Hal ini selamanya tidak akan bisa dilakukan Xiao Han. Mungkin dalam banyak hal dia sebanding dengan Ye Yan, tapi dia akan selalu mengutamakan martabat dan gengsinya. Selamanya dia tidak akan bisa seperti Ye Yan yang mencintai seorang wanita dengan segenap hati dan pikirannya.
Seandainya dia adalah seorang wanita biasa, asal bisa bersama dengan pria yang begitu hebat dan sempurna seperti Xiao Han saja sudah merupakan semacam kehormatan baginya. Tapi Qin Xiya tidak sama. Mungkin justru karena dia terlalu mencintai Xiao Han, makanya dia tidak bisa mentolerir bahwa hati Xiao Han bukan miliknya.
Akhirnya Xiao Han selesai berbicara di telepon. Dia menghabiskan anggur dingin di gelasnya lalu menoleh dan berkata kepada Qin Xiya, "Xiya, beristirahatlah sebentar."
Qin Xiya tidak berkata-kata dan terus memandang keluar jendela dengan pandangan kosong.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com