webnovel

PEMAKAMAN SANAZ

Aska dan Bramanto tiba di Bandara Singapura bersama Astrid dan Azka juga.

"Bram, tunggu di sini sebentar." ucap Aska masih berjalan dengan sebuah tongkat pergi ke tempat informasi untuk mencari keterangan lagi tentang Karin.

Bramanto duduk di samping Azka, sedangkan Astrid berdiri menatap kepergian Aska yang sama sekali tidak bicara padanya.

"Astrid, setelah ini kita naik apa untuk bisa cepat sampai di rumah kamu?" tanya Bramanto dengan serius.

"Kita bisa naik taksi atau bis kota." jawab Astrid tak lepas pandangannya pada Aska yang sedang bicara serius dengan bagian informasi.

Melihat sikap dan tatapan mata Astrid, Bramanto yakin kalau Astrid memang menyukai Aska.

Setelah menunggu beberapa saat, Bramanto melihat Aska datang dengan wajah sedih.

"Tidak ada informasi apa-apa Bram." ucap Aska dengan tatapan putus asa.

"Sudah, jangan putus asa. Kita bisa mencarinya di tempat lain." ucap Bramanto bangun dari duduknya seraya menepuk bahu Aska.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter