webnovel

Dibalik sandiwara Dirles..

Malam telah tiba, semua masih asyik bermain dikamar kita. Kakak sha lagi serius belajar, dia mah deman belajar kayak gue sedangkan dean lagi bermain terkadang menganggu kakaknya.

Gue lagi nonton sesekali mengamati anak-anak dari atas kasur dan khristal lagi buat susunya anak-anak, nah sekarang dia udah kembali kekamar dengan membawa 2 botol susu.

"waktunya minum susu..." ucapnya.

"yeahhh, punya kakak sha mana mama?"

"nih punya kakak dan ini punya jagoan mama." yaelah gadis kecil gue ini main rampas aja, ga sabaran banget sih..

"pelan-pelan donk kakak minumnya, tersedak baru nyaho.."

"sssttt..papa blisik amat sih, kayak ga gitu aja papa nen mama." gue dan khristal sontak kaget sama ucapan ngaurnya.

"eebusyettt..sok tahu nih bocah, ngintip kakak ya?"

"bukan intip papa, papa sih kadang ga nutup pintu, kan kakak lihat dong. Ihhhh papa kayak adek dean huuu...LAKUS!!"

Kurang asem nih bocah, matilah gue jadi dia pernah lihat, ini nih kalau gue kelupaan nutup pintu. Anjaaiilah udah ga suci lagi mata gadis kecil gue.

"hahahaha..kakak akh, udah minum aja susunya malah godain papa sama mama mulu." sahut khristal salah tingkah.

"oke deh mama, adek dean..pliss ya jangan ganggu kakak dulu belajal. Nih colet dikeltas ini aja." ucapnya pada adek kesayangannya, mereka pun kembali asyik dengan dunianya. Khristal pun menghampiri gue dikasur.

"sayang, anak kamu itu..udah cadel, cerewet amat lagi." ucap gue sambil bawa dia kepelukan.

"anak kamu juga itu ya.."

"hehehe iya sih.."

"sayang.." lanjut gue.

"hemm?" jawabnya sambil mainkan rambut gue.

"mau...mau susu juga."

"susu apa? susu gorila? susu prenagen? susu childkid? susu entrasol? mau yang mana hem?" gue udah ngakak aja.

"hahaha yaelah sayang banyak amat pilihannya, udah gitu bersalahan semua susunya, ya kali gue minum itu." anjirlah..

"habis kamu sih, tumbenan minta susu."

"ya kenapa rupanya? kan bapak-bapak butuh susu jugalah."

"iya.., maunya susu apa? mau punya kayak sha juga?"

"duh, otak lo polos apa lemot sih hem? gue udah ngode tahu..K. O. D. E. masa ga paham juga sih.."

"sialan lo, emang ga ngerti mau gimana lagi."

"pantasam sera bilang lo bodoh, wkwkwk.."

"ngapain bawa-bawa nama sera hem?" dia ngambek nih gaes.

"aduh..aduh..yang cemburu kayaknya."

"iyalah.." sewotnya.

"wkwkwk, ini yang suami kamu maksudnya adalah susu INI." sambil nunjukkan dadanya dengan mata gue, dia pun langsung mengikuti arah mata gue.

"sialan..., dirles anak-anak masih disini jangan gila deh."

"wkwkwk, ya nanti maksudnya sayang nunggu anak-anak tidur dulu."

"sssssttttt..., belisik.." omel sha tiba-tiba, kita pun spontan tutup mulut.

"gila tuh anak, kaget gue anjai..!! sayang kamu usir deh anak-anak dari sini apa lagi sha, ganggu mulu.."

"heh!! kamu aja yang pergi, kamu yang ganggu dia lagi belajar."

"yaelahh sayang gitu amat sih." gue semakin erat meluk dia.

"kamu sih.." dia balas megang tangan gue yang lingkar diperutnya.

"dir..."

"hem?"

"kamu belum cerita gimana kamu mainkan sandiwaranya, ngerjain gue sampai panik dan gelisah gitu." kali ini dia memainkan jari-jari gue.

"wkwkwk kamu mau tahu ya?"

"he em.., ceritakan dong sayang."

"oke..oke, jadi begini...."

#flashback on...

"hey, lo kenapa sih bro? dari tadi gelisah mulu lo, ada masalah?" tanya josh.

"mumet otak gue josh..arghhh.." kesel gue.

"ya mumet kenapa lo? ga dapat jatah?"

"kampret lo, serius nih gue.."

"yaudah makanya cerita donk."

"josh makan siang dimana lo?"

"gue makan siang sama julia, kita ketemu direstaurant samping. Kenapa?"

"gue ikut donk.."

"ga..ga..ga..enak aja lo, gue itu mau makan romantis sama julia malah ganggu lo. Ga akh.."

"plisslah josh, kali ini aja gue ganggu kok. Gue mau bicara sama kalian berdua mumpung julia ada."

"oalaahhhh, kalau mukak jelek lo kayak gini kasihan gue jadinya, yaudah ayo.." kita pun pergi makan siang direstaurant dimaksud.

"loh, dirles kenapa ikut josh?"

"noh, tanya aja sama sikampret ini."

"ada apa dir?" tanya julia.

"maaf sebelumnya gue mengganggu waktu kalian berdua."

"emang mengganggu kali pun.." sahut josh, gue hanya ngangguk aja.

"jadi apa mau lo ceritakan?" tanya julia.

"gue lagi ada masalah sama khristal.."

"hem terus?"

"gue bingung jul sama pikiran istri gue, sebenarnya yang punya masalah itu james dan sera."

"hah? maksudnya? dan hubungan sama kalian apa.? kaget julia.

"iya, kalian tahukan kalau james dan sera belum punya anak, jadi istri gue kepikiran juga, mungkin karena mereka sama-sama seorang istri jadi saling mengerti."

"iya, terus?"

"gilanya bini gue, dia minta gue untuk berhubungan badan sama sera tepatnya menghamili sera agar punya anak."

1...2...3...

"APAA...!! " teriak mereka barengan.

"suara kalian anjir.."

"bro jangan ngarang deh, ga mungkin istri lo minta kayak gitu, itu namanya bunuh diri, akh.. palingan lo yang mau gituan sama sera."

"sialan lo.., gue potong juga lidah lo. Iya dulu gue bangsat sekarang udah tobat gue. Lagian gue ga bohong, makanya gue stres inilah masalahnya."

"serius dir.."?

"serius jul.., gimana nih? gue sempat mengiyakan ucapan dia." ucap gue frustrasi.

"wahhh, gila istri lo..apa sih isi otaknya khristal? dulu juga gitu bantuin sera sekarang dia mau bantuin lagi dengan ga masuk akalnya."

"gue juga stres bro.."

"parah sumpah....parah bener istri lo. Untung gue ga jatuh cinta sama istri lo.."

"serius dulu joshh.., ga usah bawa-bawa cinta sama istri gue sialan.." gue tabok bahunya.

"iya..iya maaf.."

"kalian punya cara ga bantuin gue, gue ga mau akh hamilin sera, dia juga udah punya suami, mati gue sama james kalau tahu."

"jangankan james, gue juga ikut bunuh lo kalau lo lakuin."

"udah..udah..ikuti aja permintaan khristal."

"APA??" teriak gue dan josh barengan.

"bentar dulu yaelah, belum lagi gue jelasin." omel julia.

"sayang, maksud kamu apa sih? jangan ikutan gila juga ya." ucap josh.

"huhh!! iya maksud gue, dirles ikutin permintaan istrinya dengan mainkan sandiwara, berpura gitu loh.."

"nah, trus?" tanya gue lagi.

"iya, intinya lo bilang aja kalau lo akan kabulkan permintaan konyol dia dan juga berpura kalau lo udah melakukannya, yakinkan juga dia kalau ucapan lo serius."

"bener juga tuh dir.." sambung josh.

"dan tujuannya apa harus bohong gini?" tanya gue heran.

"kampret lo, jadi mau lo beneran gitu?" sentak josh.

"ya enggalah.." balas gue sewot.

"jadi gini ya, lo pokoknya mainkan aja sandiwara ini sekalian deh kasih pelajaran sama dia, kalau bisa buat dia cemburu berat. Biar dia tahu dan sadar kalau ucapan dia itu salah dan konyol."

"tapi sampai kapan gue sandiwara jul? gue ga sanggup juga lihat dia sakit hati nantinya."

"sampai waktu yang tepat untuk berhenti sandiwara, pokoknya selagi dia tampak sok biasa aja, sok kuat disitu lo panasin dia."

"aduuuhh, istri gue nangis donk. Ga tega akh.."

