Aku sudah menduganya sejak lama karena mimpi itu terasa sangat nyata. Namun melihatnya mengakuinya membuatku merasa kesal, tapi juga senang di saat yang sama.
Apa gunanya selama ini kami saling menjaga jarak untuk tak bersentuhan jika dia begitu curang menciumku saat aku tertidur?
"Kamu jahat, kamu tau?"
Entah apa yang kuharapkan dengan mengatakannya. Aku hanya merasa dia sangat menyebalkan. Mencuri ciuman dariku saat aku lengah bukanlah hal yang kuharapkan darinya. Aku bahkan berharap dia berbohong hanya untuk menenangkan hatiku.
Bagaimana mungkin aku mengharapkannya berbohong padaku saat aku memintanya jujur? Sepertinya akulah yang sedang bersikap kekanakan sekarang.
"Aku cuma pengen liatin kamu aja waktu itu, tapi kamu nyium aku duluan. Aku jadi ga tahan buat bales. Kamu juga ga nolak, jadi aku lanjutin."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com