webnovel

Isi Kontrak Pernikahan

Saat ini Reno tengah berada diruang kerjanya, memikirkan langkah apa yang akan ia ambil kedepannya untuk hubungannya dengan Lina.

Dibukanya laci meja yang berisi beberapa dokumen dan salah satunya adalah surat kontrak pernikahannya dengan Lina.

Dia membaca kembali poin demi poin perjanjian yang ia buat untuk Lina.Dulu dia membuat isi dari semua kontrak itu tanpa berpikir terlebih dahulu,karna dulu ia pikir Lina tak akan bertahan dan takkan sanggup untuk memenuhi semua poin yang ia buat.

Tapi nyatanya Lina melakukan itu semua dengan baik bahkan tak ada satu poin kontrak pun yang ia langgar.

"Seharusnya dulu aku memakai otakku untuk menulis kontrak ini..."Reno sadar jika kontrak yang ia buat sangatlah memberatkan Lina bahkan terkesan menyiksa.

Reno kembali membuka laci mejanya disana ada amplop yang pernah Lina katakan itu berisi struk belanjanya.

Ingatan Reno melayang ke masa masa awal pernikahannya dengan Lina.Ia sadar selama ini ia tak pernah bersikap baik,dulu ia selalu jarang pulang dan jika pulang akan larut malam.Reno tak pernah bertanya bagaimana kabar Lina atau semacamnya yang ia tau saat itu dia menghubungi istrinya untuk memintanya menyambutnya pulang.

"Andai aku tinggal bersamanya sejak dulu,mungkin keadaannya sudah berubah sekarang..."gumam Reno sadar jika tinggal bersama Lina terasa menyenangkan untuknya.

Tiba tiba kata kata kakanya kembali terngiang dikepalanya.Kat kata yang tak mau Reno buktikan,jika selama Lina hidup dengannya merasa menderita.

Walaupun Reno sadar selama ini dia selalu menyakiti sang istri tapi dia terlalu malu jika apa yang dikatakan sang kakak itu benar.Istrinya tak bahagia hidup dengan nya.

Perlahan Reno bangkit dari kursi kerjanya dan berjalan kearah kamar,dia tau harus mencari bukti. walaupun sebenarnya dia bisa bertanya langsung pada Lina tapi dia tak sanggup mendengar kata kata itu langsung dari mulut sang istri.

Terlihat Lina yang sudah terlelap dalam tidurnya,Reno memperhatikan Lina dengan intens matanya mencari cincin pernikahannya yang masih dikenakan Lina atau tidak.

Reno tersenyum begitu ia tau Lina memakai cincinnya.Cincin yang ia beli dengan murah bahkan sangat jauh berbeda dengan perhiasan perhiasan mewah yang selalu ia belikan untuk pacar pacarnya.Mengingat itu membuat penyesalan dihati Reno semakin bertambah.

Pandangannya beralih kelemari baju Lina dan membukanya secara perlahan karna ia takut Lina akan terbangun.

Pemandangan pertama yang ia lihat begitu melihat isi dari lemari Lina ia merasa sakit.Isi dari lemari istrinya sangat jauh berbeda dari isi lemari miliknya.

Didalamnya hanya ada beberpa potong baju yang digantung itu bahkan bisa Reno hitung,ada beberapa tas yang sering istrinya pakai dan itupun tak banyak hanya berjumlah lima buah saja,dan Reno pun ingat dirak sepatu hanya terdapat satu sepatu milik Lina dan beberapa sandal saja.

Reno bertindak tak sopan seperti ini dengan membuka lemari Lina karna ia setiap bulannya memberikan Lina uang yang cukup besar untuknya,bahkan uang belanja dapur ia beri terpisah dengan memberinya setiap hari.Karna dulu ketika Reno menilai Lina sama seperti perempuan lain diluar sana ia pikir dengan memberinya uang yang banyak itu sudah cukup untuk membuatnya senang.

Tapi apa kenyataan yang ia dapat sekarang terlihat dengan jelas jika sang istri selama ini hidup dengan sangat sederhana.

