" .. Sudah saatnya kita jalankan rencananya" Maria
"Baik Boss"
"Setidaknya , aku harus menyapa Keluargaku bukan? Hehh" Maria tertawa
"Aku akan segerah berangkat ke London , dan kau ! Lakukan Tugasmu"Maria
"Baik boss"
Setelah bicara , Maria pergi ke sebuah tempat , seperti gudang tua yang terpencil keberadaannya.
Srekkkkkk ,
ia membuka pintu besi yang sudah berkarat itu.
"hahh!!.." di dalam gudang itu , tertempel foto orang-orang dari keluarga Lou
"Lihatlah , wajah – wajah ini .. hehh!! " dan matanya melihat foto seorang wanita ,
"Sonata Lou.. sepupu tercinta , Kau akan jadi penutup yang menarik" Mata Maria terlihat menyimpan dendam lebih kepada wanita di foto itu
Tampak di meja , semua sudah di atur dan di rencanakan , di sana ada kotak merah yang di tutup rapat.
"….tunggu aku Sonata" nada bicaranya yang terdengar dingin , lebih dingin dari bongkahan es
"pertunjukan akan segerah di mulai" ia meraih pisau dan menancapkannya ke meja
London ,Kediaman keluarga Lou
"APA!! Mama bicara apa!" Bryan lou , putra tertua keluarga Lou , adik kandung Maria
"itu sudah keputusannya" Diana lou duduk santai bersama keluarga lainnya
"Julius itu hanya menantu , bagaimana bisa dia memimpin perusahaan"Bryan
"Kau tahu apa ? kau hanya pembuat masalah" Diana lou
"Bibi , Bryan ada benarnya , Suamiku hanya menantu tidak ada hak untuk memimpin perusahaan Keluarga , dan juga aku hanya…"Sonata
", Sonata , kau tak boleh bicara begitu , bagaimana pun dulu ayahmu adalah pemimpin perusahaan , sekarang ini adalah bagianmu"
"Ma! "Bryan
"Cukup Bryan! , kau tak ada hak untuk bersuara , ini keputusanku."
"..heh?! ,bukankah seharusnya kakak Maria yang menjadi pewarisnyakan" Bryan dengan santainya bicara
"!!"Sonata
Plakkkk
"!!!!"Bryan
Diana , menampar anaknya dengan keras ,
"Beraninya kau menyebut namanya! Dia sudah mati!" Diana tak terima atas perkataan bryan
"heh! Apa mama tak merasa soal Kakak bunuh diri itu aneh.. hehehe , Kakak maria bukan orang yang bodoh untuk menghabisi dirinya Sendiri , di tambah lagi , ia di salahkan atas perbuatan yang tidak ia lakukan" Bryan , ia dengan sengaja memancing amarah ibunya. Dan melihat Sinis ke Sonata
"BRYAN!!"
"heh.. mama sudah gila ya ! jelas-jelas Kakak Maria adalah Anak mama , tapi apa yang mama lakukan padanya" Bryan
"Beraninya kau!!" Diana akan memukulnya lagi
"sudahlh kakak, Bryan hanya asal bicara" Hana lou , ibu dari Sonata
"kau di biarkan semakin melunjak.. huh!"Diana
"Bibi , kenapa tidak Bryan saja yang mengambil alih, bukankah lebih baik" Sonata
"Tidak , anak yang selalu buat masalah seperti dia , mana bisa melanjutkan perusahaan"
"Aku juga tidak mau! , Kalian semua sudah gila!" Bryan pergi
"Anak kurang ajar!! Kemari kau!" Diana bertambah emosi melihat tingkah Bryan
"Bibi Diana , kakak Bryan mungkin masih Syok , maka dari itu ia bicara aneh-aneh" Fan lou , Adik laki-laki Sonata Lou
"anak itu!"
"Tenanglah kakak! "Hana lou
"Aku tak ingin di sama seperti Maria , Anak kurang ajar itu pantas menghilang, tak bisa ku bayangkan , ibu menjadikan dia Ahli waris"Diana sangat tak suka mendengar Nama Maria
("hm! , Bagus , Julius suamiku akan mendapatkan perusahaan itu") Sonata melihat ibunya Hana lou , yang pasti berfikiran sama dengannya.
mereka mendapat simpati dari Diana yang menjadi pimpinan perusahaan keluarga Lou , menggantikan Kenny Lou , adiknya yang meninggal karena kecelakaan.
Diana yang buta akan kasih sayangnya kepada adik laki-lakinya ,sangat syok dengan kecelakaan yang merenggut adik satu-satunya itu , hingga memberi perhatian lebih kepada anak-anak adiknya yang di tinggalkan yaitu Sonata Lou dan Fan lou ketimbang anaknya sendiri.
Itu sudah di lakukan sejak kecil , saat Maria berusia 8 tahun . Maria bahkan tak pernah dapat perhatian ibunya,sendiri.
"ma , tidak lama lagi , perusahaan Lou akan jadi milik kita"Sonata
"Kau benar , tidak sia-sia kita memanfaatkan Simpati Diana" Hana
"tapi , bisa saja rencana kita kacau , karena Bryan"
"Anak itu harus segerah di bereskan, dia harus bernasib sama seperti kakaknya Maria yang bodoh itu"Hana
Kediaman Nyonya Besar Yi
"Maria , Kenapa tiba-tiba pergi?" Nyonya yi melihat Maria yang baru datang
"Maaf nenek , Karna akan menginap , aku membeli beberapa bahan untuk makan malam" Maria
"Kenapa tidak suruh pelayan , Jadi kau tak perlu repot-repot keluar"
"Tidak apa-apa nenek , Aku juga ada urusan sebentar , oh ya? Bagaimana hasil pengecekan dokter?"
"tidak ada apa-apa , sudah ku bilang aku sehat-sehat saja" Nyonya yi terlihat membanggakan diri
"Nyonya , ingat dokter Jim , melarang nyonya memakan Manisan , Gula darah anda tinggi dan harus di control" Bibi Mo , pelayan pribadi Nyonya Yi, ia menyangkal jawaban nyonya yi
"? Heheh , nenek" Maria tertawa
"Mo , kau ini! Aku sudah bilang aku baik-baik saja" Nyonya Yi terlihat cemberut
"Saya Hanya Bicara Fakta Nyonya , ini juga demi anda"
"Nenek harus dengar perkataan Dokter Jim , kalau nenek sehat , Maria kan bisa bersama Nenek terus"Maria
"Maria …." Nyonya yi , kecewa atas jawaban Maria
"Bibik Mo , Biar nenek bersama ku saja , bibi bisa pergi" Maria merangkul Nyonya yi
"Baik Nyonya Muda" Bibi mo pergi
"!!! Maria?! Ada apa dengan tanganmu" Nyonya Yi melihat tangan maria yang di perban
"? Ini… bukan apa-apa nek , jadi tergores benda tajam , sudah di obati"Maria berbohong , sebenarnya tangannya terkena pisau yang ia pegang untuk menoreh foto Sonata.
"Lain kali hati-hati"Nyonya yi terlihat Khawatir
Posisi Matahari kini di gantikan oleh bulan , Maria dan Nyonya yi berbincang , sambil menunggu Nate pulang.
"Anak itu Lama sekali"Nyonya yi
"Nenek…" Nate sampai
Nate mencium dahi neneknya , dan melihat Maria dengan senyuman hangat
"Anak nakal , kau tak rindu pada nenekmu"Nyonya yi memarahi Nate
"nenek , aku sibuk jadi tak bisa sering-sering ke sini"
"Alasan saja"
"Susah-sudah , kamu ganti baju dulu , "Maria menyuruh Nate ke kamar
"Oke" Nate beranjang ke kamar
Tak lama ia kembali ,
"Bagaimana ? apa ada kabar baik untuk nenek"
"Kabar apa nek?"
"tentu saja calon cucuku"
"?! Ukh uhuhkkkk" Maria dan Nate tersedak mendengarnya,
"nenek bicara apa?"Nate
"Heis, aku ini sudah tua , kalian yang sibuk bekerja , setidaknya ada yang menemaniku kan?"Nyonya yi
Situasinya jadi canggung karena Nyonya yi menyinggung hal itu
"Nenek tidak mau tau.. " Nyonya yi
Selesai makan malam, dan mengantar Nyonya Yi ke kamarnya , Maria beranjak .
"….." ia terfikir pada perkataan Nyonya yi tadi
( " Aku tak bisa punya anak dengan Nate…")
("Aku tak bisa membohonginya terus , Aku akan pergi darinya setelah membalaskan semua dendamku , aku tak bisa..")
