webnovel

MENCOBA KUAT

Syila sempat mau pingsan saat mendengar kabar duka dari KBRI tentang meninggalnya Sang Ayah di tanah suci. Sampai sekarang mereka belum biaa menghubungi Bundanya. Abizar, Arka dan Syila kini berada di bandara menunggu kedatangan sang Bunda. Rasa sedih, tapi juga rindu mereka rasakan untuk Bunda mereka.  Mereka memang sangat sedih. Tapi mereka tidak bisa membayangkan kesedihan yang dirasakan oleh Bunda mereka. 

"Aku sudah bilang kan, Bang. Perasaanku tidak enak waktu Ayah dan Bunda mau berangkat. Kalau saja kalian mau dengar." Syila menangis di pelukan Ernest. Lelaki itu hanya bisa mengusap lembut kepala istrinya yang tampak semakin lemah. Dia sangat khawatir dengan kondisi Syila setelah mendengar Alvin telah tiada.

"Sabar ya, Dek. Abang tahu Syila benar. Tapi kalaupun Ayah tidak berangkat, jika memang sudah waktunya Ayah dipanggil, tentu maut akan datang juga dimanapun mereka berada."

"Aku mau Ayah balik lagi, Bang. Aku mau Ayah."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter