webnovel

Ternyata..

"apa kata khristal jul?" tanya josh.

"dia masih diperpus katanya tugasnya nanggung." balas julia

"oh, yaudah kita tunggu aja."

"tapi firasat gue ga enak josh. Gue khawatir sama khristal, nih udah terlalu malam diperpus." panik julia.

"sambil nunggu khristal kita pesan makan aja ya." sahut josh.

"josh, injam carger lo donk, baterai gue udah mau lowbet." pinta julia

"yaelah, kalau gue bawa carger pasti hp gue nyala sekarang, nih juga mati hape gue."

"duh, hp gue harus aktif terus nih ntar gimana gue dapat kabar dari khristal, duh hp udah 2% lagi. Kalian sih makanya jangan main games mulu habiskan baterai kalian."

"gue udah takut nih, udah hampir 10 menit dia belum datang juga padahal cuma 10 menit juga kesini."

"ga bisa dibiarin nih, bener kata julia ini udah terlalu malam." ucap james.

"ahkkk, baterai gue udah lobet, gimana nih.  Gue khwatir sama khristal." panik julia.

"bentar gue ke kasir dulu minta carger disana bentar. Kalian tunggu sini aja." ucap james sambil pergi kekasir.

Kekhawatiran julia dapat mengalir ke james,  dan james pun berusaha supaya hp aktif. Begitu hp nyala demi apa jantung james lemas. Ada 8x panggilan ga terjawab dari khristal. James langsung mendial khristal kembali tapi ga diangkat. Ntah kenapa james langsung hubungi dirles.

"halo dir, lo dimana?" desak james.

"ada pa sih, selo ngomongnya james. Gue udah bilang ke julia ga jadi kesana."

"bangsat lo, bodoh amat lo mau datang atau ga kesini, masalahnya khristal belum datang juga kesini."

"apa? Jadi kalian belum ketemu, astaga nih udah jam 21.40, dia dimana sih?"

"dia masih diperpus, kita harus cari khristal sekarang, kalau lo masih peduli sama khristal istri lo cari dia kalau ga bersenang aja lo sana sama sera." bipp... james mematikan sambungannya  kemudian langsung ke tempat julia dan josh.

" ayo kita kekampus sekarang, "

"loh, james kenapa? apa ini tentang khristal?" tanya julia

"iya,  saat gue aktifkan hape ada 8x khristal telpon gue. Mungkin dia juga telpon kalian. Sekarang kita balek kekampus." dan mereka pun langsung menuju kampus tepatnya perpus.

****

Gue sama sera baru aja siap nonton bioskop, selama nonton hape gue silent, begitu keluar bioskop tepatnya diparkiran mall gue melihat hp ternyata khristal ada 12x nelpon gue, ini ga seperti bisasanya, baru aja gue mau nelpon khristal balik tiba-tiba james langsung nelpon gue.

Selama percakapan kami, gue beneran syok sekaligus gelisah. Ternyata khristal belum ketemu sama mereka, selain itu dia masih diperpus sampai malam gini. Jantung gue beneran lemas. Tanpa babibu gue langsung gas kecepatan lumayan kencang langsung keperpus dan menunda nemani sera belanja lagi.

Beruntung mallnya dekat dengan kampus jadi gue bisa lebih cepat sampai kampus. Dan dari tadi sera udah ngomel sendiri karena gue seperti kesetanan bawa mobil dan segala pertanyaannya ga gue jawab karena gue lebih fokus kekhristal.

****

"jangan pak..hiks..hiks...tolong...tolong.. Hiks..hiks..dirles, julia james josh kalian dimana hiks..hiks.." tangis gue ketakutan.

Bugh..bugh..bugh..!!

"bangsat..bangsat lo..Bajingan..!!"

"hiks..hiks..hiks.." tangis gue semakin pecah ketika mendengar suara mereka datang sebelum gue beneran diperkosa.

"khristal...khristal..ya ampun.." teriak julia.

"hiks..hiks..julia..hiks..hiks.." tangis gue sambil memeluk tubuh gue sendiri karena gue malu kemeja gue udah lepas hanya tinggal bra yang nampak jelas.

"tenang khristal..lo udah aman sekarang.maafin kita khris.." balas julia sambil berusahan nenangkan gue. Tapi gue terus masih meronta.

"hiks..hiks..gue takut, gue malu, gue udah menjijikkan.." gue yang masih frustasi.

"lo masih aman khris, hiks..hiks..mereka udah menghabisi pria brengsek itu khris..jangan seperti ini khris,  pliss.."

"dek, ini abang.." james berusaha mendekati khristal.

"ahh..jangan mendekat..pergi...pergi.." berteriak sambil membelakangi mereka. Gue malu ya Tuhan...

"james udah jangan dekat, khristal pasti syok dan malu dengan dirinya." cegah julia.

Gue bersyukur mereka akhirnya datang, tapi tetap sedih dengan gue sendiri, gue frustasi meski gue gagal diperkosa tapi pria biadab itu udah menyentuh bagian atas gue, dia udah mencium paksa wajah gue bahkan bibir dan dada gue, gue ga ikhlas, gue ga terima, gue benci karena pria biadab itu menyentuh gue pertama kalinya. Dan gue malu sama mereka terutama Dirles, gue udah sangat yakin ketika dia tahu pasti jijik lihat gue. Gue terus menangis terluka, kenapa hidup gue seperti ini.

Drap...

"ini gue khris...ini gue...ini gue dirles suami lo khris.." dirles memeluk gue dari belakang dengan bicara lembut ditelinga gue dan gue merasakan dia juga menangis.

Badan gue kembali hangat saat dirles menutup badan gue dengan jaket besar dan tebalnya. Gue kembali menangis lagi.

"maafin gue khris..maafin gue..gue gagal jaga lo, gue gagal melindungi lo seperti dulu..maafin gue khris.." bisikknya ditelinga gue.

"lo udah aman sama gue, gue udah menghabisi pria biadab itu, gue udah balas apa yang dia lakukan ke lo, maaf khris.."

"hey, lihat gue sekarang.." dirles memutar badan gue perlahan dan sekarang gue menghadap dia juga menghadap yang lainnya. Dan mata gue spontan melihat josh yang masih menghajar pria itu yang udah terkulai lemas, melihat pria biadab itu gue kembali menangis melihat kebrutalan dia sama gue tadi.

"khris..lihat gue jangan lihat dia lagi..gue disini khris.." ucap dirles mengangkat dagu gue,  dan mata kami pun ketemu. Lagi-lagi air mata gue semakin deras mengalir meski pun dirles juga mengeluarkan airmata.

"maafin gue khris, gue janji mulai detik ini gue akan selalu ada disamping lo kemana pun lo pergi, gue ga akan biarkan kejadian ini terulang lagi. Lo jangan menangis lagi ya.." ucapnya sambil mengapit wajah gue dan sesekali dirles mengelus pipi gue dan meghapus air mata gue.

"gue malu.." akhirnya gue bersuara setelah sekian lama diam. Dirles kembali meluk gue.

"lo ga perlu malu khris, disini gue yang harusnya malu sama lo khris."

Meskipun tangis gue berhenti tapi gue masih aja kepikiran tadi.

"kita pulang sekarang ya khris.." ajak dirles.  Tapi gue menggelengkan kepala. Gue menoleh kearah sera, gue ga mau sera menanggap gue kesempatan. Gue ga enak sama sera. Ternyata dugaan gue salah. Sera malah senyum menandakan bahwa semua baik aja.

"khristal lo pulang sama dirles aja ya, lo itu butuh dirles biarkan dirles mengantar dan menjaga lo dulu ya." ucap sera lembut. Gue pun melihat kearah julia dan james dan mereka pun mengangguk. Dan akhirnya pun gue mau pulang sama dirles.

"yaudah kita pulang ya, sini gue gendong.."

"ekh, dir.." ucapan gue putus karena dirles langsung menggendong gue ala bridal.

"khris, biarkan gue menjaga lo kembali.." bisiknya depan wajah gue. Gue pun mengangguk.

"hemm, dirles lo pulang sama khristal biar sera sama kita aja, ntar kita antar sera pulang." ucap julia.

"gapapakan sera lo sama kita aja. Biarkan dirles sama khristal, untuk beberapa waktu ini  khristal butuh dirles." sahut james.

"iya gapapa kok james,  gue ngerti kok.." balas sera.

"bro, lo luan aja pulang sama khristal, biar kita yang urus sibangsat ini." sahut josh.

"thanks josh..,kita duluan ya..jangan lupa jebloskan dia kepenjara." balas dirles.

"makasih semua.." ucap gue sebelum pulang dengan pelan saking udah kehabisan nangis.

"tetap semangat ya dek, lo wanita kuat." balas james sambil usap kepala gue yang digendong dirles.

"yaudah, hemm julia, sera bisakah kalian ikut kita kebawah buat bawa barang khristal dan bantu gue masukkan khristal kedalam mobil" pinta dirles.

"oke, ayo julia.." kali ini sera yang jawab.

"pelan pelan dir, ntar kepalanya kejedot." omel julia.

"iya, cerewet amat lo.."

"ishh, gue kan cuma khawatir sama sahabat gue, emank lo.." sindir julia.

"julia.." geram dirles.

"heheh, sory bro.."

"yaudah kalian hati-hati dijalan ya, dan lo jangan ngebut bawanya kaya tadi, khristal masih syok itu.." nasehat sera.

"iya, makasih ya sera. Maaf gue ga bisa antar lo pulang.."

"iya gapapa kok dirles, gue harus mengerti kok.."

"khristal, semangat ya..." timpal sera lagi, gue hanya bisa senyum angguk aja. Dan dirles pun masuk dalam mobil sebelum kita beneran gerak, gue lihat dirles menggenggam tangan gue.

"gue harus menjaga lo seperti dulu lagi..." ucapnya dengan tersenyum. Kemudian kita gerak dengan tangan kita saling genggam.

~•~•~

(Wkwkwwkk,  ternyata dirles juga berada diperpus nolongi istrinya, mereka sampai bersamaan kekampus. Bahkan dirles yang pertama memukul satpam gila itu sampai membabi buta.)

Next chapter