webnovel

Kangen Bima

"Bangun, Sayang.," Kecupan di kening membangunkan Mumut yang sudah terlelap entah berapa lama.

Mumut membuka mata dengan enggan dan menemukan senyum di wajah Bian yang menggodanya,

"Sudah sampai?" tanyanya dengan enggan.

"Belum, sekitar tiga jam lagi,"

"Masih lama," Mumut berniat untuk kembali memejamkan matanya.

"Bangun," Bian menggelitik pinggang Mumut yang membuat Mumut mau tak mau harus bangun. Mumut duduk dengan malas di atas kasurnya dengan mata yang masih mengantuk. Dengan malas Mumut bangun dan menuju toilet untuk membersihkan muka dan memerah ASInya yang sudah penuh lagi. Saat dia kembali ke kabin, Bian tampak sedang berbicara dengan chef untuk berdiskusi makanan yang hendak mereka pesan. Mumut tersenyum pada chef dan menyamakan pesanannya dengan Bian, Harus Mumut akui perutnya memang sudah bernyanyi sejak tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter