Chi Wan sebelumnya tidak pernah mengambil proyek film. Ini adalah kesempatan yang baik baginya. Ia sudah lama berkecimpung di industri hiburan dan ia tidak bisa lagi hanya berdiam diri tak ada kemajuan.
Ia harus berhasil mendapatkan peran ini!
Chi Wan mengatur suasana hati sambil memahami alur ceritanya.
Sutradara Fu memberinya naskah audisi. Isi ceritanya adalah kecurigaan organisasi terhadap dirinya dan dia ingin membuktikan bahwa dia tidak sedang menjadi mata-mata.
Adegan ini membutuhkan akting khusus. Itu merupakan tantangan bagi Chi Wan untuk menunjukkan kebolehannya tampil di layar lebar.
Di belakang panggung, sutradara Liu memberinya sedikit waktu untuk melancarkan dialognya. Kemudian wajahnya yang serius tersentak karena namanya dipanggil.
Sutradara Fu segera berkata, "Mulailah!"
Chi Wan mengangguk. Ketika sampai di atas panggung untuk melakukan akting. Ekspresi wajahnya berubah, matanya terlihat tenang dan bersemangat..
"Kakek, hanya karena seseorang telah melihat sosok seperti diriku ditempat kejadian, kamu memutuskan bahwa aku seorang pengkhianat? Qiao Er tidak terima! Dua tahun lalu, aku pergi ke markas musuh dan bahuku tertembak. Setahun yang lalu, aku sendirian di Segitiga Emas tempat dimana anda terjebak. Tubuh anda disuntik dengan banyak obat dan hampir mati disana! Juga terinfeksi dengan obat-obatan! Apakah pengkhianat? Bahkan jika saya mengatakan bahwa saya melakukannya, apakah anda benar-benar percaya?"
Dia meneriakkan kalimat itu, tidak ada nada yang mengajak. Perkataannya itu hanya pernyataan damai dari kontribusi pemain kepada organisasi.
Semua orang yang hadir tanpa sadar memiliki penilaian tersendiri berdasarkan penampilannya.
Dia tidak akan menjadi pengkhianat!
Wajah Liu Dao terlihat serius pada bagian itu. Tiba-tiba ia menggerakan tangannya seperti menyuruh untuk melanjutkan.
Ketika Chi Wan akan melanjutkannya, tiba-tiba terdengar sebuah suara.
"Satu kata, bagaimana kamu percaya padaku?"
Ini adalah ... suara Huo Tianyu!
Chi Wan langsung merasa canggung. Ia mencoba mengendalikan ekspresi wajahnya agar tetap terlihat tenang. Ia melihat Huo Tianyu yang memakai jas hitam itu mendekat kepadanya.
Sepasang mata merah seperti burung phoenix itu terlihat penuh dengan kebahagiaan.
Huo Tianyu berjalan menuju kursi yang ada di depan Chi Wan, kakinya yang panjang dinaikkan ke atas kursi. Tubuh dimajukkan hingga mendekat dengan Chi Wan, dan tangannya meraih dagu Chi Wan kemudian berkata dengan nada rendah. "Qiao Er, aku ingin kamu membuktikannya kepadaku!"
(Qiao Er adalah nama yang diperankan oleh Chi Wan)
Dalam hati Chi Wan ingin menepiskan tangannya.
Tapi dia tidak bisa melakukannya, karena seharusnya adegan itu sangat bermakna bagi Liu Dao.
Sebelumnya Chi Wan tidak tahu bahwa Huo Tianyu juga berpartisipasi dalam audisi ini! Chi Wan hanya mendengar ada seorang pria sebagai pemeran kedua!
Lalu apakah dia akan berperan menjadi pria kedua, lelucon macam apa ini?
Jika dari awal ia tahu bahwa Huo Tianyu ada disini, ia tidak akan pernah masuk ke grup ini!
Chi Wan dan Huo Tianyu itu saling memandang. Tampaknya mereka memiliki dendam yang akan dibalaskan.
Menurut alur cerita berikutnya pada naskah, Chi Wan harus menggunakan kecantikannya untuk membangkitkan hasrat pemeran pria kedua itu.
Dalam naskah, ada adegan hubungan percintaan untuk pemeran pria dan wanita kedua.
Dia perlu menarik leher Huo Tianyu. Dia memberitahunya dengan gerakan yang sangat memalukan untuk membalas ucapannya, 'kakek ingin aku membuktikannya…..'
Huo Tianyu memandangnya dengan tersenyum dan hatinya bahagia.
Chi Wan hampir menggigit!
Dia lebih suka gagal audisi dan tidak ingin Tianyu bahagia!
Tapi Chi Wan tidak mungkin membiarkan dirinya menyerah untuk 'Sampah' itu!
Lawan!
Bahkan jika dia gagal, dia tidak akan menyesalinya!
Seketika ada kabut di matanya, mengungkapkan kebencian dan kesedihan. Perlahan Chi Wan mendekatkan pinggangnya yang ramping itu pada Huo Tianyu. Badan Huo Tianyu pun sedikit mundur dan kedua tangannya menopang badannya dan berpegangan pada bagian belakang kursi. Chi Wan melingkarkan tangannya pada badan Huo Tianyu dan memeluknya.
Bibir merah Chi Wan yang cerah mendesah, perlahan-lahan mendekati wajah tampan pria itu.
"Kakek ingin….. aku membuktikannya? Selama bertahun-tahun, tidakkah kamu tahu hati Qiao Er?"