Rumah Sakit Du Ho.
Ketika aku tiba, Dr. Jeong tidak ada di ruangannya. Ia pergi untuk memeriksa beberapa pasien dan asistennya memintaku untuk menunggu sebentar.
Seperti yang dijanjikan, hari ini kami akan makan siang bersama.
Namun, sayangnya, itu tidak sesuai dengan apa yang direncanakan karena salah satu pasiennya harus menjalani kemoterapi yang dijadwalkan siang ini dan itu adalah kewajiban yang tak terhindarkan.
Walau begitu, bagiku itu tidaklah masalah. Ia adalah seorang seorang dokter, harapan bagi mereka yang berjuang untuk hidup.
Merasa jenuh, aku berjalan sambil mengamati seluruh ruangan. Mengamati beberapa objek seperti koleksi buku, obat-obatan, hingga foto yang terselip di antara buku menarik perhatianku.
Aku mengeluarkan foto itu, mengamati dua orang di dalamnya. Laki-laki di sebelah kiri adalah Dr. Jeong sendiri, sementara yang lain di sampingnya, bisa jadi teman atau bahkan saudaranya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com