webnovel

Awas,,,,!!Aku mau lewat

"Enak saja main derek-derek mobil orang.Aku juga sudah minta izin sama ibu-ibu pemilik rumah itu.Awas aja kamu nyentuh mobil aku,,,,"Kata Kiran dengan sedikit membentak.

Kalau Dia tahu pria itu sifat sangat menyebalkan,dia tak akan mau di tolongin waktu itu.Dia lebih memilih berjalan kaki.

"Kamu berani,,,,,,"Tangan Reyhan terangkat menunjuk ke arah Kiran.

"Sudah sudah,,,,,!!Kenapa berantem sih,,!?."Yani memotong perkataan Reyhan.Dia merasah pusing melihat pertengkaran Kiran dan Reyhan yang entah kapan mereka saling kenal.

"Emang siapa yang takut sama kamu ,,,?Kalau sampai aku lihat mobil aku lecet,aku tahu itu pasti ulahmu.Dan kalau sampai itu terjadi,aku akan mencakar wajah tampanmu itu dengan tanganku."Kata Kiran dengan galak sambil memperlihatkan kukunya yang tajam.

Yani menarik napasnya sambil menepuk jidatnya sendiri melihat tingkah Kiran.

Reyhan malah tertawa dalam hati mendengar perkataan kiran yang menganggap dirinya tampan.Sedangkan kiran tak menyadari perkataannya barusan.

"Kalian ini kenapa sih,,,? baru bertemu udah berantem aja."Kata Yani.

Kiran dan Reyhan tak menjawab.Mereka malah saling pandang dengan tatapan saling memusuhi.

"Aku mau pulang aja yan,,,,di sini pemandangannya udah ga indah karna pria galak yang menghalangi ke indahan tempat ini."Kata Kiran mengejek Reyhan.

Reyhan mengepalkan tangannya menatap kiran dengan tajam.

Kiran berjalan dan melompati bebatuan.Tapi saat dia sudah berdiri di antara Yani dan Reyhan.Kiran dengan sengaja mendorong tubuh Reyhan.

"Awas,,,,!!Aku mau lewat."

Reyhan langsung kecebur kedalam sungai yang membuat tawa Kiran pecah.Untung airnya agak dalam.

"Makanya jadi orang jangan galak-galak,,,rasain kamu." kata Kiran sambil tertawa terbahak-bahak.

Yani tampak kaget saat melihat Reyhan kecebur ke sungai.

"Ka Rey ga pa pa kan,,,?"tanya Yani melihat ke bawah.

"Udah yan,,,,ayo kita pulang aja.Biarin dia di situ."Kiran menarik tangan Yani meninggalkan tempat itu.

Terlihat Yani merasah tidak tega meninggalkan Reyhan.

"Tapi kiran,,,,kita tolongin ka Rey dulu."Yani ingin kembali akan tetapi kiran terus menarik tangannya.

"Ga usah yan,,,dia bisah sendiri ko."Jawab Kiran sambil terus menarik tangan Yani.

Yani menarik napasnya dalam-dalam sambil mengikuti langkah Kiran.

sementara Reyhan yang masih di air tampak wajahnya memerah menahan amarah.

"Sialan,,,,"Reyhan memukul permukaan air saking emosinya.

"Tunggu saja,,,,aku akan membalasmu."Mata Reyhan begitu di penuhi amarah.Dia kemudian naik dan segera pulang ke rumahnya.

Di sepanjang perjalanan Reyhan menjadi pusat perhatian namun Reyhan tak menghiraukan tatapan orang-orang.

Begitu sampai di rumahnya Reyhan segera masuk.Dia tak menghiraukan panggilan Bundanya.Reyhan langsung masuk kekamarnya dengan membanting pintu kamarnya dengan kuat.

Ibu Rina sangat kaget mendengar suara bantingan pintu yang begitu Kuat.

"Tuh anak ya,,,,bikin Bundanya jantungan.Ada apa lagi dengan anak itu,,,!?"Gumam bu Rina sambil memegang dadanya yang kaget.

Bu Rina kembali lagi dengan kerjaannya yang sedang bersih-bersih rumah.

Sementar itu Reyhan yang sedang mandi di bawah shower tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya.kedua tangannya menopang di dinding kamar mandi.Di terus mengingat wajah kiran yang sudah membuatnya emosi pagi-pagi.

"Berani sekali gadis itu,,,,menyesal aku pernah menolongnya.Tunggu saja,,,aku akan membalasmu."Kata Reyhan dengan nada dingin.

*****

Kiran sudah selesai mandi dan sedang duduk di meja rias untuk memolesi sedikit bedak di wajahnya.

Yani yang baru saja selesai mandi keluar dari dalam kamar mandi masih mengenakan baju mandi.

"Tega banget kamu jatuhin ka Rey ke sungai.Emang kalian bisah saling kenalnya di mana,,,?"tanya Yani sambil mengambil pakaiannya di lemari.

"Waktu aku kemari ban mobil aku kempes.Terus Siapa pria tadi namanya,,,?"Kiran pura-pura lupa.

"Ka Reyhan,,,,"Jawab Yani sambil memakai pakaiannya di hadapan Kiran.

"Ya itu si Rey Rey sialan itu nolongin aku.waktu itu aku melihatnya seperti orang baik,tapi ternyata dia sangat galak.Menyesal aku pernah menganggapnya baik."Kata Kiran ngomel-ngomel masih di depan mejah rias.

Yani mendengarkan sambil geleng-geleng kepala.Dia tak menyangka kiran yang pertama dia temui waktu dulu sangat pendiam.Tapi sekarang Kiran yang di lihatnya ini sangat berbeda.

Ponsel kiran bergetar menandakan ada pesan masuk.Kiran mengambilnya dan membaca isi pesan yang ternyata dari Aris.

βœ‰οΈ"Kia kamu di mana,,,? aku barusan dari rumah kamu tapi kata pelayan kamu sedang liburan untuk nenangin diri.Kamu pergi kemana,,,?Aku sangat menghawatirkanmu.

Kiran menarik napas pelan saat selesai membaca pesan dari Aris kemudian dia menyimpan kembali ponselnya.Dia tak ingin dulu membalas pesan dari siapapun untuk sekarang ini.Kiran ingin benar-benar bisa melupakan semuanya walaupun itu tak mungkin.Dia sangat merindukan suaminya Arjun.Terus menangis tak mungkin bisah mengembalikan Arjun jadi lebih baik dia menjauh dulu untuk sementara waktu.

Yani memperhatikan raut wajah kiran yang terlihat murung usai membaca pesan di ponselnya.Namun dia tak ingin bertanya yang nantinya bisa membuat kiran bersedih.

"Oh iya kiran,,,,bentar malam ada acara di kampung sebelah,kita pergi ya,,,? sekalian kita jalan-jalan juga."Kata yani mencoba menghibur kiran yang terlihat kembali murung.

"Engga ah yan,,,aku di rumah aja."Tolak Kiran yang sedang duduk di tepi tempat tidur.

"Kamu ikut lah temanin aku.Masah aku pergi sendiri."Yani menatap kiran dengan wajah memohon berharap Kiran mau pergi dengannya.

Kiran merasa tak tega melihat wajah memelas yani sehingga mau tak mau dia mengiyakan.

"Baiklah aku ikut."

Yani merasa senang Kiran akhirnya mau ikut.Yani kembali lagi melihat ke cermin buat berdandan sedikit.

😊😊😊😊😊

Next chapter