webnovel

REACTION

"!!.." Diana memasang Ekspresi yang sama dengan Gu feng

"k..kkau.. kaukan!"Diana

"Lama tak bertemu , Mama!" Maria tersenyum

"A!!!" Kakinya Lemas ,

Brukkkkk

Ia terjatuh pingsan

"Mama?"Bryan

"Nyonya .." Semua mengkhawatirkan Diana Yang pingsan

("hehh.. Baru melihat saja sudah seperti itu") Maria

Sonata dan keluarganya yang mendengar Diana pingsan langsung datang ke rumah sakit , tempat Diana di Rawat

"Bibi , Anda kenapa?"Sonata

Diana terlihat Syok ,

"di..dia , "

"Dia siapa?"Sonata

"Aku.. aku melihat Maria"

"Siapa? Kakak pasti sedang bermimpi" Hana

"Benar Bibi , Maria sudah lama mati" Sonata

Tap tap tap , langkah kaki yang masuk

"Wah wah , itu Jahat sekali"

"!!" Sonata dan hana , mengenal suara itu , seketika Hawa membunuh menyelimuti mereka

"A! a..a.. K..kau..kau? tidak .. tidak mungkin" Sonata

"Kenapa? Terkejut kalau aku belum Mati?"

Tap…

Maria menutup pintu Ruangan , dan mendekati mereka. Ia berjalan mengitari mereka

"Kau fikir , aku sudah mati ya? Sepupu!"Maria

"e..e K..Kakak Maria"Sonata

"oh ayolah , kenapa tegang sekali" Maria seketika bicara Ramah

"!!"

"Kalian tak Rindu aku? Hah , aku sungguh sedih, benarkan Mama" Maria

"!!.. Maria?" Diana

Tiba tiba Bryan Masuk.

"mama sudah sadar" Bryan

"Bryan? Kau , dia?"Diana masih tak bisa mengatakan apapun

"Kalian sepertinya tak suka aku datang?"Maria memasang wajah sedih

"Tidak kakak , mama hanya terkejut saja"Bryan

"be..benar , kami sangat terkejut melihatmu Maria , Bibi senang melihatmu" Hana dengan Ragu memeluk Maria

"Syukurlh , "Maria tersenyum Senang

"Bi..bibi , aku.. aku harus member tau Julius dan Fan , kalau bibi… sudah sadar dan member kabar mengenai , kakak maria" Ia takut melihat Maria,

"Itu bagus , aku ingin bertemu mereka"Maria melihatnya

"i..iya kak" Sonata bergetar melihat tatapannya , ia segerah pergi

"i..ini gila, bagaimana mungkin Maria masih hidup.." Sonata

"jelas-jelas , Aku sudah menyuruh orang untuk membuat mobilnya masuk ke jurang"Sonata

"aku harus member tahu Julius" ia menelfon suaminya Julius

"hallo Sonata?" Julius menjawab dari Sebrang telfon

"ju..julius , Kau takkan percaya ini , Maria.. masih hidup.. dan dia , dia tiba-tiba datang"Sonata terdengar Panik

"wow – wow , tunggu dulu sayang, kau pasti bermimpi , jelas-jelas Maria sudah mati bersama dengan mobilnya yang masuk ke jurang , Kita sendiri yang memastikannya bukan?"

"Kau salah! Dia masih hidup! Dia datang ke kediaman Lou , dan bertemu Bibi Diana.. sekaranga Bibi Diana ada di rumah sakit"

"tu.. tunggu dulu , aku masih tak bisa mengerti"

"Kau lakukan saja apa yang ku bilang, Temui Frey dan anak buahnya , suruh mereka tutup mulut "Sonata

"o..oke saying, oke"

"jika perlu , suruh mereka pergi jauh dari kota ini , jika maria melihat mereka , kita akan kacau,Pastikan Itu!"

"Akan ku lakukan , Tenanglah sayang" Julius

Sonata menutup Telfonnya

"Gawat! "

"Apanya yang Gawat Sonata" Suara ini

"!!" Sonata

("Se.. sejak kapan.. dia") Maria berdiri di belakangnya

"K..kakak Maria…"

"Kau pucat sekali Sonata? Ada apa?"Maria mendekat

"Ti..tidak kakak.."

"Kau takut?"Maria

"ta..takut? kenapa takut? Aku senang kakak masih hidup" Sonata

"Ya , kau benar" Maria tersenyum hangat

("Dia memang Maria , Kelihatannya ia masih sama Bodohnya..") Sonata

"Ayo , Bibi Hana mencarimu" Maria menarik tangannya

("Hm! Baguslah , tak ada yang perlu ku takutkan") Sonata

"Baik kakak" Sonata

"Bryan bilang , kau sudah menikah?"

"benar , Julius dan aku sudah punya seorang putra , namanya Nico"

"Hoh, Nama yang bagus , dia pasti tampan"

"benar "

Mereka bicara biasa saja.

Tiba-tiba cengkraman tangan Maria mengencang.

"aa..aduh , kenapa?" Sonata kesakitan

"ah! Apa aku melukaimu Sonata?"

"!" Tangannya Membiru

"Ma…maafkan aku Sonata , aku tidak sengaja"Maria terlihat Panik

"tidak ..tidak apa-apa , aku tahu kakak tak sengaja"Sonata tertawa

("senyuman mu , tak berubah , Dasar!!") Maria

("Sial! Cengkramannya kuat sekali")Sonata

Mereka kembali ke ruang rawat Diana

"Nyonya Diana , Sudah bisa pulang ,beliau sudah Tidak apa-apa"Dokter

"Syukurlah"

"terima kasih Dokter" Bryan

Mereka membawa Diana kembali

KEDIAMAN KELUARGA LOU

"Nyonya Sudah kembali?" Gu feng

"ada apa?"Diana

"Pengacara Criss menunggu anda"

("pengacara Criss ? Itukan pengacar Nenek") Maria

"Pengacara?"

"Nyonya Diana , Saya minta maaf harus mengganggu anda"

"katakan" Diana duduk di bantu oleh Hana

"Begini , mengenai Surat kuasa nyonya jiang , yang akan anda ubah , itu.. tidak bisa di lakukan" pengacara

("Apa?!") Sonata

"!! , kenapa tidak bisa? Aku punya hak atas itu"Diana

"tentu tidak bisa , karna Ahli waris yang tertulis di situ ada di sini , yaitu Nona Maria" Pengacara

("!!! TIDAK!")Sonata

"itu! , " Diana melihat Maria

"Surat itu sudah tertulis bahwa Nyonya Jiang , memberikan semua asset Keluarga Lou , kepada Nona Maria , cucu Tertuanya"Pengacara

"Tidak bisa , Maria! Apa karna ini kau kembali hah?!" Diana

"Mama bicara apa? Aku bahkan tidak tahu itu" Maria

"Aku yang membawa Kakak ke sini , Karna itu memang faktanya" Bryan

"Apa! Anak bodoh! Aku tahu apa yang sudah kau lakukan!" Diana

"Nyonya Diana , jika anda tidak setuju itu sama saja melanggar hukum yang sudah di tetapkan" Pengacara

"Tapi pengacara ini…"

"hanya itu yang ingin saya sampaikan , Selamat malam" Pengacara pergi

"pe..pengacara? tunggu"Diana

("Sialan kau Maria!")Sonata

"kau! Ini yang kau mau?"Diana

"ini kemauan Nenek , bagaimana mungkin aku menolak"Maria dengan Santainya

"Tenanglh ma , ini sudah seharusnya kan"Bryan

Maria tersenyum Melihat Bryan

("Semua ini berkat Bryan , Sekarang aku yakin dia ada di pihakku")Maria

"apa kau juga keberatan Sonata?" Maria melihatnya

"!.. mana mungkin kak! Itu memang hak kakak , yang penting bagiku adalah kakak kembali"Sonata tersenyum

("Pembohong , jelas-jelas kau ingin sekali menghabisiku ") Maria

"Ekh! Aku tak terima ini!" Diana beranjak ke kamarnya

"Mama?"Bryan

Hana melihat Sonata

"Bibi,, " Sonata

"Bryan , maria kalian istirahat , biar kami yang bicara dengan kakak Diana"Hana

"...."Maria

"kakak jangan di ambil hati ," Bryan

"mama memang tak pernah mengganggap aku"Maria

"..Mama terlalu memperhatikan Sonata dari pada kita , kakak lihat , bagaimana mereka memasang wajah lugunya"