"anjirr nih bapak, lo minta solusi dan ini solusi yang bagus begok.."

"ya biasa ajalah josh, ngegas amat."

"heheh gemes gue sama lo."

"lo tenang aja dir, ini masih aman kok. Biar aja sampai dia beneran sadar dan minta maaf sama lo, demi kebaikan keluarga kalian juga kan."

"huft..iya deh jul, gue ikuti saran lo meski berat sih.."

#Flashback off...

"ya ampunn..!! jadi itu kerja sama kamu dan duo kampret itu?? wah gila benar kalian bertiga ya, hebattt...!!" ucap khristal sambil tepuk tangan, gue cuma manggut-manggut aja.

"mama, kenapa tepuk tangan? filmya sedih tuh.." sahut kakak sha, beneran nih anak ya...

"eh, ga kok nak..mama lagi nangkap nyamuk nih.." ngaur khristal.

"oohhh gitu ya mama, oke deh.." dia pun kembali keaktifitasnya.

"shaaaaa..., bocah tengil..bocah cerewet..nimbrung mulu." geram gue.

"wkwkwk udah akh sayang, wajahnya gitu amat natap gadis kesayangannya." khristal mengusap kedua pipi gue, bermaksud ga kesal sama sha.

"untung ya ada julia karena dia kasih solusi yang tepat, coba kalau josh ntah apa solusi yang dikasihnya nanti, wkwkw.."

"hemm, makanya gue kemarin minta solusi dari julia, begitulah kenapa gue kemarin tampak serius sampai kamu percayakan sayang."

"he em, gue sampai benaran panik, gelisah, takut semuanyalah. Maaf ya sayang yang kemarin itu. Dan...makasih suami baik, gue ga tahu mau ngomong apa lagi sama kekhawatiran kamu kemarin hingga buat kamu stres mikir ucapan istrinya. Makasih juga udah sabar sama sikap gue." ucapnya dengan masih mengusap pipi gue, gue pun tersenyum lalu mengambil tangan kanannya dan mengecupnya lama.

"suami kamu ini sangat mencintai kamu sayang, sedikit pun ga ada niat buat ngecewakan kamu sayang, ga ada sayang. Dan.., kamu juga terbaik sayang buat suami dan anak-anak." balas gue senyum.

"oh iya, tapi yang nelpon kamu kamu siapa donk? dan itu kemarin juga gue lihat lipstik diwajah kamu sama harus farfum wanita. Siapa ya?" tanyanya dengan mengangkat alisnya satu, gemes kan wajahnya dia kayak gini.

"oh iya, itu gini ceritanya...."

#Flashback on...

"sini deh hp lo dir.."

"untuk apa jul?"

"nih, lo simpan no hp gue satu lagi, ganti nih jadi nama sera persis kayak lo simpan namanya dihp lo, nah foto profil udah gue ganti juga nih jadi foto sera dan james sesui profil wa dia." ucap julia.

"untuk apa jul?"

"udah simpan dulu no gue.." gue pun menyimpan no barunya dengan nama sera dan foto sera sama james.

"udah gue save jul.."

"good..., ini biar dia semakin yakin kalau lo berhubungan sama sera. Lalu kita akan atur jam berapa lo atau gue nelpon duluan dan gue akan niru suara sera."

"sayang...., kalau lo jadi sera otomatis lo akan romantis donk sama dia." ucap josh ga trima sambil nunjuk gue.

"apa sih, cuma akting josh.." omel julia.

"cemburuan amat sih lo, ya kali benaran..."

"bukan cemburu dir, cuma gue ga mau dia manja sama orang lain kecuali gue."

"busyeettt, cuma sebentar bro. Lagian iya sih, wkwkwk lo tahan deh ya sementara. Tolong ya bro..."

"sialan lo, serah deh..."

"josh, lo kan tahu hati dan cinta gue cuma untuk lo, jangan ragukan itu ya sayang." julia mencoba menyakinkan josh, josh pun mengangguk ga lupa mencium kening julia.

"oalaahhh..malah kalian romantis-romantisan lagi, udah akh.." kesel gue.

Dan beberapa hari kemudian inilah puncaknya, dimana gue katakan sama dia kalau gue akan berhubungan badan dengan dia malam ini yang kenyataan itu bohongan.

"julia, gimana drama kita lagi? gue udah bilang hari ini melakukannya."

