webnovel

KEINGINAN BUNDA

Syila memandang bundanya yang tampak pucat dengan infus yang menancap di salah satu tangannya. Almira terlihat tak bersemangat. Pandangannya sendu. Syila tahu apa yang membuat bundanya seperti ini.

"Syila, bunda kangen sama Ayah." Tiba-tiba Almira mengatakan itu. Tentu saja membuat Syila meneteskan airmata. Tak kuat melihat bundanya yang menahan rindu pada ayahnya yang kini tak akan bisa lagi ia temui.

"Bunda sabar ya..." Syila menempelkan kepalanya disamping bundanya. Almira mengusap lembut kepala putrinya.

"Kalau saja makam Ayah ada di sini, mungkin bunda bisa sering berkunjung ke makamnya jika bunda kangen. Tapi kenyataannya makam Ayah sangat jauh di sana."

"Doakan saja Bund." Syila tak bisa lagi menahan airmatanya. Dia begitu sedih dengan keadaan bundanya.

"Iya Syila. Sudah jangan menangis. Nanti bunda malah ikut sedih."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter