"Apa?" Denada bertanya padaku karena aku menatapinya dalam diam.
Aku menaikkan bahu, "Cuma mau ngecek apa sahabatku siap punya calon suami."
Denada menatapku tak percaya, "What are you talking about (Ngomongin apa kamu)?"
"Oma kayaknya juga setuju."
Denada memukulku dengan bantal dan mendesis, "Ngomong apa kamu?"
Aku tertawa, "Ngomongin kamu sama Kyle. Kalian cocok."
"Anak ini bener-bener ya ... ngeselin banget sejak nikah. Sini kamu!" ujar Denada sambil menggelitiki pinggangku dan membuatku memohon ampun, tapi dia mengabaikannya. "Sembarangan banget kalau ngomong!"
Aku berguling di tempat tidur untuk menghindarinya sambil tertawa, "Aku serius. Kalian udah deket juga kan?"
"Ga segampang itu, Faza!" ujar Denada yang menghentikan serangan tangannya pada pinggangku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com