"wkwkwk, panik lo bro.."

"ya iyalah josh."

"tenang, itu mah gampang. Hari ini lo lama pulang deh, biar dia semakin percaya. Gimana kalau kita nonton bioskop aja dulu, trus karaokean kan seru tuh."

"haduhh, bisa gitu ya gue seruan disini tapi istri gue sesak nafas dirumah."

"santai bro..." baiklah gue pun mengikuti rencana julia, hingga jam menunjukkan gue harus pulang.

"dir, nih pakai farfum saudara gue biar dia semakin percaya. Bilang lo lakuinnya sama sera dipuncak biar makin sesak nafas dia, wkwkwk." gue pun menyemprotkan ke baju gue.

"mesti kali bilang ke puncaknya?"

"udah tinggal bilang aja kok susah amat sih." sewotnya dan gue hanya menghela nafas aja.

"hemmm, duh..gimana nih ya dir.."

"gimana apanya jul?"

"kayaknya kurang deh, harus ada buat dia semakin percaya."

"apa tuh?"

"gue harus cium pipi lo deh, biar ada bekas lipstiknya."

"APA??" kembali gue dan josh teriak, josh lebih kuat teriaknya.

"ga..ga..ga boleh..gue bilang ga BOLEH." kesal josh.

"sayang.."

"ga ada sayang..sayang..!! gue ga izinkan julia, paham ga sih lo.." duh mereka jadi berantem gegara gue.

"yaudah kalau ga mau gue, ya lo aja yang cium dirles."

"APA??" kembali teriak bersama.

"ga..ga..jijik gue julia, lo aja yang cium gue." pinta gue, masa iya josh cium gue?? najong...

"eh bangsat, enak aja lo minta julia cium lo, kagak ridho gue."

"tolonglah josh, cuma kecup gitu doank aja kok."

"besok gue yang cium istri lo ya, biar adil.."

"enak aja lo kampret.."

"makanya.."

"kok kalian dua jadi ribut sih, jadi gimana?" tanya julia.

"gue yang cium si bangsat ini, itu lebih baik dari pada lo cium dia."

"josh..."

"jangan bantah gue dirles, jul lipstikan bibir gue, jangan semuanya bibir gue kan tebal buat tipis aja kayak bibir lo ya." julia mah kekeh doang sedangkan gue udah kesel plus jijik.

"sini lo dir.., dimana nih dicium? sialan jijik amat gue sebenarnya cium lo."

"sama, gue juga jijik lo cium."

Plukkk...💋💋

Kita berdua sama-sama diam apa lagi saat josh cium wajah gue tepat dirahang dibawah kuping gue. Ini ulah julia, mungkin karena bertengkar muluh jadinya dia gemes, kesal makanya langsung tampolkan wajah kami berdua hingga josh berhasil cium pipi gue.

"aaaaaahhkkkkkk...." teriak kita bersama, julia pun tertawa puas.

#Flashback off...

"hahahahaha, aduh sakit perut gue, jadi itu lipstik bekas cium josh? hahaha so sweetnya kalian berdua." khristal ketawa keras, gue malah kesal namum kembali senyum melihat istri gue ketawa bahagia.

"ketawa trus...ketawa aja sampai puas, senang banget sih suaminya dicium josh." ucap gue sambil hapus air matanya saking puas ketawa.

"hahaha, aduh sayang..gue ga bisa bayangi ekspresi kalian dua saat itu, duh...lucu sayang." gue hanya senyum aja.

"dan itu lebih baikkan ketimbang dicium julia, inilah bukti cinta suami sama kamu sayang, rela diginiin dan mainkan drama hanya supaya pernikahan kita tetap suci."

"huhuhu..makasih suami baik, udah membuktikannya. I love you suami...." ucapnya lalu mengecup bibir gue.

"love you too istri..." gue membalas kecupannya.

"hadehhhhh....mama..papa..udah belisik, ketawa sekarang papa makan bibil mama lagi. Huuuu..." ucapnya sambil geleng kepala.

Sontak kami tersadar akibat suara siapa lagi kalau bukan sibocah tengil ini. Josh emang jagonya bikin anak gue ketularan gilaknya...

~••~••~

(Duh, mereka lucu plus romantis ya..

😍😍 apa lagi sha sigadis tengilnya dirles.. 😂😂😁😅😄😘😘😍)

Next chapter