Ketika pencuri bicara, ia akan menceritakan kisah pembenarannya
Impian dan cita-cita mulianya, melalui pencurian yang ia benarkan
Jangan dengarkan orang dungu, fanatik buta, dan pahlawan suci,
Yang bahkan tak bisa membedakan jari kaki sebelah kiri dengan kanan
dalam kegelapan hatinya
Jantungnya berdebar kencang. Ia merasa lidahnya kelu, kakinya terasa bagaikan agar-agar. Seluruh tubuhnya kesemutan dan kaku, perutnya mengeras mengejang.
Takut… Ia takut…
Gerimis butiran-butiran darah luruh ke bumi tanpa henti. Tanpa ampun. Bau amis memenuhi lubang hidungnya hingga ia tidak bisa merasakan apa pun lagi. Selain kepahitan dan keputusasaan raksasa yang menginjak-injaknya. Ini bukan mimpi. Ia tahu benar. Sama seperti gurun penuh abu tulang manusia di kakinya.
Ia seakan sebuah geroak besar tercipta dalam dadanya. Ia bertekuk lutut di atas abu bercampur darah. Ia bahkan tidak bisa berkata-kata dalam deraan emosi dan tekanan…
[Mengapa ia di sini lagi? Mengapa?!]
Support your favorite authors and translators in webnovel.com