Ia bahkan Rela meminum Obat Kontrasepsi agar tidak hamil.
"Maria?" Nate menegurnya , yang masuk ke kamar sambil termenung.
"?! Ya?"Maria sempat tersentak
"ada apa? Kamu terfikir pada Ucapan Nenek?"Nate
"?..tidak kok" Jawab maria sembali Tersenyum
"Walau Begitu , Aku tahu perasaanmu , Kita harus mencoba teruskan" Nate mengusap pipinya
"…"Maria diam
("Maafkan aku Nate") Ia Amat menyesal melakukan ini , harus membohongi nate yang mencintainya dengan tulus.
Nate mencium bibinya
"! , Nate?"
Ia terus melumat bibir Maria ,
Ciumannya Turun ke leher ,
"Egh,, Nate , kita…"
"tidak apa-apa , tidak akan ada yang dengar" bisiknya lembut ,
Nafasnya begitu menggoda , Nate melepaskan pakaiannya satu persatu
"Ahh.. " Desahannya tak bisa tertahan
(" Nate , aku sungguh minta maaf")
"Aku mencintaimu Maria" Tatapan penuh cinta dari matanya , membuat hati Maria sakit
"Aku juga"
Mereka menghabiskan malam yang panjang
"Nate?"
"Ada apa?" Mereka hanya menutupi tubuh dengan selimut putih, Nate memeluknya dengan erat
"aku akan pergi ke London , untuk urusan pekerjaan"
"!, mendadak sekali"
"sebenarnya sudah lama , hanya saja aku baru member tahumu sekarang"
"hmm , memangnya urusan apa?"
"kau ingat pembangunan Rel kereta api Listrik yang waktu itu ku tangani?"
"iya aku ingat…."
"Aku harus ke sana , untuk melakukan pengecekan lagi"
"hmmm…." Nate menghela nafas kecewa
"tidakkah terlalu mendadak , memangnya berapa lama?"
"Hanya 10 Hari" Maria menjawab dengan Enteng
"10 Hari? Itu lama sekali.."
"tidak lama kok , "
"tidak lama untukmu , tapi lama untukku , kamu tau aku tak bisa tanpa mu" Nate semakin erat memeluknya
"ini sudah pekerjaanku , lagi pula bukan sekali dua kali bukan?"
"ya sudah , tapi kamu harus sering sering menghubungiku"
"baiklh , terima kasih " Maria mengecup dahinya
"Setelah itu langsung pulang ya?"Nate memejamkan matanya
"!!" Ia tak bisa membayangkan , bagaimana jika nate tahu , ia takkan kembali lagi.
LONDON
Mobil hitam berhenti di pemakaman terbuka , Maria keluar dari sana , mengenakan kaca mata hitam dan bunga di tangannya.
Langkahnya mendekat menghampisi sebuah makam , Nama yang tertera adalah
Jiang mi lou
"Nenek" Maria berlutut di depan makamnya
"Maria Datang menemui nenek" sembari meletakkan Bunga di sana
"Aku tahu , sudah terlambat , tapi maafkan aku nenek " Ia tak bisa menahan air matanya
"Aku baru bisa menemuimu sekarang hikkk hikk , sungguh maafkan aku"
Penyesalan , karna harus meninggalkan neneknya , Ia tahu pasti Hati neneknya sangat Hancur saat mendengar Kabar ia sudah mati dalam kecelakaan, saat menuju bandara.
saat itu nenek menyuruhnya pergi ke Cina , agar terhindar dari keluarga Lou. Tapi siapa sangka , ada yang berniat jahat , dan menyuruh orang untuk menabrak Mobil yang membawa Maria ke bandara , hingga jatuh ke jurang.Hasil penyelidikan , di kabarkan Maria bunuh diri dengan menjatuhkan Mobil ke jurang. Itu otomatis membuat keluarga Lou malu hingga menutup rapat kasus itu.
"Nenek sangat menyayangiku , hanya nenek , tapi apa yang ku lakukan , aku meninggalkan nenek sendiri"
"apa yang sudah mereka lakukan kepada mu ,Nenek pasti menderita" Ia terus berlutut dengan tangisnya
"Maria datang untuk membalas semuanya, "
Tap tap tap
"!"Maria merasakan ada langkah kaki mendekatinya
"Siapa kau!"
----Bersambung----