"Mau tunggu apa lagi? Tidak ada gunanya menunda-nunda lagi."
"Kamu terlalu banyak berpikir."
Wen Mo berkedip dengan santai lalu menyalakan batang rokok di mulutnya dan menghisap rokok itu dalam-dalam sembari berkata, "Menjauhlah ke arah samping sekitar 10 meter, di sini banyak orang mati sedang beristirahat, rasanya tidak sopan jika nisan mereka sampai terkena tembak peluru kalian nantinya."
Pria berambut pirang itu balik mencibir Wen Mo.
"Kamu adalah orang yang akan mati berikutnya, bagaimana kamu masih memedulikan hal-hal seperti itu?"
Wen Mo berteriak, "Apa negaramu tidak mengajarimu, menghormati orang yang sudah meninggal? Atau kamu ingin orang tuamu juga diperlakukan seperti ini setelah meninggal?"
"..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com