webnovel

Kapan kamu mau dewasa

Setelah kejadian di perusahaan Arjun.Arya tak kembali lagi kekantor.Mobilnya telah memasuki pekarangan rumahnya.

Arya segera turun dari mobil dan segera masuk kedalam rumah.Sedangkan Aris masih duduk diam di dalam mobil kakaknya itu.

Tak lama Aris pun keluar dari mobil dan segera masuk juga kedalam rumah.

Di dalam rumah mama amel melihat Arya yang sudah pulang mengerutkan keningnya."Loh nak,,,ko udah pulang? tumben kamu pulangnya cepat? tanya mama Amel yang sudah menghampiri Arya yang sedang duduk di sofa ruang tengah.namun Arya hanya diam sambil matanya ke layar televisi.

Tak lama mama Amel pun melihat Aris masuk dengan penampilan yang acak-acakan.Segera saja mama Amel mendekati anak bungsunya itu.

"Astaga sayang,,,kenapa penampilan kamu acak-acakan kayak gini sih? seperti orang yang habis berantem saja."ucap mama Amel sambil memperhatikan penampilan Aris.

Aris hanya diam tak menjawab perkataan mamanya.Aris kembali melangkah ingin kekamarnya namun langkahnya kembali terhenti.

"Aris,,,mama tanya malah main pergi-pergi saja.Arya,,,masalah apa lagi yang telah adikmu perbuat? mama Amel melihat ke arah Arya yang sedang duduk sambil asyik nonton tv.Sedari tadi dua putranya itu tak mempedulikannya yang sedang bertanya yang membuatnya ingin memukul dua putranya itu.

Tak lama pak Heru menghampiri mereka."Kalian sudah pulang? tanya pak Heru sambil melihat ke arah Arya dan Aris bergantian.Namun lagi-lagi tak ada yang mejawab.

"Arya,,,,,,kamu mau jawab atau mau mama jewer kuping kamu ha? teriak mama amel yang sudah merasa geram melihat sikap dua putranya itu.

Pak Heru,Arya dan Aris langsung menutup kedua telinga mereka mendengar suara teriakan mama amel yang bisah memecahkan gendang telinga mereka.

Arya sudah berdiri dari duduknya dan melihat ke arah mamanya dengan masih menutup telinganya.

"Ma kalau mau teriak itu bilang-bilang dong,biar kami bisah tutup telinga kami dulu." kata pak Heru yang mendapat tatapan tajam dari istrinya.Sontak saja pak Heru langsung diam melihat tatapan istrinya itu yang sangat menakutkan sambil nyengir kuda.

Mama Amel kembali menatap ke arah Arya dan Aris meminta jawabannya segera.

Arya menarik napas panjang dan mendekati kedua orang tuanya juga adiknya.

"Mama tahu apa yang sudah di perbuat sama anak kesayangan mama ini? dia hampir saja membuat perusahaan kita bangkrut."Arya menatap tajam ke arah Aris.Akan tetapi Aris seakan tak peduli.

Aris mala melenggang berjalan ke arah sofa dan duduk dengan santainya sambil meselonjorkan kakinya ke atas meja dan menyaksikan acara televisi.

Pak Heru dan mama Amel terkejut mendengar yang dikatakan Arya.

"Apa yang sudah di perbuat adikmu? tanya pak Heru yang suda sangat ingin tahu yang di anggukan juga oleh mama Amel yang juga ingin tahu.

Arya kembali manarik napas panjang." Aris sudah memukuli tuan Arjuna Ceo perusahaan ternama di kota kita ini.Untungnya tuan Arjun bisah memaafkan kami sehingga pak Arjun tak memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan kita.Papa pasti tahu siapa itu tuan Arjuna Marcelo.Perusahaannya adalah penanam saham terbesar di perusahaan kita.kalau sampai Dia memutuskan kerja sama dengan kita,maka kita akan mengalami kerugian besar bahkan perusahaan kita bisa bangkrut."Jelas Arya sambil memandangi kedua orang tuannya yang tampak begitu sangat terkejut.

Mama Amel kemudian melihat ke arah Aris yang sedang santai nonton tv seakan tak peduli dengan apa yang sudah di perbuatnya.

Mama Amel segera berjalan ke arah Aris dengan emosi yang meluap-luap dan langsung saja menarik sebelah telinga anaknya itu.

"Adu ma,,,sakit.Lepasin kuping Aris ma!! Aris mengadu-ngadu sambil memegang tangan mamanya yang sedang menjewer telinganya.

"Kamu itu ya,,,kenapa kamu selalu berbuat sesukamu ha? mukul-mukul orang sembarangan aja.Kapan kamu mau dewasa sedikit Aris? omel mama Amel merasa kesal dengan sifat anak bungsunya itu yang selalu bertindak sesuka hatinya.

"Adu ma,,,lepasin dulu kuping Aris!! ucap Aris.

Pak Heru hanya geleng-geleng kepala melihat istri dan anaknya itu.Sedangkan Arya sudah berjalan untuk duduk kembali di sofa.

Mama Amel melepaskan tangannya dari telinga Aris.Aris pun langsung menggosok-gosok telinganya yang terasa panas dengan wajah cemberut sambil melihat ke arah Arya yang sedang duduk dengan santainya.

"Kamu tahu apa yang sudah kamu perbuat Aris? untung saja tuan Arjun mau memaafkan kalian."kata pak Heru yang sudah duduk di samping Arya.

"Orang seperti dia itu emang pantas dipukuli."Balas Aris.

Arya,pak Heru dan mama Amel sontak saja mereka semua menatap pada Aris.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu? emang ada yang salah aku berkata seperti itu? kalian tahu dia itu laki-laki Bre**sek yang suka nyakitin hati perempuan.Salah satunya sahabatku kiran yang sudah berulang kali di sakitinya." kata Aris lagi yang begitu sangat membenci Arjun.

Pak Heru dan istrinya tertegun mendengar alasan Aris.

"Kamu sedari tadi menyebutkan nama kiran.Kalian berdua itu sedang memperebutkannya.Sebenarnya hubungan apa tuan Arjun dan kiran? tanya Arya yang suda sangat penasaran.

"ISTRINYA,,,,,jawab Aris singkat.

"Apa,,,,,,"teriak Arya dan kedua orang tuanya bersamaan sambil berdiri dari duduk dan menatap Aris tak percaya.

Aris mendengus melihat tingkah tiga orang itu yang menurutnya sangat berlebihan.Dia pun meninggalkn mereka pergi kekamarnya.Dia sudah sangat malas mendengar pertanyaan dari keluarganya.Lebih baik dia mengurung diri di dalam kamar saja menenangkan pikirannya.

Arya,pak Heru dan mama Amel saling pandang tak tahu mau berkata apa.Mereka sama sekali tak mengetahui tentang pernikahan gadis itu yang sudah seperti bagian keluarga mereka.

"Batal deh mama jadiin kiran anak mantu mama." kata mama Amel dengan wajah memelas sambil kembali duduk di sofa.

pak Heru dan Arya mala geleng-geleng kepala yang juga sudah kembali duduk.

😊😊😊😊😊

Next chapter