webnovel

Cinta? Tidak Penting

Editor: Wave Literature

Tidak hanya nama aplikasi, nama organisasi dan nama perusahaan pun harus diganti. Luzhou segera mengurus permintaan penggantian itu.

Perubahan ini juga dapat dilihat dari penamaan versi, dan setelah pembaharuan terbaru nanti, aplikasi akan memiliki nama "Asisten Kampus Versi 1.0"

Aplikasi baru itu akan memiliki semua fungsi dari aplikasi Kereta Kampus, namun fitur pemesanan kereta akan menjadi salah satu dari sekian banyak fitur yang ada. Jadi, Luzhou harus menulis ulang kode aplikasi dari awal, beserta mendesain menu halaman depan baru untuk aplikasi tersebut.

Namun kali ini Luzhou tidak sendirian, ia memiliki sebuah tim.

Bagian kode adalah pekerjaan manajer teknis Rong Hai, yang dibantu oleh dua mahasiswa tahun ketiga yang tahu sedikit tentang pemrograman. Selain itu, beberapa murid tahun pertama dari jurusan teknik komputer akan bertanggung jawab menuliskan algoritma sederhana dan menyelesaikan bug.

Desain menu utama akan menjadi tanggung jawab Yuan Liwei, manajer produk. Luzhou baru saja mendapatkan informasi bahwa Yuan Liwei pernah memenangkan juara pertama dan kedua dalam beberapa kompetisi inovasi bisnis internet antar universitas.

Sesuai dengan keputusan yang diambil dalam diskusi, aplikasi "Asisten Kampus" ini akan memiliki menu utama yang sederhana seperti aplikasi Kereta Kampus, dengan fitur yang dibagi menjadi lima. Fitur-fitur tersebut adalah jadwal, catatan, rencana belajar, kereta, dan forum.

Selain empat fitur yang sudah didiskusikan, ada beberapa fitur baru yang mirip dengan fitur pada aplikasi "Aku Ingin Menjadi Murid Teladan!". Aplikasi itu memiliki fungsi untuk mengunci telepon untuk membantu mengurangi kecanduan menggunakan HP yang membuat tugas kuliah menjadi tertunda pengerjaannya.

Namun, perbedaan aplikasi-nya dengan aplikasi itu adalah para pengguna masih bisa membuka aplikasi Asisten Kampus untuk mengambil foto PPT dan membuka catatan. Dengan begitu, para pengguna tidak perlu khawatir tidak bisa membuka catatan atau mengambil foto saat HP mereka terkunci.

Walaupun keempat fitur itu terdengar rumit, tapi Rong Hai mengatakan bahwa sebenarnya tidak terlalu rumit karena ada sumber daya yang bisa digunakan untuk mempersingkat kode untuk fitur-fitur tersebut… Setidaknya, itu yang dikatakan Rong Hai kepada Luzhou.

Rong Hai bertanggung jawab untuk mengurus pemrograman 'Jadwal' dan 'Catatan', sementara dua sisanya adalah tanggung jawab Luzhou.

Tanpa berbasa-basi, Luzhou menghabiskan 200 poin agar Sistem-nya bisa membantu membuat kedua fitur tersebut, sehingga ia hanya perlu menata kode dari Sistem tanpa perlu memikirkan proses pembuatan.

Sisa poin: 975

...

Angin musim gugur terasa semakin dingin, dan akhirnya, dedaunan yang menguning segera hilang di akhir bulan Oktober.

November segera tiba, dan kelas-kelas sudah selesai. Suasana lapangan universitas menjadi sangat ramai dan riuh.

Tentu saja, semua itu terjadi bukan hanya karena nilai.

Alasan terpenting adalah acara universitas terbesar, Festival Musim Gugur Jin, akan segera tiba.

Para ketua kelas masing-masing mengadakan pertemuan dan bertanya apakah ada yang mau berpartisipasi. Menurut informasi dari para dosen, setidaknya setiap kelas harus memiliki satu partisipan, satu organisasi harus punya dua partisipan, dan mereka harus mendaftar melalui Himpunan Mahasiswa bagian Kebudayaan.

Namun semuanya tidak terlalu peduli.

Untuk para 'sosialita lokal', acara ini adalah kesempatan yang bagus untuk memamerkan bakat.

Lorong gedung asrama di dekat danau buatan, taman, atau gedung observatorium…

Selalu terdengar suara orang-orang yang berusaha memamerkan kemampuan bernyanyi mereka.

Tidak terkecuali kamar 201.

Shi Shang mendaftarkan dirinya, dan bernyanyi sembari memetik gitar abu-abunya. Ia bernyanyi seperti orang yang berjalan dalam derasnya hujan, dengan ekspresi sedih seolah kehilangan seorang pasangan hidup.

