"Em., Okey., Baguslah.. aku putuskan aku akan telanjang malam ini!!"
"HENDRA!!"
"Hahaha., Kau malu atau mau melihatku.,?" Hendra menggoda.
"sudah Hentikan, mandi sana! akanku carikan baju untukmu!" Aruna mengusir mata biru.
.
"Apakah aku harus mandi dengan gayung lagi?" Teriak seorang pria dari dalam kamar mandi.
"Kau masih belum bisa?"
"Aku sedang berusaha.,"
"ambil secukupnya dan guyur tubuhmu.," jelas Aruna, "itu sangat mudah, jangan terlalu banyak berpikir," lengkapnya.
"Aku hanya berpikir, mungkin aku butuh tutorial., Supaya dadaku diraba gadis naif," pria ini mengingat kejadian di hari pertama dia tidur di rumah keluarga ayah Lesamana. Nyatanya tempat ini lebih parah, Aruna tinggal di ruang mungil tak memiliki kedap suara, tiap kali Hendra melontarkan kata-kata dari dalam kamar mandi suara itu juga menggema sampai ke ruangan lain.
"Apakah otakmu sedang mode mesum Tuan muda??" sindir Aruna.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com