ya?"
" Richman?"
Angelina mendekat memegang lengan Richman. "Astaga!"
Angellina mengambil air hangat dan washlap. Mengompres kepala Richman, panas tinggi.
Angelina segera bertindak menelpon dokter.
***
Richman baru tersadar esok harinya. Ia terbaring di ranjang dengan selang infus. Angelina menyambutnya dengan senyum.
"Hei burung Enggang¹ sudah bangun!" Richman terkejut. Dia memakai piyama tidur baru. Richman duduk tangannya memegang-megang piyama yang dipakainya.
"Siapa yang memakaikan ini?" Richman panik.
"Menurutmu?" Angelina tertawa menggodanya. Wajah Richman mengurat merah.Malu. Dia seperti anak gadis yang takut digerayangi. Perawat pria masuk memeriksa kondisi Richman. Kemudian melepas selang infusnya, lalu keluar ruangan dengan sopan. Richman merasa naif di depan Angelina. "Aku heran kenapa kamu bisa sakit maag? apa kamu sering telat makan. Tidak ada gunanya cari uang kalau sakit. Makan dulu sebelum makan obat, kamu harus cepat pulih", Angelina bicara tegas. Richman seperti anak kecil yang dimarahi. Richman terdiam. Fikirannya melayang membayangkan banyak hal yang harus dilakukannya.
Melihat Richman membiarkan bubur di Over Bed Table belum disentuh. Angelina jadi kesal.
"Mau kusuapi?' Richman tersadar menggeleng cepat-cepat, ia tak enak bila Angelina menyuapinya. Angelina tersenyum. Richman menghabiskan bubur ayam hangat di depannya. Dia memang sungguh lapar.
"Bagaimana rapatnya?" tanya Angelina lembut. Richman merasa tak enak. "Jangan khawatir, Rapat tadi malam berjalan lancar, istirahatlah!" Angelina berkata dengan lunak. Dia menyelimuti Richman. Obat yang dimakannya sudah bereaksi, Richman tertidur kembali.
Richman terbangun, pintu kamarnya terbuka sehingga ia bisa mencium bau masakan yang memancing selera makannya.
"Selamat sore", Sapa Angelina. Richman membalas dengan senyum. Angelina sudah menyiapkan beragam masakan di meja. Makanan aneh yang belum pernah dilihat Richman. "Ayo duduk! Mari kuperkenalkan makanan yang enak, ini namanya Tangsuyuk, daging goreng tepung pake saus asam manis". Angelina mengambilkan sumpit untuk Richman, "cobalah!" Richman mengambilnya sedikit, karena rasanya enak ia mengambilnya lagi dan dimasukkannya ke mangkuk nasinya. Angelina tersenyum. " Ini juga harus dicoba! namanya jjajangmyeon". Angelina mengambilkan jjajangmyeon ke mangkuk Richman. Richman mencobanya. "Enak? Richman manggut-manggut.
"Itu daging cincang pake saus kacang kedelai hitam", Jelas Angelina.Richman mengeja nama makanan yang disebutkan Angelina tadi. Angelina tertawa melihatnya. Sepertinya mudah sekali membuat Angelina tertawa.
Di tempat yang berbeda di Anggana. Murni membuka album fhoto. Dia mencoba mengingat semua wajah yang ada. Tetapi ia belum bisa mengingat mereka semua. Lalu ia membuka buku agendanya. Ada setumpuk agenda di atas meja. Murni dulu selalu memcatat setiap kegiatan dan rencananya.
Setiap buku agenda tertera tahun di sampul depannya. Ada 8 buku berarti ada 8 tahun.
Ia mulai membaca buku agenda tipis dari buku biasa yang di sampul coklat, tahun 2009.
5 Januari : Awal aku berkenalan dengan Richman
10 Pebruari : Richman meminangku di musium. Ku fikir dia bercanda. Aku malu.
20 Pebruari: Richman melamarku ke Mbo. Setelah itu ia memberiku kunci rumah. Aku bingung.
1 Maret : Rombongan dari Samarinda, Richman melamarku dengan Sekotalk perhiasan berlian.Aku hampir pinsan. Tapi aku menahannya. Aku harus kuat. Orang yang sering menghinaku dan menghina Richman seperti di tampar satu-satu. Richman membalaskan rasa sakit dan penghinaan kepadaku dengan uang hasil jerih payahnya bertahun-tahun. Dia membuat orang yang menghinanya berbalik memujanya. Dia memanjakanku dengan cintanya, memberikan penghormatan kepadaku dengan emas permata. Aku tidak membutuhkan semua harta benda itu. Adanya dia disisiku aku sudah sungguh merasa sempurna. Rich...terimakasih.
Murni menutup buku itu ia tak sanggup membacanya lagi.Wajahnya basah oleh airmata. Tiba-tuba ia merasakan rindu. Rindu yang dalam. Rindu yang membuatnya sakit dan menderita. Murni terus menangis sepanjang malam, dadanya sesak, tetapi kemudian dia tersadar, ia bersegera mengambil air wudhu.Sholat Malam. Usai sholat ia mengambil polselnya dan menulis satu kata di kirim ke Richman : " Rich..."
Di Jakarta
Richman terbangun oleh bunyi pesan masuk. Dari Murni : "Rich.."
Richman melompat dari tempat
tidurnya. Tanpa menunggu pagi dia berangkat ke bandara.
Angelina terbangun oleh sura pesan masuk dari Richman. "Maaf tidak pamit. Aku pulang. See U"
Entah mengapa Angelina merasa sakit. Dia merasa kehilangan.
***
Anggana,_
Sepanjang pagi hingga siang Murni tidak keluar kamar. Mbah Yam merasa cemas. Dia tidak membuka pintu. Dia bahkan tidak makan atau minum. Semua makanan dan minuman di meja depan kamar tidak disentuhnya. Murni tetap tidak membukanya. Suster Ana sedari tadi memanggil merasa putus asa.Mbah Yam minta bantuan Miss D mengetuk pintu. Hasilnya sama saja.Murni tetap tidak membukanya. Maulana mendengar keributan di depan kamar bundanya. Ia memanggil-manggil nama bundanya sambil menangis. Bundanya tidak membukakan pintu.
Suara mobil di masuk halaman. Maulana berlari membukakan pintu ayahnya. Maulana memeluk ayahnya sambil menangis. Ayah...Bunda....ayah...
bundaaa!" Richman membawa Maulana ke dalam rumah. Miss D menceritakan situasinya. Richman terdiam. 8 tahun lalu. Kejadian serupa terulang lagi.
"Miss D.panaskan lagi bubur ayamnya bawa kesini. Teh hangatnya juga".
"Baik!" Miss D bergerak ke dapur. Richman mengambil kunci cadangan di atas lemari jati. Ricman masuk. Yang lain menunggu di luar.
Di kamar Murni terbaring dengan mukena diatas sajadah. Richman mengangkatnya ke ranjang. Richman memeluk Murni. "Rich!" Richman memeluknya dengan erat. " Tidak ada apa-apa. Ada aku.Jangan takut!"
Murni menengadahkan wajahbya ke Richman. Menyentuh wajahnya. "Rich". Richman mencium matanya. Murni memejamkam matanya. Beban rindunya serasa hilang.
***
Di luar kamar, suster Ana memanggil dr Andi. Dua jam kemudian dr Andi datang bersama dr Irna Rasli psykolog. dr Andi sudah memperkirakan, Murni mengalami sesuatu yang mengguncang batinnya. Mereka menunggu di ruang tamu.
Ponsel Miss D berbunyi pesan masuk dari Richman.
"Masuklah ajak Maulana dan Zaid".
Maulana menyerbu masuk. Sementara Zaid di gendong Miss D.
Richman menyuapi Murni dengan lembut. Zaid menganga ingin disuapin juga.Murni tertawa dengan kelucuannya. Sederhana saja. Kebahagiaan keluarga kecil seperti cahaya.
Murni masih belum sepenuhnya pulih ingatannya. Tetapi ia ingat kasih sayang Richman yang besar kepadanya.
_______
¹Burung enggang, khas Kalimantan merupakan satu di antara sekian banyak keanekaragaman hayati yang terdapat di dalam Hutan Kalimantan Timur