Vergil terbangun di malam hari ketika semua saudara dan saudarinya tertidur, entah kenapa dia merasa ada yang kurang dalam latihan. Vergil segera mengambil kunai dan segera menuju ke pantai, menikmati udara pagi pantai. Madarame kebetulan baru bangun 1 jam kemudian, tidak sengaja melihat ke arah pantai. Madarame melihat cucu kesayangannya sedang berlatih pada pukul 4 pagi di pantai, membuat insting sang kakek bergejolak. Madarame segera menuju pantai dengan membawa beberapa buku seni pedang lanjutan yang dia sengaja bawa dan 2 katana yang memang sengaja disembunyikan di balik jubahnya. "Vergil...sepertinya kau memang ingin berlatih, kakek akan berikan 1 latihan khusus untukmu." kata Madarame, "Tetapi latihan ini cukup sulit dan hanya dengan keinginan yang cukup besar kau harus bisa mempelajari semua teknik bertarung yang dikuasai oleh Dante hingga Shadow". "Pelajaran seperti apa kakek?" tanya Vergil, "Sebagai shinobi sebetulnya kau tidak hanya menguasai seni pedang saja, tetapi harus menguasai banyak seni bertarung." kata Madarame, "Kebetulan kakek bawa beberapa kitab teknik bertarung dimana teknik tersbut adalah teknik kombinasi dan 2 katana jika kau mau berlatih." kata Madarame sambil memberikan beberapa kitab pedang ke Vergil. Vergil membaca 5 kitab seni pertarungan tersebut satu per satu. Kitap pertama yang dibaca oleh Vergil adalah Blade and Sword, Kitap ini membahas semua teknik bertarung jarak dekat dengan berbagai macam pedang seperti rapier, long sword bahkan Katar. Vergil lalu membuka kitab ke dua yang berjudul Art of 6 Formation, Vergil membuka dan membaca ringkasan kitab tersebut dan isinya menyangkut tentang formasi jebakan dan formasi magic. Vergil kemudian membaca 1 buah kitab yang jauh lebih tebal dari kitab yang lain, tebal kitab ini sama dengan 4 kitab yang lain bila ditumpuk ke atas. Vergil mulai membaca kitab yang bernama Art of Commando, isinya adalah teknik dari 4 kitab yang lain dengan pengajaran yang lebih detail. dan mengajarkan banyak hal diluar yang 4 kitab lain. "Art of Commando? apa kitab ini...." tanya Vergil, "Mengajarkan banyak hal...tentu, tetapi kata Ayahmu bilang bahwa sang Commando adalah pasukan yang sangat berbahaya. Legenda mengatakan 1 orang Commando setara dengan 1 batalion, dan bayangkan saja 1 batalion penuh Commando, bisa menghancurkan 1 negara dengan cepat." kata Madarame, "Tetapi latihan seorang Commando sangat berat sekali dan sangat rahasia, bisa dibilang ini salah Path of Shadow. Path of Shadow sebetulnya dasar dari semua latihan Shinobi, tetapi Path of Shadow milik para Commando jauh lebih gelap dari para shinobi jalani." kata Madarame. "Lebih gelap bukan berarti lebih menakutkan, betul kan kakek?" tanya Vergil. "Semua tergantung dirimu, tapi semua Shinobi adalah kegelapan itu sendiri.....banyak orang takut dengan kegelapan, tetapi Shinobi bekerja di kegelapan untuk menjaga apa yang menurutnya berharga. Itulah kenapa clan masih sangat kuat, bekerja demi melindungi apa yang kita cintai dan kita harus jaga." kata Madarame. Vergilpun mengangguk mendengar kata-kata sang kakek, paham bahwa shinobi bukan hanya menyatu dengan kegelapan tetapi adalah kegelapan itu sendiri. "Masih mau kakek temani berlatih?" tanya Madarame, Vergil mengangguk dan mereka mulai berlatih dengan serius. Tidak terasa mereka sudah berlatih selama 2 jam, Madarame mulai mengajari apa yang ada di kitab Art of Commando pada chapter Sword and Blade dan sedikit masuk ke Art of Long Weapon. Madarame dan semua cucunya melanjutkan liburan mereka dengan bermain di pantai hingga makan siang, dan setelah makan siang mereka mulai berkemas untuk kembali ke apartement agar besok bisa bersekolah seperti biasa. Setelah selesai berkemas, Vergil dan semua saudara dan sepupunya berkumpul di lobi dengan semua barang mereka, sementara sang kakek mengurus check out dari penginapan tersebut. Tak lama mini bus jemputan datang dan Madarame beserta semua cucunya segera naik mini bus tersebut, Vergil duduk di kursi depan sementara Madarame duduk di kursi depan tepat di