webnovel

Sahabatmu mengerikan

Mirella tertawa mendengar segala macam ancaman sahabatnya pada Daniel juga pada kekasih lelaki tersebut.

"udah lah....kalian ini kenapa sih,,,disini yang Paling menderita tuh mereka Kali" kata Mirella masih sambil tertawa. "gimana kamu bilang mereka menderita,,tadi Kita lihat sama - sama,mereka mesra - mesraan" kata Mario ketus.

"bayangin aja,,mereka nih saling cinta, trus mau nikah juga,,,tapi Daniel malah nikah sama aku,,gimana mereka Tak menderita" jelas Mirella sambil meminum jus mangga pesanannya.

"tapi tetap saja...Pak Daniel Selama anda masih terikat pernikahan dengan si Ella, sebaiknya anda tidak jalan sama kekasih anda,,memang sih....si Ella ini tidak cantik, apalagi angun tapi tetap saja dia sahabat kami" kata Fabian lagi.

"ya....kalau dibandingkan dengan Nona ini,,yang cantik, seksi,,si Ella memang tidak Ada separuhnya" tambah Mario.

mendengar ucapan kedua sahabat lelakinya Miska segera menginjak kaki kedua sahabatnya itu. "aduh.!" teriak Fabian juga Mario bebarengan, sontak mereka menarik kaki mereka yang diinjak Miska dengan ujung hils nya.

" yang perlu kalian ketahui....kami memang tidak secantik dan seseksi Nona Mika ,,tapi harga diri kami lebih tinggi dari dirinya,,,buktinya kami tidak jadi simpanan pria beristri" kata Miska sambil tersenyum. Mendengar perkataan Miska membuat Fabian, Mario bahkan Daniel terdiam.

Mika yang mendengar ejekan kepada dirinya langsung berdiri dan menyiram Miska dengan air minum didepannya.

"haha mulut busukmu itu" kata Mika marah. Tapi Kali ini Mika salah tidak bisa menahan amarahnya. Mirella , Fabian juga Mario menahan nafas, mereka jelas tahu bagaimana perangai Miska sahabat mereka. " Bian...foto kami" suruh Miska . tanpa menunggu komando dua Kali, Fabian langsung mengambil foto seperti permintaan Miska. "Rio, antar aku kekantor polisi untuk melaporkan tindakkan tidak menyenangkan ini, la...aku pergi dulu ya" kata Miska sambil menarik Mario pergi.

"gawat.....tak bisa ku percaya, dia masih saja seperti itu" kata Fabian menghela nafas. " memangnya dia mau apa?" Tanya Mika penasaran. " dia akan melaporkanmu kepolisi" kata Mirella santai. "Nona sebaiknya kamu segera bersiap pangil pangacara untuk mendampingi, karena sahabat kami yang satu itu....."ucapan Fabian terhenti dan dia mengeluarkan ekspresi ngeri.

"sayang....bagaimana ini" rengek Mika manja pada Daniel. "dulu saja hanya mengotori sepatunya ...." ucapan Fabian kembali terhenti dan lagi - lagi ekspresi yang sangat tidak elit muncul kembali."Bian....jangan membuat Nona Mika khawatir" tegur Mirella. " khawatir bagaimana, kamu lihat sendiri kan....bagaimana marahnya dia,,terlebih lagi....dia tidak suka coklat" kata Fabian.

"sebaiknya kamu pulang dulu" kata Daniel sebelum Mika bicara. "ah....Nona bagaimana kalau Kita bareng,,Saya juga sudah mau pergi" kata Fabian sambil berdiri.

Setelah bujukan dari Daniel akhirnya Mika pergi, tapi tanpa fabian. "Bian....apa maksudmu tidak suka coklat?" Tanya Mirella penasaran."Miska tidak suka coklat" jawab Fabian sambil meminum minumannya. "lalu....apa hubungannya coklat dengan sifat Miska?" tanya Mirella tidak mengerti. namun bukannya menjawab justru Fabian melenggang pergi.

"maaf ya Dan,,sahabatku memang seperti itu" kata Mirella saat kini dirinya hanya berdua bersama Daniel. "kau tahu....sahabatmu....benar - benar mengerikan..." ucap Daniel sambil kembali melanjutkan makannya. " tapi....mereka bukan cuma sahabatku, tapi juga rekan bisnismu" kata Mirella sambil tersenyum.

Daniel yang mendengar perkataan Mirella seperti tersadar dari sesuatu. " ya Tuhan.....kau benar....mereka rekan bisnisku, bagaimana ini ...." kata Daniel mendramatisir keadaan. Mirella tertawa mendengar perkataan Daniel. "Mira....boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Daniel Kali ini bicaranya terdengar serius. Mirella memandang Daniel dan mengangguk. "sebenarnya....aku merasa kalau Pak Fabian mengajukan kerja sama dengan perusahaanku itu....terkesan ada maksud tertentu..." ucap Daniel pelan. perkataan Daniel membuat Mirella membelalakkan matanya. "apa maksudmu?" Tanya Mirella tidak sabar. " maaf....bukan aku mau menjelekkannya , namun perusahaan kami harusnya bukanlah 2 perusahaan yang bisa menjalin kerja sama, Karena kami bergerak dibidang yang berbeda, namun entah mengapa... dia memaksakan mengadakan suatu proyek yang bisa membuat kami menjadi seperti sekarang" kata Daniel mengatakan uneg- uneg dihatinya Selama ini.

Sebenarnya sedari awal Fabian mengajukan kerja sama, Daniel sudah merasa tidak enak, Ada Hal Jangal yang dirasakannya. Dan Setelah dirinya mengetahui kalau Fabian sahabat Mirella kecurigaan itu semakin nyata.

Next chapter