"hoh?! Kau melihatnya"Maria

"Mereka hanya pura-pura baik, aku tak pernah suka dengan mereka"Bryan

"Begitu ya? Aku juga" Maria

"dengan kakak menjadi Pewarisnya , mereka takkan macam-macam"Bryan

Maria menyentuh kepalanya,

"Dasar , kau masih saja tidak berubah"

"eheheh,, kakak yang mengerti aku"Bryan senang bisa bersama kakaknya lagi.

("Aku tak bisa melibatkannya")Maria

("Ku pastikan kau akan aman Bryan")

Di sisi lain

"Sial semuanya kacau , karna ia tiba-tiba muncul" Hana

"Mama tenang saja , Maria yang sekarang , masih sama bodohnya , kita bisa menyingkirkannya dengan cepat"Sonata

"Tapi , aku merasa ada yang janggal dengannya , jika dia masih hidup mengapa ia baru muncul sekarang?"

"…."Sonata berfikir

"Walau kau bilang begitu , kita juga harus tetap waspada.."Hana

"Baik ma , Aku sudah menyuruh Julius mengurus semuanya"

"Bagus! "

Drttttt drttttttt

"?!" Hana

"Julius menelfon ,sebentar"Sonata pergi ke tempat yang sepi

" hallo"

"sa..sayang , ada kabar buruk" Julius terdengar panik

"! Kenapa?!"Sonata

"Frey dan anak buahnya … mereka di temukan Mati mengenaskan"Julius

"!..a..apa?! .bagaimana mungkin?"

"aku tidak tahu , ! sekarang polisi sedang menyelidikinya , " Julius

"! Oke..oke , kita harus tetap tenang , jangan sampai di curigai , ingat , jangan sampai kita berurusan dengan Polisi"

"baiklh.. lalu bagaimana di sana?"

"di sini , ada sedikit masalah , pengacara nenek datang dan mengatakan bahwa surat kuasa tidak bisa di ubah, dan maria adalah pewarisnya"

"Apa! , lalu kita harus bagaimana?!"Julius

"Tenang , kita bisa urus Maria dengan cepat , kita lakukan seperti dulu hahaha" Sonata merasa bangga

"Baik sayang , aku bisa mengandalkanmu"Julius

Telfon berakhir

"hufttt , tenanglah sonata , rencanamu tidak ada yang berubah , hanya harus bersabar sedikit lagi" Sonata

Ia menuju ke dapur , karna tiba-tiba Haus

"?" Ia Melihat seseorang di dapur

"Sonata"

"!!" Ia terkejut , melihat Maria di balik kegelapan dapur

"Kakak? Sedang apa?"Sonata

"Hanya mengambil Air , Mau minum"Maria memberinya segelas Air

"Terima kasih kak"

"Kau kenapa Sonata , wajahmu terlihat panik?" Maria

"! , tidak , mungkin hanya kurang istirahat"

("Apa hanya perasaanku saja , Aura di dekatnya begitu mencekam ku") Sonata

"Kau terlihat takut denganku" Maria melihatnya

("! , apa apaan tatapannya itu")

"kenapa..harus takut kak " Sonata tersenyum dan meminum air di gelasnya

"benarkah? , kau tak penasaran kenapa aku kembali?! Heh!" Maria tertawa

"!!" Sonata merasa ada yang aneh dengan airnya..

"A! , i..ini..!" ia melihat gelasnya yang penuh dengan darah yang kental , ia meminum segelas darah

"heh! " Maria di depannya tertawa

"a..aaa"

Prankkkkk

Gelas di tangannya jatuh , darah menjijikan itu berserakan di lantai dan tubuhnya.

"hiii!!! Akhhh!!!"

",Apa kau takut? Sepupuku?"Maria mengusap wajahnya ,

Tatapan membunuh Maria membuat tubuhnya Bergetar..

"Akhh!!!"

----Bersambung----

Next chapter