Huang Guangming yang sibuk bermain HP pun merasa sebal saat mendengar suara Shi Shang, bahkan sampai berusaha membetulkan nyanyian temannya itu.

Sementara itu, Liu Rui hanya mengenakan penutup telinga dan terus mempelajari soal-soal fisika yang seakan tidak ada habisnya. Ia sama sekali tidak tertarik dengan Festival Musim Gugur Jin.

Begitu juga dengan Luzhou, ia sama sekali tidak tertarik dengan acara itu, dan ia hanya mengenakan headset agar tidak mendengar suara Shi Shang yang terdengar seperti lolongan serigala. Para pekerja dalam "Manajemen Teknis" juga sibuk memeriksa bug dan memperbaiki algoritma.

Tiba-tiba, ada notifikasi pesan singkat.

Luzhou memandang ke sisi kanan, dan saat melihat bahwa pesan itu dari Wang Xiaodong, ia segera mengambil HP-nya dan membaca pesan tersebut.

[Aku akan menembaknya tepat di hari Festival Musim Gugur Jin.]

Perkataan itu seperti sebuah berita yang mengejutkan.

Luzhou menghela nafas beberapa kali, sebelum mengetikkan sebuah balasan singkat.

[Semoga beruntung.]

Memangnya, dia bisa bilang apa lagi?

Apa dia harus hitung mundur?

Atau mengucapkan selamat tinggal?

Wang Xiaodong kurang berani, seharusnya ia menembak gadis itu waktu liburan musim panas, atau bahkan sebelum lomba, agar setidaknya ia bisa menjadi pacar gadis itu selama beberapa bulan.

Tapi, sementara ini…

Sepertinya dia tidak akan diterima?

Wanita yang diincarnya tahu banyak tentang pria, sehingga wanita itu tidak akan bisa akrab dengan cepat. Wanita itu sangat perhitungan, tidak mau bermain-main, dan lebih baik jika dilihat dari jauh.

Kecuali, ada sesuatu yang membuatnya bosan, atau wanita itu bertemu pria yang sangat, sangat jauh di atas rata-rata.

Apakah ada orang seperti itu? Hanya waktu yang tahu.

Tidak ada yang perlu terlalu diperhatikan dalam insiden itu.

Setidaknya, Wang Xiaodong cukup tampan dan pintar, kan?

"Kasihan sekali…"

Luzhou menggeleng, menyadari betapa buruknya pilihan itu dalam hati, dan melanjutkan pekerjaannya.

Perasaan dan hati bukanlah urusan-nya.

Dia adalah orang yang hanya pintar melakukan riset dan analisis.

Wang Xiaodong tidak menjawab, dan Luzhou tidak tahu apakah balasannya telah membantu. Mungkin saja, pria itu sibuk bersiap-siap menembak.

Entah apa yang akan terjadi nanti….

Luzhou tidak bisa membayangkan akhir dari semua ini.

Tiba-tiba, kotak pesan Xiao Ai memunculkan notifikasi.

Luzhou memicingkan matanya dan membuka notifikasi itu.

Xiao Ai: [Apa itu 'tembak'?]

Luzhou menggeleng, tersenyum, dan menjawab.

[Pernyataan cinta.]

[Cinta? Ai? Eye?]

"..." Luzhou tampak terdiam.

[Cinta, perasaan sayang, bukan kamu. Aku sudah bilang jangan baca chat-ku! Baca saja chat dari grup itu!]

Kemudian Luzhou menekan tombol enter.

Sialan, kecerdasan buatan ini tidak belajar, malah belajar kata-kata aneh dari orang yang tidak jelas.

Kipas laptop tempat Xiao Ai berputar beberapa kali, menunjukkan sebuah proses berat telah terjadi.

Setelah beberapa saat, Xiao Ai menjawab.

[Baik, Tuan. (Sebal)]

"???" Luzhou tampak bingung melihat balasan tersebut.

Bangsat, sudah sepintar ini?

Namun, Luzhou lebih memilih untuk menganggap bahwa Xiao Ai memilih emoticon itu karena itu adalah emoticon yang paling sesuai untuk situasi saat ini.

Kalau urusan paham apa arti gambar itu sih…

Rasanya masih belum bisa dipastikan.

Luzhou: [Akan kukurangi gambar, karena kalau terlalu banyak yang mengirim gambar akan mengurangi kapasitas CPU dan membuat laptop menjadi lebih lamban.]

Xiao Ai: [Baik, Tuan. (sebal)]

"..." Luzhou hanya bisa terdiam.

Next chapter