Rena sudah sangat geram melihat pemandangan di hadapannya itu sambil tangannya meremas gelas air putih yang ada di atas meja dengan kuat saking kesalnya.
"Oh iya sayang,,,entar malam kita akan menghadiri pesta perusahaan pamanku.Bang varun tadi menelfonku memberitahukan tentang pesta itu."Kata Arjun sambil menyantap sarapannya.
"Benarkah,,? wah aku sudah gak sabar buat ketemu zia dan baby ziva lagi mas.Aku sangat ingin sekali bertemu mereka."Ucap kiran dengan mata berbinar senang.
"Kalau kamu ingin ketemu mereka setiap hari kamu kan bisah berkunjung kerumah bang varun." kata Arjun lagi sambil menatap kiran.
Kiran menghela napas pelan.
"Mana Aku tahu alamat rumah bang varun."Balas kiran sambil kembali meminum air jahenya.
"Entar aku ajak kamu jalan-jalan kerumah bang Varun.
Kiran mengangguk sambil tersenyum.Rena semakin muak melihat wajah bahagia kiran.Apa lagi mendengar Arjun akan mengajak kiran ke pesta keluarganya dia semakin kesal.Semenjak dia pacaran dengan Arjun.Pria itu sama sekali tak pernah mengajaknya untuk bertemu keluarga besarnya.Arjun hanya pernah mengajaknya untuk bertemu maminya saja.
"Arjun mengapa kamu berubah dan mau mengajaknya kepasta perusahaan keluargamu? apa kamu mau,,,,
"Apa salahnya aku mengajak istriku dan mengapa aku berubah,karena aku sangat mencintai istriku."Kata Arjun memotong perkataan Rena.
"Sebaiknya kamu di rumah saja,,!! jaga kandunganmu baik-baik."Kata Arjun lagi yang sengaja berkata seperti itu biar Rena tahu bahwa dia sudah tidak terpengaruh dengan ancamannya.
Rena tertegun mendengar perkataan Arjun yang terang-terangan di hadapan kiran.Matanya melirik ke arah kiran yang terlihat sangat tenang.
"Apa-apaan kamu Arjun,,kamu lebih memilih gadis ingusan yang kamu ajak untuk kepesta dari pada aku yang sedang mengandung anakmu,,!? bentak Rena dengan sangat kuat sambil berdiri dari duduknya menatap Arjun dan beralih menatap kiran dengan sangat geram.
Kiran sampai terlonjak kaget mendengar suara Rena yang menggema keseluruh ruangan.mba Ayu saja yang sedang berada di dapur sampai kaget mendengar suara Rena dan mengintip dari arah dapur apa yang sedang terjadi.
"Jangan membentaku Rena,,!! ingat kamu hanya tamu dirumah ini.Setelah aku mendapatkan bukti bahwa kamu sebenarnya tidak hamil,aku akan langsung mengusirmu dari rumah ini.Dan satu lagi,,,,segera bereskan barang-barangmu,,!! seharusnya kamu yang berada di kamar tamu." kata Arjun dengan nada datar dan juga tatapan mata yang begitu dingin menatap Rena.
Rena kembali tertegun.Ancamannya sekarang sudah tak berlaku lagi."Aku harus mencari cara agar Arjun tetap menjadi miliku.dan jangan sampai Arjun tahu bahwa aku memang tidak sedang hamil."Kata Rena dalam hatinya.
Dari arah dapur mba Ayu tertawa sendiri melihat ketidak berdayaan Rena.Berbeda saat Rena pertama kali mau tinggal dirumah ini.Kiran lah yang tidak berdaya sama sekali.
"Resain tuh nenek sihir,,makanya jangan suka gangguin rumah tangga orang." ucap mba ayu sambil sanyum-senyum sekaligus mencibirkan bibirnya.
"Ayo sayang kita pergi,,!?" ajak Arjun sambil menarik tangan kiran.
Kiran mengikut saja sambil buru-buru mengambil tasnya yang dia taruh di kursi meja makan.
Rena menatap kepergian mereka dengan tatapan penuh kekesalan.
