webnovel

Ciuman Pertama yang Hilang

Editor: Wave Literature

"Pak, aku bisa melakukannya sendiri!" Ucap Jian Xiaoqiao. Dia mendongakkan kepalanya dan hendak melanjutkan ucapannya, tetapi Gu Yishen tiba-tiba menciumnya.

Ciuman pertamanya…

Mata Jian Xiaoqiao terbuka dengan lebar dan menatapnya. Tetapi Gu Yishen juga merasa sedikit canggung.

Posisi kedua tangan Gu Yishen saat itu masih menggenggam tangan Jian Xiaoqiao. Dengan cepat Gu Yishen mengakhiri ciuman itu, dia berdehem ringan dan kembali ke tempat duduknya.

"Itu adalah ciuman pertamaku!" Ujar Jian Xiaoqiao, tetapi tidak tahu apa yang ingin dia katakan selanjutnya.

"Ciuman pertama?" Gu Yishen menaikkan alisnya.

Melihat Gu Yishen yang sedang tertawa, Jian Xiaoqiao merasa sedikit marah dan berkata, "Kau memang sengaja melakukannya!"

Benar-benar buruk, bagaimana bisa dengan tiba-tiba mencium Jian Xiaoqiao!

Jari-jari ramping Jian Xiaoqiao tiba-tiba memukul meja dan mengeluarkan suara yang berdecit.

Setelah beberapa saat, Gu Yishen dengan berbaik hati mengingatkan, "Baru saja kamu yang menolehkan kepala dan menciumku. Aku masih belum mengatakan bahwa kamu sengaja memprovokasiku, tapi sekarang kamu mendatangi orang jahat untuk mengeluh!"

"Aku…" Jian Xiaoqiao meledak. Bagaimana mungkin dia mencium Gu Yishen!

Otak Jian Xiaoqiao belum pernah ditendang!

Jian Xiaoqiao mengambil nafas dalam-dalam, lalu berkata dengan menahan amarah di hatinya, "Lupakan. Wanita baik tidak berkkelahi dengan pria!"

"Jian Xiaoqiao, aku adalah wali kelasmu. Apa kamu lupa?"

"Aku tidak lupa!" Ucap Jian Xiaoqiao sambil sedikit demi sedikit memakan steak-nya. 

"Apa kamu biasanya berbicara dengan gurumu seperti ini?" Gu Yishen bertanya sembarangan saat memandang Jian Xiaoqiao dengan sorot mata mencemooh.

"He...he.." Jian Xiaoqiao tersenyum dan mendongakkan kepalanya menghadap Gu Yishen lalu berkata, "Sebelumnya aku tidak pernah berbicara dengan guruku seperti ini. Lagipula, guruku bukan tunanganku!"

Kata-kata Jian Xiaoqiao tidak membuat Gu Yishen marah.

Murid sekarang, mulutnya lebih tajam daripada sebilah pisau. Dia adalah tunangannya, namun keluhan Jian Xiaoqiao kelihatannya lebih besar. Tetapi tidak masalah, bagaimanapun juga yang Gu Yishen punya adalah waktu!

Setelah makan malam, Jian Xiaoqiao dan Gu Yishen pulang ke sebuah area apartemen. Setelah menghentikan mobil dan mengambil barang-barang Jian Xiaoqiao, mereka berjalan menuju lift.

Setelah sampai di lantai yang dituju, Jian Xiaoqiao memandang Gu Yishen dan bertanya, "Pak, apakah keluargamu sangat kaya?"

"Untungnya." Jawab Gu Yishen, dia lalu kembali bertanya, "Kenapa?"

"Area hunian ini adalah area kelas atas. Dulu aku punya teman yang tinggal disini. Aku dengar area ini adalah area paling bagus di kota A. Harganya juga luar biasa!"

"Ngg… Rumah ini adalah pemberian dari orang lain."

Jawaban Gu Yishen membuat Jian Xiaoqio kembali bertanya, "Pak, apakah kamu masih punya teman seperti itu? Aku juga ingin berteman dengannya!"

Gu Yishen melihat ke arah Jian Xiaoqiao, lalu menjawab, "Kau bisa bertemu dengannya nanti."

Jian Xiaoqiao mengangguk dan bertanya lagi, "Pak, apa kamu benar-benar berencana untuk menikah denganku?"

"Lagi pula semuanya sudah dibicarakan. Aku tidak punya hak untuk bicara lagi, dan…" Gu Yishen mengambil nafas dalam-dalam dan berkata, "Semua wanita sama dimataku. Dengan siapapun aku menikah nanti itu tetaplah sebuah pernikahan. Kebetulan kamu adalah cucu Kakek Jian, setidaknya itu lebih baik daripada aku dijodohkan dengan orang lain!"

"Tapi, bukankah menurutmu topik pembicaraan kita tidak ada yang dibahas dengan baik? Kalau menikah denganku, kamu akan sangat tertekan. Aku sangat bodoh, bisa-bisa aku nanti akan merusak gen baikmu!"

Next chapter