Reno memasuki lemari Lina lebih dalam ia mencari benda atau apapun yang bisa menjadi bukti jika hidup istrinya menderita.

Didalam lemari paling bawah Reno melihat ada sebuah album foto dan satu kotak kecil yang mencuri perhatiannya.

Dia membuka kotak kecil itu untuk melihat apa isinya.di sana terlihat ada sebuah buku tabungan kartu atm yang ia berikan untuk Lina,dan sebuah kotak perhiasan.

Reno membawa album foto dan kotak kecil itu keruang kerjanya dia hanya ingin melanjutkan investigasinya dengan lancar.Lucu memang Reno mencari bukti jika dirinya bukan suami yang baik dia mencari bukti atas kekejamannya sendiri.

Hal yang pertama ia buka adalah buku tabungan dari bank berbeda dengan kartu atm yang Reno kasih untuk Lina.

Reno membelalakkan matanya tak percaya jika jumlah tabungan Lina cukup besar,bahkan nominal uanh yang ia simpan selama ini hampir sama seperti uang bulanan yang Reno berikan,hanya saja berkurang beberapa juta.

"Jadi selama ini dia tidak menggunakan uangku..."pekik Reno sadar jika Lina tak pernah menggunakan uang yang ia beri.

Reno menangis begitu kata kata kakaknya memang benar,Lina tak bahagia hidup dengannya.Dari semua barang yang ia dapat dari lemari Lina dia sangat merasa hancur ketika membaca buku harian yang Lina tulis selama menikah dengannya.

Reno menyadari bagaimana kesepiannya Lina tinggal dirumah mewah yang ia huni sendiri, bagaimana sakitnya Lina karna hubungannya dengan keluarga yang tak baik, apalagi didalam buku itu pernah Lina menceritakan jika ia pernah masuk rumah sakit,ia selalu bekerja setiap hari untuk menyibukan diri agar tehindar dari yang namanya kesepian.

Hati Reno terasa hancur begitu menyadari kesulitan dan penderitaan Lina selama menikah dengannya.Ia pikir Lina yang selalu terlihat baik baik saja tak menyimpan luka hati yang besar tapi pada kenyataannya Lina adalah orang yang selalu berpura pura terlihat bahagia di matanya.

* * *

Pagi ini seperti biasa Lina bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk Reno.Lina terlihat sedikit tak bersemangat karna sikap Reno yang semakin dingin kepadanya.

Ingin sekali ia bertanya apa salahnya hingga membuat Reno kembali kesikap awal,bahkan malam tadi Reno tidur tanpa memeluknya seperti biasa.

"Kak bangun..."Lina mengguncang tubuh Reno perlahan.

"Kak..."Kali ini Lina mencubit hidung Reno keras karna hanya dengan cara itu Reno akan bangun.

"Hmm..."perlahan Reno menggerakkan tubuhnya.

"Bangun udah siang..."Lina berkata sambil membuka gorden yang menutupi jendela.

Sedangkan Reno duduk dikasurnya dengan mata yang masih ingin terpejam,karna ia baru tidur dijam 3 pagi.

"Kak..."Lina kembali mengguncang tubuh Reno yang terlihat masih enggan membuka mata walau sudah bangun dan duduk.Tapi tiba tiba..

Grep...

Reno menarik Lina kedalam pelukannya,Reno memeluk Lina dari belakang dengan wajahnya disembunyikan dipunggung Lina.

"Maaf..."Reno mengatakan itu dengan sedikit bergetar karna air matan yang tak terasa keluar begitu saja.

"Kak..."Lina kaget dan bingung lagi lagi sikap Reno yang berubah dengan sangat cepat dan tak bisa ia tebak.

"Maafkan aku...."kali ini jelas terdengar Reno mengatakan itu dengan menangis.

"Kakak kenapa..."Lina sedikit khawatir karna tubuh Reno bergetar hebat akibat tangisannya.

Next chapter