webnovel

Sang Pahlawan By Imam Sutrisna

Author: Mantap_jiwa
Action
Ongoing · 139.3K Views
  • 39 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Chapter 1Chapter 1

Diceritakan di sebuah basecame ada 3 Orang yang sedang membicarakan sesuatu

Dendi :"Darimana juragan?"

Madun :"Ini Den tadi abdi di piwarang ku pun biang..!"

Doni :"Berbakti sama orang tua ceritanya nih? Hehe"

Madun :"Nya enya atuh, bade iraha deui"

Dendi :"Sudah-sudah hey sini kalian berdua."

Madun :"Aya naon Den ?"

Dendi :"Jadi gini di daerah sini kan banyak tuh geng-geng yang tidak karuan, geng-geng yang mengatasnamakan kebersamaan walaupun harus melakukan perbuatan maksiat."

Doni :"Lalu kita mau apa? melawan geng-geng itu? gk mau ah!"

Dendi :"Ehh dengerin dulu, gimana kalo kita membuat geng.!"

Madun :"Geng?" *heran :"geng keur naon?"

Dendi :"Untuk membuktikan kepada geng-geng yang lain kalo kita itu meskipun sebagai anggota geng kita mampu membawa perdamaian dan tentunya kebersamaan bagi masyarakat setempat, Gimana?"

Doni :"Gimana apanya?"

Dendi :"Ya gengnya lah? gimana mau ikut kan?"

Doni :"Aku gak tau, kayaknya aku harus izin dulu deh sama orang tuaku!"

Dendi :"Kelamaan kalo izin dulu mah, kalo bisa sekarang diputuskannya, Gimana?"

Doni :"Tapi geng kita tidak akan merampok atau menculik atau memperkosa orang lain ya kan?"

Tiba-tiba ada sesosok wanita cantik yang melewati mereka bertiga begitu saja…. Madun :"WOOYY" *Memukul Dendi

Dendi :"Aduh sakit tau,.."

Madun :"Kunaon ngeliatin cewek sebegitunya… zinah mata tuh namanya.."

Dendi :"Iya maaf deh.."

Doni :"Hey sudah sudah kalian ini gimana ribut mulu dari tadi.."

Madun :"Lagian…,..,…,..ahh hese pake bahasa Indonesia teh euy."

Doni :"Sok nganggo bahasa sunda weh.."

Madun :"Tuh si Dendi ningali awewe the meni kituna.."

Dendi :"Kitu kumaha?"

Doni :"Huss, udah sekarang Den jawab pertanyaanku tadi..?"

Dendi :"Yang mana?"

Doni :"Euh dasar yang tadi apakah kita ini sebagai geng kegiatannya hanya merampok atau apalah itu?"

Dendi :"Ya nggak lah kan kita geng yang bernuansa positif, Gimana ?"

Doni :"Iya deh aku ikut"

Dendi :"Bagus, Sekarang giliran kamu?"

Madun :"Aaaaa.... YOYOYY !!"

Dendi :"Kalian memang the best friend yang the best deh!"

Doni :"Lalu sekarang apa?"

Dendi :"E..a..e sekarang? kita pulang aja dulu ke rumah masing-masing ntar besok kita bicarain lagi di sekolah"

Doni :"Baiklah... sampai ketemu besok di sekolah ya!"

Madun and Dendi :"Ok"

Doni :"Assalamu'alaikum wr wb"

Madun and Dendi :"Wa'alaikumsalam wr wb"

Madun :"Ai kitu mah abdi ge bade mulih! Assalamu'alaikum"

Dendi :"Wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan juragan!"

Madun :"Muhun"

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing… Ditengah perjalanan Madun tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita

"BLUUGG" Madun :"Aduhh."

Nabilah :"Aww."

Madun :"Ehh maaf hidep teu nanaon?"

Nabilah :"Gakpapa kok, kamu juga tidak apa-apa?"

Madun :"Iya.."

Nabilah :"Maaf yaa.."

Madun :"Ehh iya aku juga minta maaf yaa.."

Nabilah :"Hmm." *Senyum

Nabilah pun meninggalkan Madun sendirian…

Madun :"Subhanallah… meuni geulisna… Asstaghfirullah naon anu dipikiran? Ahh mending mulih wae."

Lalu besoknya Doni sedang bersiap ke sekolah

Ibu Doni :"Don uang jajan kemarin masih ada kan?"

Doni :"Iya bu masih ada kok"

Ibu Doni :"Yaudah kalo begitu pake dulu aja ya ibu sedang tidak punya uang"

Doni :"Iya bu, kalo begitu aku berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum"

Ibu Doni :"Wa'alaikumsalam"

Doni pun berangkat ke sekolah dan tidak lama kemudian Doni pun sudah sampai di gerbang sekolah

Dendi :"Hei Don..!!"

Doni :"Assalamu'alaikum"

Dendi :"Wa'alaikumsalam pak haji"

Doni :"Aammiinn" *mengangkat tangan berdo'a

Dendi : *Menjitak + :"Ehh bercanda aja"

Doni :"Ya mudah"an kan bisa berangkat haji"

Dendi :"Iya Aammiinn, eh si Madun kemana ?"

Doni :"Benar juga ya, dari tadi aku gak lihat dia, kemana ya tuh orang?"

Dendi :"Apa udah ada di kelas ya?"

Doni :"Sepertinya gak mungkin deh, biasanya sih kalo jam segini udah nyampe sekolah, tapi biasanya tempat pertama yang dia kunjungi itu taman di belakang sekolah"

Dendi :"Begitu ya? Ya udah deh kita ke taman belakang sekolah aja, Siapa tau bener # ada di taman!"

Mereka berdua berjalan menuju taman dan memang disana Madun sedang duduk melamun

Doni :"Benar kan kataku dia selalu kesini sebelum masuk kelas."

Dendi :"Iya, dia melamun apaan sih kok serius banget"

Doni :"Hahh, *Ngeluh :"Mungkin sedang memikirkan orang yang dia suka,"

Dendi :"Orang yang dia suka?" *dalam hati :"Orang seperti Madun ternyata ada yang suka juga"

Doni :"Iya sebelum kamu pindah ke Bandung, aku dan # selalu bersama-sama, dan tentunya kita berdua sering curhat-curhatan masalah apapun itu."

Dendi :"Masalah apapun?"

Doni :"Iya, termasuk masalah pribadi tentang seseorang yang spesial dihati kita masing-masing."

Dendi :"Emang kenapa sama orang yang disukainya?"

Doni :"Jadi gini sebelum kamu pindah sekolah ke sini ada seorang wanita yang membuat # jatuh hati, dia juga bercerita pada saya bahwa dia akan nembak wanita tersebut, tapi wanita itu keburu pindah ke Jakarta"

Dendi :"Nama wanita itu siapa?"

Doni :"Namanya Ayana Shahab"

Dendi :"Apa?*Kaget"

Doni :"Iya, emang kenapa? kok kaget gitu?"

Dendi :*Dalam hati :"Ayana Shahab? Dia kan juga wanita yang aku suka waktu pertama kali dia pindah ke Jakarta!"

Doni :"Hey, kenapa?"

Dendi :"Ahh, tidak apa-apa kok! kalo boleh tau nama panggilannya apa ya?"

Doni :"Oh nama panggilannya kalo gak salah itu Achan"

Dendi :*Dalam hati :"Tidak salah lagi dia adalah orang yang sama dengan orang yang aku suka."

Doni :"Hey kamu kenapa?"

Dendi :"Aku hanya ingat pada seseorang saja."

Doni :"Siapa? jangan" orang yang kamu suka ya?"

Dendi :"Iya kebetulan namanya sama dan nama panggilannya pun sama"

Doni :"Wah so sweet banget! hehehe" *Dalam hati :"Apa mereka berdua menyukai orang yang sama ya?"

Dendi :*Menjitak Doni

Doni :"Aduh kenapa aku dijitak sih"

Dendi :"Maaf, kamu benar, aku memang suka pada seorang wanita"

Doni :"Ciieee..." *Dalam hati :"Bikin penasaran aja, siapa sih orangnya?"

Bel masuk pun berbunyi.

Doni :"Ehh sudah bel tuh kita masuk kelas yuk."

Dendi :"Iya, tapi panggil tuh si Madun nya."

Doni :"Hey Madun sudah bel ayo kita masuk"

Madun :"Nya ngke tungguan"

Mereka bertiga akhirnya masuk ke kelas untuk memulai pelajaran pertama.

Ibu Ami :"Anak" hari ini kita akan kedatangan siswi baru dari Jakarta."

Doni :"Siswi baru? siapa bu?" *Penasaran

Ibu Ami :" Sini nak masuk dan perkenalkan diri"

Siapakah sisiwi baru tersebut?

Bersambung...

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

You May Also Like

Jenderal, Istri Anda Meminta Anda Pulang untuk Bercocok Tanam

# KEHIDUPAN KELUARGA Su Xiaoxiao sedang tidur siang tetapi membuka matanya dan mendapati bahwa ia telah berpindah jiwa dan sekarang berada di dalam tubuh seorang gadis yang gemuk. Dari seorang dokter militer yang terhormat, kini ia menjadi orang yang rakus dan pemalas. Lebih dari itu, ia sering menakuti orang-orang di desa bersama ayah dan saudaranya. Itulah sebabnya tidak ada orang dari sekitar yang bersedia menikahinya. Meskipun keluarganya berhasil mengatur pernikahan dengan keluarga terkemuka, pengantin pria kabur pada hari pernikahan. Ketika ayahnya mengatakan akan menangkap suami untuknya, ia sama sekali tidak mengharapkan bahwa ayahnya akan benar-benar melakukannya dengan menangkap Wei Ting dengan karung setelah ia kelelahan berkelahi dengan bandit. Su Cheng tersenyum penuh misteri pada putrinya. "Ayah punya kabar baik dan kabar buruk. Mana yang ingin kamu dengar dulu?" "Yang mana saja." "Ayah menangkap seorang suami untukmu. Ia seratus kali lebih tampan daripada He Tongsheng! Kamu pasti akan menyukainya!" "Lalu, apa kabar baiknya?" tanya dia dalam kebingungan. Su Cheng memutuskan untuk mengikuti arus dan mengubah katanya. "Kabar baiknya adalah kamu tidak perlu melahirkan lagi! Menantu lelaki saya sudah memberikan kita anak-anak!" Setelah menikah, Su Xiaoxiao menjalani kehidupan yang sibuk dengan merubah ayahnya yang preman dan adik lelakinya menjadi lebih baik, menyelamatkan nyawa suami tampannya, dan membesarkan ketiga buah hatinya yang nakal… Plus, ia secara tak terduga menjadi salah satu wanita paling kuat di Dinasti Yan!

Pian Fangfang · General
Not enough ratings
644 Chs

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · Urban
4.7
433 Chs