Sang pria lekas tersenyum bangga dapat mencuri perhatian istrinya. Dia meletakkan gelas berisikan es teh manis dengan semangat.
"Jadi begini," senyum tipis menggantung di bibir Mahendra dan lelaki itu mengerti, dia perlu berhati-hati kali ini. Mungkin ini adalah kesempatan terakhir atau sampai malam nanti, dirinya bakal diabaikan oleh istrinya.
"Sistem Satuan Internasional. Apakah kamu pernah mendengar istilah tersebut?" alis Aruna hampir menyatu. Jelas dia pernah mendengarnya, tapi sepertinya istilah tersebut identik dengan materi pembelajaran sekolah yang sama sekali tidak dia minati.
"Sederhananya adalah kesepakatan secara internasional dalam mengistilahkan sebuah ukuran. Contoh sederhana. dulu, beras dari nasi yang kamu makan-" Hendra menunjuk nasi putih hangat yang tersisa setengah bagian pada piring Aruna.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com