webnovel

Mendapatkan Melon Besar di Tempat Tak Terduga! (1)

Editor: Wave Literature

Di bagian bawah pesan ada foto seorang pria.

Kelihatannya umurnya hampir 40 tahun.

Katanya tidak terlalu tua, tapi bukankah itu terlihat sangat tua?

Asisten Zhang hanya bisa menarik sudut bibirnya dan melihat Han Jingnian masih menggeserkan jari di layar ponsel sambil terus meregangkan lehernya dan melihat ke bawah lagi.

'Profesor Zhao, berusia 27 tahun. Orang tuanya adalah pensiunan pegawai negeri. Dia memiliki kakak perempuan tapi meninggal saat melahirkan anaknya. Sekarang anak dari kakaknya dirawat oleh Profesor Zhao dan orang tuanya. Profesor Zhao memiliki dua rumah di Beijing dan langsung membelinya lunas. Kriteria Profesor Zhao untuk menikah hanya ada 2: pertama adalah memperlakukan anak kakaknya dengan baik, dan yang kedua memiliki pengalaman pernikahan yang masih sedikit. Sedikit pengalaman pernikahan yang dimaksud adalah, pernikahan ini akan jadi pernikahan pertama calonnya, karena itulah yang terbaik.'

Di bagian bawah pesan ini juga ada foto seorang pria.

Fotonya terlihat lebih muda dari yang pertama. Dengan kacamata berbingkai emas laki-laki itu terlihat ramah.

Tapi orang itu terasa sedang mencari seorang ibu tiri untuk anak kakaknya. Zaman sekarang, mana ada wanita yang mau dijadikan ibu tiri?!

Asisten Zhang hanya bisa memutar matanya dan terus melihat ke dalam isi pesan Han Jingnian.

'Ini bos besar. Dia sangat kaya dan memiliki villa-villa besar di Beijing. Umurnya masih tidak terlalu tua, baru berumur dua puluh enam tahun…'

Menurut foto yang ada di bagian bawah pesan, rambut di kepala pria itu sudah hilang. Penampakannya tidak seperti umur dua puluh enam tahun, tapi terlihat seperti sudah berumur enam puluh dua.

Asisten Zhang terus menahan tawanya. Tetapi sebelum dia tertawa, tiba-tiba dia terpikir akan apa yang sedang terjadi sekarang. Setelah berpikir, asisten Zhang menebak-nebak jawabannya. Apa ini seperti kencan buta? Direktur Han adalah pria yang sudah menikah. Mengapa direktur ingin mengikuti kencan buta? Bahkan jika direktur ingin mengikuti kencan buta, bukankah seharusnya direktur melihat kriteria seorang perempuan?

Kalau begitu, Direktur Han seharusnya tidak mencari kriteria seorang laki-laki. Jika begitu, apakah beliau sedang mencari pacar laki-laki?

Asisten Zhang begitu terkejut dengan apa yang dia pikirkan sampai membelalakan mata. Kemudian dia melihat pesan baru di layar setelah ujung jari Han Jingnian menggeser layar. Pesan itu berisi, 'Nona, Anda lihat-lihat dulu ketiga orang itu. Jika ada yang cocok, Anda segera beritahu saya dan saya akan mengatur pertemuan kalian. Jika tidak ada yang cocok, saya akan membantu Anda untuk mencarikan laki-laki lain. Selain itu, saya tidak memiliki kata sandi lantai 27 gedung kita, sehingga saya tidak bisa naik ke lantai 27. Bisakah Anda memberitahukan sandi lantai 27, supaya nanti saya bisa menemui Anda?'

Nona? Lantai 27 gedung kita?

Saat kata-kata itu melintas di otaknya, asisten Zhang tiba-tiba mengerti dan menghela napas lega.

Ternyata pesan itu ditujukan pada nyonya muda, jadi dia merasa sangat lega. Asisten Zhang mulanya berpikir pesan-pesan itu ditujukan untuk Direktur Han yang memiliki kelainan seksual. Bisakah wanita tua itu tidak membunuhnya dengan pemikiran konyol ini? 

Eh ... Bukan ... Sepertinya bukan ini inti permasalahannya. Intinya adalah, pesan itu seharusnya dikirim ke nyonya muda. Bagaimana bisa muncul di ponsel Direktur Han? Mungkinkah seseorang meminta pada Direktur Han agar memberikan nomor telepon nyonya muda, namun Direktur Han malah memberikan nomor ponselnya sendiri? Maka dari itu, Direktur Han dari pagi hingga sekarang mengeluarkan aura menakutkan...

Asisten Zhang hampir melompat terkejut ketika mengetahui hal mengejutkan itu.

Dia seperti mendapatkan melon besar di suatu tempat tak terduga!

Cukup lama kemudian, akhirnya asisten Zhang mengerti. Aura menakutkan dari Direktur Han bukan berasal dari suasana hati yang buruk. Apakah dia cemburu?

Dua tahun setelah menikah, Direktur Han yang bersikap acuh pada istrinya, sekarang bisa cemburu! Ini adalah kejadian langka!

Next chapter