belakang supir bus. Sepanjang perjalanan pulang, Vergil kembali tertidur dengan nyenyak, sementara Creed dan yang lain bermain board game di kursi belakang untuk menghibur diri selama perjalanan pulang. Creed membawa 7 macam board game dan yang kalah harus dihukum, hasilnya disaat Vergil mulai terbangun karena sudah masuk wilayah Prefektur Kagawa, Vergil nyaris terkena serangan jantung karena melihat wajah dari Dante dan semua saudara-saudarinya penuh dengan coretan spidol non permanen. Madarame hanya tertawa melihat hasil pertandingan board game tersebut dan memotret hasil hukuman dari yang kalah. Perjalanan dari penginapan menuju apartement tempat tinggal Vergil dan semua saudara-saudarinya beserta sang kakek menempuh waktu 3 jam, dan Vergil berusaha tidak tertidur lagi setelah memasuki wilayah Prefektur Kagawa. Mini bus tersebut berhenti di beberapa tempat untuk menurunkan sepupu Vergil terlebih dahulu, baru berhenti di apartement tempat Madarame tinggal bersama Vergil dan semua saudaranya. Karena waktu masih sore, Vergil berkemas dan merapikan semua barangnya termasuk peralatan dan kitap seni jutsu yang dia beli kemarin. Setelah merapikan semuanya, Vergil segera menuju ruang perpustakaan untuk mempelajari Art of Commando lebih dalam. Madarame segera keluar untuk berbelanja makan malam, sementara Dante vs Shadow untuk kamar mandi. Vergil langsung menu ruang latihan untuk mempelajari kitab tersebut lebih dalam karena banyak hal menarik yang bisa di pelajari. Vergil segera menuju ke armory terlebih dahulu untuk mengambil beberapa senjata kayu selain katana. Vergil melihat masih ada waktu untuk berlatih dan segera bergegas menuju ke ruang latihan. Diruang latihan vergil membuat 1 Shadow Clone untuk membantunya berlatih dengan membawa kitab. Tidak lama berselang Madarame tiba dengan belanjaan, Madarame mendapat beberapa bonus tambahan karena banyak pedagang melihat wajahnya kemarin di Tv. Ketika Madarame menuju dapur, dia tidak sengaja melihat pintu ruang latihan terbuka. Madarame masuk ke ruang latihan dan melihat Vergil berlatih disitu, mempelajari bab Long Weapon. "Dasar ayah dan anak sama saja, tidak bisa diam kalau senggang...bahkan sudah bisa menguasai dual weapon" kata Madarame perlahan lalu meninggalkan Vergil yang sepenuhnya terserap dalam latihan. Madarame segera menuju ke dapur, bersiap memasak makan malam. Dante dan yang lain sedang bermain Ludo di meja makan, kali ini tidak ada hukuman karena mereka tidak mau wajah mereka yang sudah bersih karena mandi sore kembali kotor. Karena PR mereka sudah selesai sejak hari jumat, mereka tidak perlu khawatir lagi harus mengerjakan tugas mereka. Madarame segera memasak makan malam, sambil memperhatikan semua cucunya yang sedang bermain, terkadang Madarame tertawa mendengan apa yang terjadi selama permainan. Bahkan Madarame memberikan turnament kecil dengan hadiah tambahan berupa jatah porsi lebih bagi pemenang. Tidak terasa permainan tersebut berlangsung sampai waktu makan malam dan yang menang adalah Creed, sesuai janji sang kakek Creed mendapat porsi lebih banyak dari biasanya. Setelah makan malam matang, Madarame segera menyusul Vergil yang sedang ada di dalam ruang latihan. "Vergil, makan malam lalu kau segera mandi....besok kau kan sekolah." kata Madarame yang sedang melihat Vergil istirahat. "Baik kakek." kata Vergil lalu segera keluar untuk makan malam. Vergil segera bergabung dengan semua saudara untuk makan malam, dan kegiatan makan malam seperti biasanya, tetapi karena Creed menang dengan adil tidak ada yang protes masalah porsi makanan. Keramaian biasa di waktu makan malam, seperti biasanya bahkan walau mereka semua sudah menjadi Genin tidak ada yang berubah sedikitpun. Setelah makan malam, Dante dan Creed bermain kartu untuk menghabiskan waktu dan tetap saja Creed memenangkan pertandingan duel tersebut. Tidak terasa duel permainan kartu tersebut berjalan hingga waktu tidur malam, Vergil dan semua saudaranya segera menuju ke kamar masing-masing untuk tidur karena besok harus bersekolah seperti biasa.