webnovel

BAB 4 STORY FAMLY LILY

Pagi hari seperti biasa aku terbangun dan berdiri untuk membuka gordeng jendela aku.

SRET! SRET!

"Morning," kata aku yang tersenyum di pagi yang cerah aku serasa ceria dan dimana aku sambil melihat ibu - ibu lagi ngumpul beli roti termasuk bibi aku ikutan kumpul untuk beliin aku buat sarapan pagi di penjual roti yang lewat wah senang nya ketika hidup aku seperti ini terus menerus tanpa tekanan mungkin ada si tekanan ya aku anggap itu ringan aja dan akan mengalir begitu saja.Aku yang sudah menikmati hembusan udara di pagi hari melihat ibu- ibu beli roti untuk keluarganya serapan dan begitupun bibi aku.

Sudah menikmati semuanya itu aku langsung pergi ke kamar mandi untuk siap - siap berangkat ke sekolah,beberapa saat kemudian aku sudah selesai makai seragam aku dan siap berangkat kesekolah dan aku melihat ke aca yang masih pulas tidur dimana di atas tanganya ada hp,mungkin saja dia tadik malam lagi Video call sama pacar dia atau sibuk mengurus novel dia,ya aca adalah seorang penulis juga sudah tiga buku dia sudah tulis seperti "air mata,berjanji itu tidak mudah,dan baru - baru ini telah keluar siapa aku" aku senang mempunyai sepupu yang pandai membuat cerita,melihat aca yang masih tidur aku inisiatif untuk memakaikan selimut,usai itu aku langsung turun dari tangga untuk sarapan pagi dimana ayah aku sudah duluan duduk di meja makan dan ayah aku siap untuk pergi ke kantor.Melihat ayah ku dialah cuman berharga di kehidupan ku sekarang usai meninggalnya ibu aku waktu smp di german akibat penyakit kangker.

"Pagi sayang," sapa dari ayah aku.

"pagi juga yah,"sapaan balas dari aku.

"oyah sayang ayah sebentar mungkin pulang malam lagi karena kerjaan ayah numpuk dimana ayah harus miting dengan orang dari perusahaan lain untuk kerja sama dengan perusahaan punya ayah," kata ayahku sambil mengoleskan selai roti dia di atas rotinya.

"oww gitu," kata aku yang sedikit bersedih padahal aku ingin ayah aku tetab di rumah dan menghabiskan waktunya bersama ku.

"sayang kamu kenapa," tanya ayah aku lagi dimana dia melihat aku sedih.

"oh,nggak lily nggak kenapa - kenapa," kata aku dan balas senyum ke ayah aku.

"kalo ada sesuatu cerita aja ke ayah kamu jangan suka menutub diri ok," kata ayah ku.

"waw aku bangga punya ayah seperti ayah aku," kata aku dalam hati.

"uang jajan kamu masih ada," tanya ayah aku.

"ia masih ada ayah," kata aku.

"hmmm ayah akan tambah uang jajan kamu untuk dua minggu," kata ayah aku yang memberikan beberapa uang banyak,di sini aku bisa mengerti maksd ayah aku dimana aku di ajarkan untuk irit uang dan bukan cuman itu ayah aku sekarang krisis keuangan di perusahaan dia dan butuh modal lebih untuk memperthankan supaya tidak bangkrut haaah tujuan ayah aku berikan uang lebih agar dia tidak akan kasih uang jajan di minggu berikut nya.

"sekarang ayah berangkat dulu dan sekolah yang baik - baik banggakan ayah kamu lagi dan termasuk ibu kamu dimana ibu kamu ingin melihat kamu wisuda di german," kata ayah aku dimana dia menyuru aku berdiri secara langsung aku memeluk ayah aku karena bangga dan senang.

"ok yah," kata aku sambil nangis.

"laah kok kamu malah nangis," kata ayah aku dan menatab ke wajah aku.

"lihat ayah," kata ayah aku,kemudian aku menatab nya sambil aku mengeluarkan air mata dimana ayah aku menghapus air mata aku yang mengalir.

"kamu anak ayah yang membanggakan,dan maaf ayah nak sebab ayah tidak ada waktu untuk bersama kamu di rumah sebab ayah banyak kerjaan di kantor," kata ayah aku di situ ayah aku sebenarnya tak perlu katakan itu sebab aku sudah tau.

"dengar hmm,apapun yang kamu hadapi di luar tetablah tegar,jika orang membencimu balas mereka dengan senyuman,udah jangan nangis," kata ayah aku.

"ia ayah" kata aku yang masih bersedih lalu.

Peluk.

"sekarang ayah berangkat dulu," kata ayah aku dan menaiki mobilnya dimana sopir aku membukakan gerbang pintu,dan sopir aku menyalakan mobil aku yang satunya lagi untuk aku di antar ke sekolah.

BERSAMBUNG !

Next chapter