Biasanya Jun Shangxie setiap pukul 10 malam selalu menelpon Yin Wushuang, tapi entah kenapa kemarin malam Jun Shangxie tidak menelponnya.
Karena mendengar suara HP berdering, Yin Wushuang pun langsung menoleh lalu mengambil HP tersebut dan mengangkat teleponnya.
Setelah Yin Wushuang menerima panggilan telepon tersebut kemudian Jun Shangxie pun berkata, "Selamat pagi!"
Yin Wushuang sambil tersenyum menjawabnya, "Selamat pagi!"
Suara di seberang telepon tiba-tiba berhenti, lalu tiba-tiba ia berkata lagi, "Kemarin ada sedikit masalah, jadi aku tidak menelponmu."
"Iya." Yin Wushuang menganggukkan kepalanya, kemudian ia pun mencari sebuah batu gunung untuk duduk. Setelah itu ia pun duduk sambil bersandar di batu tersebut.
"Suaramu terdengar sangat lelah?" Jun Shangxie merasa ada sesuatu yang terjadi pada Yin Wushuang.
Yin Wushuang memejamkan matanya, dan menikmati suara Jun Shangxie yang indah dan lembut.
Kemudian Yin Wushuang tertawa dan menjawabnya, "Kemarin malam aku tidur sedikit lebih malam saja."
"Bagaimana akhir-akhir ini, semuanya baik-baik saja kan?"
"Iya." Yin Wushuang mencoba menenangkan dirinya, ia perlahan menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Untuk bisa menggunakan pedang yang ia miliki itu juga memerlukan tenaga yang luar biasa .
Setelah pertarungan semalam, pastinya saat ini ia merasa sangat lelah!
"Ujian masuk sekolah menengah akan segera tiba, di Dijing ada sebuah SMA yang paling bagus." Jun Shangxie memberitahu Yin Wushuang
"Iya." Yin Wushuang sepertinya tidak mendengar dengan baik, karena ia sudah merasa sangat ngantuk.
"Kamu sedang tidur?"
"Iya." Jawab Yin Wushuang singkat, perlahan kesadarannya mulai menghilang karena ia benar-benar merasa sangat ngantuk.
Di ujung telepon tiba-tiba tidak terdengar suara apa-apa dan seketika menjadi hening. Tidak lama kemudian Jun Shangxie tersenyum tipis dan bertanya lagi, "Apa kamu menyukaiku?"
"Iya." Jawab Yin Wushuang.
Yin Wushuang menjawabnya dengan tidak sadar, Jun Shangxie juga tahu hal ini, tapi ia tetap merasa sangat senang mendengarnya.
"Aku juga suka kamu."
"Iya."
"...kamu milikku!" Suara Jun Shangxie terdengar sangat serius, dan kali ini ia sama sekali tidak naif.
"Iya."
"Mimpi indah ya!"
"Iya"
-
Di suatu tempat yang jauh dari kota Dijing, tempat tersebut adalah tempat yang paling makmur yang ada di ibu kota. Di sana ada sebuah pagoda yang sangat tinggi, pagoda itu juga sangat mewah, di bagian puncak menara itu berlapiskan emas. Di puncak pagoda tersebut tertulis huruf 'Jun' yang ukurannya sangat besar.
Kota Dijing adalah kota yang sangat kaya, setiap jengkal tanah yang ada di sana sangat berharga, bahkan harganya sama seperti emas dan di sana juga terdapat pagoda yang sangat megah. Di dalam pagoda itu ada seseorang yang memiliki kewenangan yang tinggi.
Di Pagoda Jun, tepatnya di sebuah ruangan yang remang-remang, ada seorang laki-laki yang menutup teleponnya. Ia tampak tersenyum puas dan matanya terlihat sipit. Hingga pria tersebut mematikan teleponnya tidak ada satu orang pun yang melihatnya di sana.
Kemudian ia membuka tirai yang ada di kamarnya, sinar matahari pun mulai masuk menyinari ruang kamarnya.
Di bawah sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarnya, wajah pria semakin terlihat tampan, ia bagaikan seorang dewa yang yang sangat tampan. Namun ekspresi wajahnya perlahan berubah menjadi dingin.\
Kemudian ia melepaskan pakaiannya yang penuh darah, membuka lemarinya lalu mengambil pakaian dan mengenakannya, setelah itu ia pun keluar.
"Tuan Jun! Kamu kenapa keluar?"
"Tuan Jun! Orang tuamu meninggalkan pesan bahwa kamu harus dikurung di kamar selama 10 hari!
"Tuan Jun! Hey! Hey, Tuan Jun!"
Jun Shangxie tidak peduli berapa banyak pelayan yang berusaha menghalanginya, namun Jun Shangxie tetap berjalan menuju lift kemudian ia pun turun ke lantai bawah.
Kemudian ia menekan tombol yang ada di dalam lift, dan tidak lama kemudian pintu lift pun terbuka dan ia pun melihat mobil Bulgattinya ada di depannya. Kemudian ia menelepon Jun Can "Jun Can, tiga menit lagi temui aku di bawah pagoda Jun."
Tanpa menunggu Jun Can menjawabnya, Jun Shangxie langsung menutup teleponnya dan masuk ke dalam mobil.
"Tuan Jun! Kamu mau pergi kemana? Apa kamu tidak takut orang tuamu akan menghukummu lagi seperti tadi malam?" Tanya seorang wanita paruh baya yang mengenakan rok pelayan.
Jun Shangxie lalu membuka kaca jendela mobilnya dan berkata dengan santai, "Terserah dia."
"Ini…" Wanita paruh baya itu terkejut sesaat, kemudian ia berkata lagi, "Tuan Muda kami tahu, kami tidak berhak menemui Anda, tapi apakah Anda bisa memberitahu kami Anda mau pergi ke mana? Supaya jika kami ditanya kami bisa menjawab!"
Jun Shangxie berkedip ringan dan ia kembali teringat percakapannya dengan Yin Wushuang.
...Kamu milikku?
...Iya.
Dengan ekspresinya yang dingin dan penuh ambisi, "Barang pribadi saya sudah dirindukan."
Meskipun Yin Wushuang tidak mengatakan secara langsung padanya, tetapi Jun Shangxie juga sudah tahu.
Yin Wushuang tidak mungkin karena tidur terlalu malam lalu menjadi sangat lelah seperti itu.
Yin Wushuang pasti menggunakan kekuatannya.
Pasti ada masalah dengannya.
Jun Shangxie akan sangat khawatir jika tidak menjenguk Yin Wushuang.