webnovel

kecewa

Setelah mengatakan tentang perceraian kepada keluarga. Mirella kini Daniel dan Mirella telah duduk didepan orang tua Daniel.

"kenapa kalian mau berpisah?" Tanya papa Daniel. "pa...tolong....Daniel mohon jangan papa tanyakan,,kenapa ,mengapa lagi...perceraian ini adalah hasil dari kesepakatan kami...kami merasa..." ucapan Daniel terpotong oleh perkataan pedas sang mama. "merasa lebih bahagia kalau kalian berpisah....itu hanya lah Klise,,,perceraian dengan alsan itu adalah kebohongan" kata sang mama dengan nada yang lumayan tinggi.

"Daniel...bukankah papa selalu mengatakan kepadamu, untuk menjaga pernikahan yang kamu sendiri kehendaki, namun bukan berarti kamu bebas untuk bercerai begitu saja" kata sang papa.

"pa....ma...tolonglah...tidak bisakah kalian mendukung kami saja" kata Daniel lirih.

"Mira...apa kamu sudah mengatakan pada orang tuamu tentang perceraian ini?" Kali ini sang mama bertanya pada Mirella, menantunya. Anggukan kepala Mirella menjadi jawaban untuk mereka. "apa Mario setuju?"Tanya sang papa. Gelengan kepala Mirella membuat papa mertuanya menghela nafas lega.

"awas saja kalau dia menyetujuinya" gumam sang papa yang masih terdengar semua orang.

"bagaimana kalau mama benar" kata Daniel datar. perkataan Daniel membuat kedua orang tuanya terkejut. mereka tentu mengerti maksud Daniel namun mereka tidak menyangka Daniel akan semudah itu membenarkan tuduhan sang mama.

"jadi....maksud kamu,,, kamu selingkuh?"Tanya sang mama sedih. Dirinya sungguh tidak menyangka sang putra akan tega menghianati menantunya. terlebih lagi menantunya dalam kondisi yang seperti itu.

meskipun kemaren - kemaren Ada kemarahan dihati sang mama pada Mirella, tentang Dani....namun sang mama tidak pernah menyangka, saat dirinya kasar pada sang menantu justru ternyata anaknya juga menyakiti sang menantu dengan berselingkuh.

"Mira....maafkan mama sayang,maafkan mama yang tidak bisa mendidik anak mama dengan baik, sampai dia menyakitimu dengan menduakanmu" kata mama Daniel sambil memeluk Mirella.

perkataan dan juga pelukan sang mertua membuat air Mata Mirella luruh. 'ma....bukan Daniel yang menyakitiku, tapi aku lah yang membuatnya menderita, aku lah yang memisahkannya dari orang yang dicintainya....andai mama tahu....akulah yang jahat....pasti mama tidak akan lagi memelukku ma,,bukan dia yang jadi orang ketiga....tapi aku ma...bukan dia yang merebut, tapi aku....buakn dia yang antagonist....tapi...aku' batin Mirella.

"Dan....papa ....kecewa padamu,,kenapa kamu melakukan semua itu".kata sang papa sambil menepuk pundak sang anak.

"papa juga mamamu tidak pernah menyangka kamu akan melakukan semua itu. kami selalu percaya kamu anak kami akan berbuat hal yang sangat mrmalukan seperti itu" kata sang papa lagi.

mendengar perkataan sang papa Daniel hanya bisa mengepalkan tangannya erat. dirinya ingin sekali menyanggah tuduhan orang tuanya. namun apa alasannya,, apakah dirinya harus mengatakan kalau dari awal dirinya mempunyai perjanjian dengan Mirella. Atau dirinya harus mengatakan pada orang tuanya kalau dirinya mencintai seseorang selain Mirella jauh sebelum dirinya kenal dengan Mirella.

"Daniel...harusnya sebelum kamu melakukan itu, kamu ingat mamamu ini,,jika kamu menyakiti Mirella kamu juga akan menyakiti mama, karena mama juga wanita, kamu pikirkan bagaimana mama jika papamu melakukan itu" kata sang mama.

"Mirella bukan mama, dan akan seperti itu terus. Mama...papa...ada hal - hal yang kadang tidak sama seperti yang Kita lihat dan Kita dengar,,jadi....Daniel mohon kalian terima keputusan ini,, dan mendukung apa yang kami lakukan" kata Daniel datar

perkataan Daniel menyulut emosi kedua orang tuanya. sang mama langsung m lepas pelukan Mirella dan bergegas menampar Daniel.

PLAK

terdengar sangat keras tamparan yang dilayangkan sang mama pada pipi Kanan Daniel.

Nampak semua orang terkejut dengan kejadian itu. bahkan sang mama juga memandang tangannya dengan tidak percaya...

"Dan.....iel" pangil sang mama terbata.

kini kecewa, menyesal bercampur aduk dalam hatinya. 2 Kali ini dirinya menampar Daniel. saat dirinya mendekat pada Daniel....anaknya justru mundur. dan dirinya tahu...sang anak pasti kecewa padanya.

Next chapter