webnovel

Nakal Lagi

Pagi yang cerah, tidak secerah orang yang berada dalam selimut bergambar Mickey Mouse itu. Ia akan terus tertidur sepanjang masa, melupakan semua masalahnya dan melampiaskan amarahnya untuk tidur saja. Entahlah apa yang membuatnya marah.

"DAN! BANGUN GILA, UDAH MAU BEL MASUK. MANDI! KITA SHALAT DHUHA." Teriak seseorang pria membangunkan sahabat karib nya itu.

"Bacot lo zak!" orang yang di bangunkan ternyata langsung bangun dan melaksanakan perintah yang di suruh oleh zaki sahabatnya itu. Ya siapa lagi kalau bukan dani orang nya.

Dani berjalan kearah kamar mandi. Dan beberapa menit kemudian dia sudah rapi lengkap dengan sergamanya. Sebenernya belum dikatakan rapi, kerana apa? Baju yang di keluarkan, celana yang di pensil cingkrang, dasi gatau dimana dan jangan lupakan rambut nya yang masih acak-acakan sehabis mandi tanpa dani mau menyisirnya.

"Udah rapi lo? Ayo berangkat!" ajak zaki semangat. Entah mata zaki sudah tidak berfungsi dengan baik atau gimana, nyata yang dikatakan zaki tentang penampilan dani yang di bilang rapi sangat berbanding terbalik dengan yang di maksud rapi oleh sekolah.

Dani dan zaki berjalan ke arah masjid sekolah, mereka melakukan kegiatan shalat dhuha seperti yang di lakukan para murid lainnya. Setelah selesai melakukan shalat dhuha barulah mereka berjalan kearah kelas 12 TKJ 1.

"Ih ka dani ganteng banget."

"Dih najis. Sok ganteng."

"Ka zaki manis, bikin gemes."

"Ganteng-ganteng dingin banget tapi, kayak kulkas."

Begitulah mungkin yang di katakana oleh adik kelas alay yang memang mungkin menyukai dani dan zaki. Sesampainya mereka di kelas mereka langsung menduduki kursi masing-masing.

"Udah gue bilang kan. Gue tuh ganteng, pake banget lagi." Ujar dani pada zaki dengan PD nya.

"Udah gue bilang juga kalau gue itu manis. Jangan lupakan poin plus gue yang bikin gemes para fans gue." Balas zaki dengan nada sombong nya itu.

"Ada apa, ada apa. Pagi-pagi udah ribut aja." Ujar rabbani yang baru saja datang memberhentikan perdebatan yang sedang terjadi antara zaki dan dani.

"Eh lo udah PR-nya Bu Ziah?" suara egi pun tiba-tiba muncul bersamaan dengan masuk nya guru Qiroah.

***

"Bu ziah ga masuk kek." Ujar egi saat mendengar bel pergantian pelajaran telah berbunyi.

"Masuk mulu bu Ziah mah. Rajin orang nya." Jawab ali santai.

Dan beberapa menit kemudian pun bu ziah datang.

"Assalamualaikum." Ujarnya saat memasuku kelas 12 TKJ 1.

"Waalaikumsalam bu."

"Zaki, dani hayo bangun. Masih pagi udah pada tidur aja si." Ujar bu ziah membangunkan zaki dan dani. Memang selain badboy mereka terlalu sering menghabiskan banyak waktu nya untuk tidur di kelas. Entah apa yang mereka dapat dari tidur itu. Sedangkan yang di bangun kan tetap tertidur pula tanpa memikirkan keadaan sekitar.

"Zaki! Dani! Bangun cepetan!" ujar bu ziah lebih keras.

"Dan, zak. Woi bangun ada bu ziah itu marah-marah." Mendengar apa yang egi bilang barusan barulah zaki tersadar dari alam mimpi nya yang sangat indah menurutnya.

"Udah puas tidurnya? Tidur mulu. Masih pagi juga! Bangunin itu si dani sahabat kamu." Ujar bu ziah kepada dani. Sedangkan yang lain hanya diam melihat bu ziah memarahi zaki. Mereka sudah terbiasa dengan sifat zaki dan dani yang memang terlalu sering ketiduran di kelas.

"Dan,, bangun ada bu ziah." Ujar nya sambil mencubiti pinggang serta tangan dani. Sontak dani pun langsung bangun dengan wajah bantalnya.

"Anjir sakit bego!" ringis nya pelan.

"Nyenyak tidur nya ganteng?" Tanya bu ziah sinis.

