Senam pagi telah berakhir...
Setelah kejadian perselisihan Yin Wushuang dengan Chu Hong berakhir, semuanya tampak kembali seperti biasa.
Yin Wushuang kini namanya semakin tenar.
"Menurut saya, Yin Wushuang benar-benar seorang yang pemberani, bahkan seorang Chu Xiong pun berani dilawannya."
Ia pun disebut sebagai ratu…. ratu…. oleh orang banyak.
Seketika Yin Wushuang di kerumuni banyak orang: "Duh duh duh…. Kalian jangan menghalangi saya!"
Saat ini teman-temannya ada yang menyukainya dan ada juga yang tidak suka padanya.
"Cuihh, hebat apanya sih?"
"Perempuan yang tidak tau diri!"
"Xuer, saya rasa kamu lebih baik dibandingkan dirinya." Kata teman laki-laki Yin Xue'er.
Mendengar banyak komentar dari teman temannya ,ia pun tersenyum sambil berkata: "Jangan berbicara seperti itu, kakak saya juga sangat hebat."
Sifat baik Yin Xue'er membuat ia disenangi oleh teman-temannya.
Para siswa laki-laki itu hanya melihat Yin Xue'er tersenyum lembut kepada mereka, tetapi sebenarnya senyuman itu sangatlah sinis.
Saat ia melewati Yan Ziye, Yan Ziye menatap kepergian Yin Wushuang sambil mengagumi kecantikannya.
Yin Xue'er yang melihat tatapan kekasihnya itu langsung berkata: "Ziye, kamu sedang lihat apa sih?"
Dia pun terkejut, lalu berkata: "Tidak, tidak apa-apa, yuk kita ke kelas."
Yuk!
Yin Xue'er hanya menganggukkan kepalanya, namun didalam hatinya ia sudah kesal dan cemburu.
Yin Xue'er merasa iri pujian-pujian itu seharusnya miliknya bukan Yin Wushuang dia didalam hati menggerutu.
"Yin Wushuang, kamu sebaiknya tau diri, kalau tidak jangan salahkan adikmu ini, ehh tidak sekarang dia sudah bukan keluarga ku lagi."
Kamu sekarang hanyalah seorang siswa bodoh!
Melawan Chu Hong kamu memang bisa menang karena dia terlalu bodoh.
Nah, kalo saya kan berbeda dengannya?
Di jalan kecil taman sekolah....
Yin Wushuang berjalan di depan taman, dan tampaknya ia sedang memikirkan sesuatu.
Han Li yang mengikuti di belakangnya terus menerus berbicara...
"Yin Wushuang sungguh benar, saya tidak salah menilaimu, kamu benar-benar hebat!
"Yin Wushuang, Apa kamu kenal sama Tuan Muda Jun?"
"Hehhe, kamu benar-benar wanita hebat yang pernah ku temui."
Han Li tanpa sadar ingin menepuk bahu Yin Wushuang layaknya seorang sobatnya.
Tapi alhasil sebelum berhasil menepuk bahunya, ia melihat Yin Wushuang menatapnya dengan tatapan dingin.
Ia langsung menarik kembali tangannya.
"Yin Wushuang menghentikan langkah kakinya dan berkata kepada Han Li: "Han Li, saya orangnya yang tidak suka hutang budi."
Ia bengong sesaat, lalu ia pun teringat dan mengerti maksud dari 'Hutang Budi' yaitu saat dirinya menjadi saksi Yin Wushuang.
Dia menggaruk rambutnya dan tersenyum dengan malu-malu, "Hei, jangan berkata seperti itu, lagi pula, aku tidak membantumu apa-apa."
Yang membuat Chu Hong dan Zhao Fengxia kalah adalah Yin Wushuang sendiri, sama sekali tidak ada kaitannya dengan Han Li.
Yin Wushuang meliriknya dengan nada suara datar, ia berkata: "Ternyata kamu sudah tau."
Han Li: "..." Bukannya seharusnya dia berterima kasih terlebih dahulu, ini kelihatannya dia malah tidak suka .
"Tidak peduli bagaimanapun akhirnya nanti, saya telah menerima kebaikan hatimu." "Nada suara Yin Wushuang tiba-tiba berubah, dengan matanya yang bulat, dan dengan nada suara yang kaut: "Aku tidak akan membiarkanmu menyesali keputusanmu."
Ketika kepala sekolah menyiarkan di radio sekolah saat itu, hanya Han Li yang bersedia untuk menjadi saksinya.
Tidak peduli apakah bantuan itu berguna atau tidak, setidaknya ketika seseorang sudah bersedia untuk membantunya disaat itu, maka saat pula ia sedang membawa dirinya ke dalam situasi berbahaya.
Jika mereka gagal hari ini, tidak hanya Yin Wushuang yang akan putus sekolah, tetapi Han Li yang sebenarnya tidak terlibat juga tidak tahu akan mendapatkan hukuman seperti apa.
Kebaikan Han Li kali ini sudah diterima oleh Yin Wushuang.
Dimasa yang akan datang saya tidak akan membuatmu menyesal atas pilihanmu itu!