"Dasar gadis ingusan,,sialan.pelayan tidak tahu diri.Aku akan membalasmu,,lihat saja nanti." umpat Rena merasah sangat kesal sampai air matanya mengalir di pipinya.Dia pun menghapus air matanya dengan kasar.Kemudian segera pergi naik kelantai atas untuk membereskan barang-barangnya.
Sedangkan mba Ayu sudah tertawa kuat saat Rena sudah pergi kekamar.
*****
Di dalam mobil kiran dan Arjun hanya saling diam.Kiran pun sudah tak nyaman dengan suasana hening seperti itu.
"Mas,,," panggil kiran.
"Hhmmmm,,,,," Arjun hanya membalas dengan berdehem sambil tetap melihat kedepan fokus menyetir.
Kiran menarik napas panjang."Apa benar mas sedang mencari bukti tentang mba Rena kalau dia pura-pura hamil? tanya kiran dengan ragu-ragu sambil melihat ke Arah Arjun.
"Iya sayang,,," jawab Arjun singkat sambil melihat sekilas ke arah kiran dengan tersenyum.
"Kalau mba Rena beneran hamil mas? apa yang akan mas Arjun lakukan,,? yang jelas mas Arjun harus tanggung jawab pada mba Rena." ucap kiran dengan suarah lirih tanpa melihat Arjun.
Arjun langsung menghentikan mobilnya di tepi jalan dengan tiba-tiba yang membuat kiran sangat terkejut.Bahkan dari arah belakang mobil mereka terdengar suara seseorang berteriak.
"Woi,,,kalau mau memberhentikan mobilnya jangan tiba-tiba dong.Hampir saja buat orang celaka."Kata seseorang sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela mobilnya.Tetapi Arjun tak mempedulikan ocehan orang itu.orang itu pun kembali menjalankan lagi mobilnya.
Arjun melihat ke arah kiran yang masih terkejut.
kiran memegang dadanya yang begitu sangat kaget.
"Mas Arjun apaan sih memberhentikan mobil secara tiba-tiba,,? kalau kita celaka gimana? mas Arjun hampir buat jantung kia mau copot karena kaget." kata kiran ngomel-ngomel.
Arjun malah tertawa mendengar ocehan kiran.kiranpun memalingkan wajahnya menatap Arjun dengan kesal.
"Mas Arjun malah tertawa,,,orang sangat kaget juga." kesal kiran dengan bibir manyun.
Melihat bibir kiran yang manyun itu malah membuat Arjun merasah gemas dan ingin sekali membungkam bibir mungil itu segera dengan bibirnya.
"Kamu yang hampir buat aku jantungan dengan pertanyaanmu itu.Malah menyuruhku untuk bertanggung jawab kepada Rena kalau dia benar hamil.Aku tahu aku udah buat salah,tetapi aku tak pernah berniat menghamili Rena sayang.Kalau memang Rena hamil kenapa tidak sebelum-sebelumnya di saat kita belum saling kenal.Sebelum dia tahu aku udah nikah,,? Kamu tahu kan,,aku pacaran dengan Rena udah dua tahun lebih dan selama itu Rena sama sekali tak pernah mengaku hamil padaku."Jelas Arjun panjang lebar dengan sangat jujur menceritakan semuanya pada kiran.
Kiran tertegun mendengar perkataan Arjun yang sangat berterus terang.Mulutnya sedikit terbuka sambil terus melihat Arjun.
"Dasar ni anak malah bengong.Mau aku sumpal mulutmu dengan bibirku biar bisah tertutup.? ucap Arjun sambil mau mendekatkan tubuhnya ke arah kiran.
Dengan cepat kiran menggeleng sambil mendorong tubuh Arjun dengan sebelah tangannya dan tangan sebelahnya sedang menutup mulutnya sendiri.
"Mas Arjun otaknya mesum melulu."kata kiran dengan masih menutup mulutnya.
Arjun malah tertawa dan kembali duduk dengan tenang di depan kemudi.
"Sudah sayang,,,kamu gak usah mikirin hal ini lagi,!! aku janji akan secepatnya menyelesaikan masalah ini.Baiklah,,aku akan mengatarmu kekampus."Kata Arjun lagi sambil mengusap kepala kiran penuh sayang.
Kiran hanya mengangguk sambil tersenyum lebar.Arjun pun kembali mejalankan mobilnya menuju kekampus kiran.
πππππ