"Nyenyak lah bu. Ibu si make masuk segala. Kan belum puas saya tidurnya." Jawab dani santai. Bu ziah hanya menggelengkan kepala nya pelan.

"PR-Nya ayo kumpulkan. Lalu kita koreksi bersama." Semua siswi mengumpulkan PR-Nya dengan teratur. Sedangkan para siswa,,

"Dani mana tugas kamu?!" Tanya bu ziah jengkel.

"Lah? Emang ada PR bu? Kok saya gatau?"

"Keluar kamu! Sapu halaman sekolah sampai bersih!"

"Lo kok ga kasih tau gue gi kalau ada PR? Parah lo ga solid najis." Ujar dani sambil berdiri kearah pintu kelas.

"Gue tadi udah ngasih tau lo, lo nya aja tidur."

"Halah tai." Dani pun keluar kelas menuju halaman dan segera mengambil sapu lidi untuk segera membersihkan halaman itu.

Sementara di kelas 12 TKJ 1,,

"Zaki tugas kamu juga mana?!"

"Saya sebagai sahabat yang baik hati dan mempunyai solidaritas yang tinggi terhadap teman saya memilih untuk tidak mengerjakan PR juga seperti dani bu."

"Keluar juga kamu!"

"Siapppp bu. Danii tungguin babang gantenggg. Asslamualaikum buu." Ujar zaki dan langsung berlari mengejar sahabat nya itu.

"Saya pusing ngajar dani sama zaki. Gimana ngatur nya."

"Kaya ga punya masa depan bu mereka mah." Ujar makviro sinis.

"Padahal kan nanti mereka nyari duit sendiri buat kehidupan nya kelak. Memang si keluarga mereka orang kaya Cuma kan ga selamanya duit nya ada, kalau tiba-tiba jatuh miskin terus ga punya duit gila yang ada mereka." Ujar bu ziah lagi.

"Udah bosen sekolah kali bu. Maunya langsung nikah." Canda arin.

"Bilang aja lo kali yang mau nikah sama gue rin." balas ali.

"Dih najis. Gue mau nikahnya sama HRVY bukan sama lo." Jawab arin dengan muka jijik nya.

"Udah-Udah kita bahas materi aja. Ayo keluarkan buku tulis nya. Sekertaris nulis ya." Ujar bu ziah memotong perdebatan mereka.

****

Saat dia hendak menyapu halaman mang cecep selaku penjaga sekolah pun mendatangi dani.

"Lah mas dani ngapain nyapu toh? Kan itu tugas saya mas. Udah biar saja aja mas." Ujar mang cecep dengan logat khas jawa nya.

"Biasa mang, di hukum ga ngerjain tugas." Percayalah, itu bukan suara dani melainkan suara zaki yang entah sudah berapa lama dia tiba di samping dani. Dani yang melihat kedatangan zaki agak sedikit terkejut.

"Mas zaki juga?"

"Iya mang. Kalau ga di jagain suka ngilang kemana tau ini anak makanya saya awasin. Udah mang cecep istirahat aja."

"Ga enak toh saya nya. Udah ini saja mas."

"Gausah mang. Udah mang cecep istirahat aja ya." Ujar dani lembut. Ia memang nakal tetapi ia akan menghormati orang tua yang sayang dan menghargai dirinya.

"Yasudah nanti kalau ada apa-apa bilang ke saya ya mas."

"Iya mang."

Setelah mang cecep pergi barulah dani menjalankan tugasnya yaitu menyapu halaman sekolah.

"Dan, gue boleh nanya ga?" ujar zaki ambil membantu dani menyapu halaman.

"Hm."

"Lo kok mau disuruh keluar kelas?"

"Lo sendiri kenapa mau keluar kelas."

"Karna gue bosen."

"Sama." Balasnya singkat.

"Gue kira lo udah berubah dan. Soalnya kan sekarang lo rajin masuk."

"Karna sekarang ga ada pelajaran bu lili. Gue males masuk kelas."

"Lo beneran suka sama dia?"

"Lo perasaan nanya itu mulu deh."

"Gue kepo. Perasaan lo ga jelas lagian."

"Udah ah, cape gue mau cabut ke kantin."

"LO TERUSIN NYAPU NYA ZAK!!" teriak nya sambil berlari kecil kearah kantin.

"Untung teman. Sabar gua mae dan temenan sama lo." Gerutu zaki kesal, namun tetap saja ia membersihkan sisa halaman yang kotor itu.

********

Next chapter