Arjun memarkirkan mobilnya.Setelahnya dia mengajak kiran untuk turun dari mobil.
Mata kiran terus memperhatikan bangunan mewah yang ada di hadapannya saat ini.
Dengan mulut sedikit terbuka karena takjub dengan kemegahan rumah keluarga suaminya itu,kiran berucap."Wah mas,,,rumah paman mas Arjun gede banget,udah kaya istana.Tapi gaj kala gede dengan rumah mami.
Tetapi Arjun tak menjawab omongan Kiran.Dia malah menarik tangan kiran untuk segera masuk kedalam rumah itu yang sudah begitu banyak tamu yang berdatangan.
Kiran hanya mengikut saja sambil matanya terus menatap ke sekelilingnya.Terlihat jelas para tamu yang hadir semuanya dari kalangan atas.
"Aku akan memperkenalkanmu pada paman dan tanteku."Kata Arjun sambil melihat ke sampingnya ke arah Kiran yang sedang merangkul lengannya.
Kiran hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Nah itu mereka,,,,bang Varun dan Zia juga ada di sana."Ucap Arjun lagi sambil melihat ke arah keluarganya dan kiran bergantian.
Kiranpun melihat ke arah yang di maksud Arjun.
Arjun segera membawa kiran untuk menemui keluarga pamannya.Dan kiran sebenarnya merasa sangat gugup namun dia tetap bersikap untuk tenang.
"Selamat malam semuanya,,,"Sapa Arjun sambil tersenyum.
Paman dan tantenya langsung melihat ke arah Arjun.Begitu juga dengan Varun dan Zia.
"Astaga Arjun,,,,,"Ucap bu Amanda dan langsung memeluk Arjun dengan begitu erat.
Arjun sedikit kaget namun dia membalas pelukan tantenya itu yang sudah di anggap seperti ibunya.
"Apa kabarmu Arjun,,,? tanya paman Arjun.
"Baik paman..."Arjun pun memeluk pamannya itu dan setelahnya memeluk Varun.
Sedangkan Zia sudah berada di samping Kiran.
"Ibu kenalin ini kiran istrinya ka Arjun....!!" Zia memperkenalkan kiran karena merasa mereka semua tak ada yang menyadari keberadaan kiran yang sudah sangat gelisa.
Sontak saja semua mata tertuju kepada kiran yang membuat kiran tersenyum malu.
Sedangkan Arjun sudah salah tingkah karena lupa untuk memperkenalkan istrinya.
kiran menyalami bu amanda dan pa David dengan tersenyum ramah.
"Maaf sayang,,,,kami mengabaikanmu saking senangnya bertemu kembali dengan ponakan kesayangan tante satu ini."Kata bu Amanda sambil memegang dagu kiran dengan lembut.
"Tidak apa-apa tante."Balas kiran dengan sopan.Di dalam hatinya kiran bernafas lega karena ternyata keluarga suaminya begitu baik.
"Kamu sangat manis sayang."Ucap bu amanda dan memeluk kiran dengan penuh sayang.
"Paman sangat senang kalian bisah datang.Tapi kenapa mami kamu tidak sekalian di ajak..? tanya pa David yang di anggukan oleh bu Amanda.
"Mami sedang di amerika paman." jawab Arjun.
Pa David manggut-manggut mengerti.
"Ya sudah,,,,kalian mengobrol saja dulu..!! paman mau menyapa tamu-tamu paman dulu.
Arjun dan kiran mengangguk bersama.Pa David pun meninggalkan mereka.
"Tante juga mau bertemu dengan teman-teman tante dulu ya.nggak enak sama mereka semua."Kata bu amanda sambil tersenyum.
Mereka semua mengangguk.
****
Sedari tadi kiran memperhatikan Varun yang hanya diam saja tanpa senyuman.Kiran menelan ludahnya dalam-dalam melihat tampang varun yang sudah seperti es balok saking dinginnya.
"Ini buat kamu,,,," zia memberikan kiran gelas berisi minuman jus.
Dengan senang hati kiran menerimanya."Makasih ya,,,,"
Zia menjawabnya dengan mengangguk.
"Maaf sayang,,,,tadi aku lupa untuk memperkenalkanmu." kata Arjun menatap kiran.
kiran tersenyum."Tidak pa pa mas,,,"
"Ka Arjun emang sering lupa kaya gitu.Dari dulu ampe sekarang."Ucap Zia tersenyum jahil sambil meminum jusnya.
Kiran tertawa pelan sedangkan Arjun hanya geleng-geleng kepala.
"Oh iya Zi,,,,Baby Zivanya kemana? tanya Arjun kemudian yang tak melihat keberadaan Ziva.
"Lagi tidur ka di kamar atas bersama Baby sisternya."
"Oh,,, padahal aku ingin menggendongnya."Kata Arjun yang di anggukan juga oleh kiran.
Mata kiran kembali melirik ke arah Varun yang sedang duduk di sebuah mini bar."Bang Varun dari tadi diam mulu.Aurahnya sudah seperti es kutup utara saja."Kiran berucap di dalam hati sambil bergidik ngeri.
"Kalian mengobrol saja,,!! Aku mau sama bang varun dulu."Kata Arjun yang hanya di anggukan oleh kiran dan Zia.
Kiran dan Zia pun pergi untuk duduk tak jauh dari tempat Arjun dan Varun.
"Zi kenapa bang Varun sedari tadi diam aja ya,,? tanya kiran yang sudah sangat ingin tahu sambil melihat ke arah suaminya yang sedang bersama Varun.
Zia malah tertawa."Itu perasaan kamu saja.Ka Varun emang gitu orangnya.Kalau dia lagi malas ngomong nah kaya gitu jadinya wajahnya nyeremin."Jawab Zia yang juga sedang melihat ke arah Arjun dan Varun suaminya.
Kiran manggut-manggut mengerti.Dia ingat saat mereka pertama bertemu waktu itu di restoran.Memang varun kalau ngomong sangat ngirit.Itupun kalau Varun bicara hanya pada Arjun atau Zia saja.Pada kiran hanya basa basi.
Kiran menghela napasnya pelan memikirkan pertemuan pertama mereka.
Suasana semakin ramai.Tamu-tamu semakin banyak yang berdatangan.Kiran dan Zia masih asik dengan obrolan mereka sedangkan Arjun dan Varun sudah berbincang-bincang bersama para tamu yang semuanya pengusaha.
Sedangkan sedari tadi seorang pria sedang memperhatikan ke arah Zia dan kiran lebih tepatnya memperhatikan kiran.Pria yang mengenakan pakaian palayan itu matanya tak pernah lepas dari Kiran.
"Bagai mana caranya aku menangkap gadis itu? Kalau sampai aku ketahuan,bisa-bisa aku yang mati."Kata pria itu yang uring-uringan.
"Sialan tuh si Rena,,,,dia menyuruhku untuk masuk ke kandang singa.
Ya,,,,pria itu adalah suruhan Rena untuk menculik Kiran dengan menyamar menjadi pelayan.
Hari sudah semakin larut.Namun suasana semakin ramai di kediaman keluarga Varun.
Kiran dan Zia pun masih mengobrol.Dan tak menyadari seorang pria sedang mendekat ke arah mereka.
πππ
Halo semua,,,,apa kabarnya? masih adakah yang setia nunguin lanjutan ceritaq iniππ
Maaf ya baru bisah up lagi,,,
in shaa allah aku udah mulai rutin lagi up ceritanya.ππaku ucapkan terima kasih.Jangan lupa tinggalkan komentarnya,,,,!! aku sayang kalian semua,,,ππ