Revan memandang sendu sang Istri yang kini tengah terbujur kaku di dalam keranda.Yumna dan Salma pu. menangis histeris saat sang Mama di di angkat oleh beberapa orang dan akan di makamkan di komplek pemakaman yang lumayan jauh dari kediaman Revan.
"Na, sabar ya Nak. InsyaAllah Mama Safina husnul khotimah."
"Aamiin.. InsyaAllah bunda."
"Mama jangan nangis." Ucap Hana, anak kedua Yumna.
Almira juga sangat sedih dengan kepergian Safina. Dia melihat Revan begitu terpukul dengan kepergian Safina. Lelaki tua itu memegang keranda sang istri dengan penuh harim Sesekali ia mengusap airmatanya.
Semua keluarga besar mengantarkan Safina di peristirahatan terakhir. Semua merasa kehilangan. Terutama Yumna, Salma, Toni dan Tito. Safina telah mengurus mereka berempat dengan penuh kasih sayang. Safina adalah sosok ibu yang pekerja keras, namun masih punya waktu untuk mengurus keluarganya. Menjadi seorang dokter kandungan membuatnya selalu dibutuhkan sewaktu-waktu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com