webnovel

Chapter 259 - Serangan ke Kediaman Emiya

Di depan kediaman Emiya, ada dua orang gadis remaja yang memakai mantel berwarna putih dan merah di bagian bawah dari mantel tersebut. Kedua gadis itu bukan manusia tapi merupakan bagian dari beast tribe atau setengah siluman sama seperti Kotarou. Satu gadis yang berambut hitam pendek berasal dari suku kucing sedangkan satu orang lagi adalah gadis yang berkulit gelap, dan bertanduk lebar.

"Bisa kalian berdua jelaskan kepadaku, apa yang sedang kalian berdua lakukan di depan kediaman Emiya?" Tanya Rin dengan banyak sekali batu berharga yang melayang mengelilingi dirinya. "Karena dari gerak-gerik yang kalian lakukan, aku ragu kalau kalian berdua datang ke tempat ini untuk bertamu."

"Namaku adalah Koyomi," Kata si gadis kucing.

"Dan namaku adalah Tamaki," Kata si gadis bertanduk lebar. "Kami berdua datang untuk membicarakan sesuatu dengan Rakan-Sama dan Evangeline-Sama!"

"Hmm membicarakan sesuatu denganku, ya."

Rakan dengan gerakan yang sangat tidak terduga, tahu-tahu saja sudah berada tepat di belakang Koyomi dan Tamaki. Serta melakukan hal mesum dengan cara membalikkan rok dari kedua gadis itu.

"Sayangnya aku tidak berminat berbicara dengan dengan gadis cilik seperti kalian berdua."

"Kyaaaaa!" Teriak Tamaki dan Koyomi yang bisa merasakan kalau rok mereka sudah diangkat dan pantat mereka disentuh oleh Rakan.

Rin yang melihat apa yang dilakukan oleh Rakan dan wajahnya menjadi memerah karena hal bodoh yang dilakukan oleh Rakan. Rin benar-benar lupa betapa mesumnya Rakan karena musuh yang menyerang.

"Apa yang kau lakukan dasar mesum!" Teriak Koyomi dengan wajah yang sama merahnya dengan wajah Rin.

"Dia benar-benar mesum tepat seperti yang digosipkan," Kata Tamaki dengan wajah yang tanpa ekspresi tapi tetap memerah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hahahahaha hei cewek bertelinga kucing," Kata Rakan sambil tertawa. "Kamu nggak cocok memakai celana dalam dewasa berwarna hitam, dan si tanduk lebar kamu harusnya memakai celana dalam kalau tidak mau terkena penyakit kulit. Kepercayaan lama mengenai tidak memakai celana dalam untuk kesehatan adalah hal bohong."

"Diam!" Teriak Koyomi dengan wajah yang panik dan menjadi semakin memerah. "Celana dalam apapun yang kupakai bukanlah urusanmu!"

"Tidak memakai celana dalam adalah tradisi yang diwariskan oleh semua wanita di keluargaku," Kata Tamaki. "Aku tidak akan menghentikannya meskipun aku harus mati sekalipun."

"Si daruma berotot itu melakukan bully kepada dua cewek itu seperti anak kecil," Kata Rin yang semakin tidak tahan dengan kelakuan anehnya Rakan. "Apa benar dia adalah salah satu orang terkuat di Mundus Magicus dengan kelakuannya yang aneh itu. Aku benar-benar dibuat bingung dengan ulahnya itu!"

"Aku sering mendengar kalau Rakan memiliki sifat yang buruk," Kata Koyomi yang saat ini sedang memegangi roknya. "Tapi aku tidak tahu kalau ia adalah seorang lelaki mesum yang hobinya mencuri celana dalam gadis remaja!"

"Oooh maksudmu dengan celana dalam ini," Kata Rakan yang memegang celana dalam wanita berwarna hitam di kedua tangannya. "Aku kan tadi sudah bilang kalau celana dalam ini nggak cocok denganmu, makanya celana dalam itu kulepas dari tubuhmu itu."

"Aku bahkan nggak merasakan kapan kau mengambil celana dalam itu dariku Rakan-Sama," Kata Tamaki yang saat ini terlihat sangat marah. "Tadinya aku mau bicara naik-baik denganmu dan Evangeline-Sama dengan menawarkan uang dan darah, tapi karena kau malah mempermainkan kami berdua tampaknya kami harus mengurungmu dan membuatmu menangis terisak-isak!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tamaki dan Koyomi mengaktifkan artefak yang mereka miliki, tapi Rakan juga melakukan hal yang sama dengan mengaktifkan independen artefak miliknya Ho Heros Meta Chilion Prosopon yang memiliki kemampuan yang hampir sama dengan Unlimited Blade Works milik Shirou.

"Kalian berdua mau menahanku? Dengan senang hati! Coba saja jika kalian bisa!"

Belasan pedang berbagai macam ukuran muncul di sekeliling Rakan, dan dari gaya beserta ucapan yang keluar dari mulut Rakan terdengar seperti ucapan seorang penjahat.

'Kok malah Rakan yang terlihar seperti penjahat dan bukannya kedua gadis itu,' Kata Rin.

***

Di tempat lain, dimana Haruna, Nodoka dan Konoka juga sedang diserang oleh salah satu anak buah dari Fate. Konoka menyerang menggunakan Sagitta Magica, Nodoka juga menggunakan sihir yang sama dengan Konoka sedangkan Haruna yang walaupun bisa menggunakan sihir yang sama. Lebih memilih memunculkan Golem menggunakan Imperium Graphices Artefak miliknya, karena diantara semua anggota Ala Alba dia adalah yang paling lemah.

Serangan dari ketiga gadis itu, sama sekali tidak memiliki efek terhadap anak buahnya Fate. Karena serangan mereka ditahan oleh dinding suara yang berasal dari artefak milik anak buahnya Fate.

"Dia bisa menahan serangan kita masih berada dalam perkiraan," Kata Haruna sambil menggertakan giginya. "Nodoka sekarang lakukan tugasmu!"

"Roger!" Kata Nodoka yang langsung menggunakan Comptina Daemonia ke arah anak buahnya Fate. "Hei anak buahnya Fate yang ada disitu! Namamu siapa!"

Anak buahnya Fate yang menggunakan biola terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Nodoka, dan di saat dia sedang terkejut. Nodoka, Konoka dan Haruna langsung melarikan diri menggunakan golem elastis yang dibuat oleh Haruna tepat setelah Nodoka mengetahui nama asli dari anak buahnya Fate.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di saat anak buahnya Fate sudah sadar terkejut yang ia dapat, ia langsung melepas serangan gelombang suara super kuat ke arah Nodoka, Konoka dan Haruna. Tapi sayangnya tindakan yang ia lakukan sangat terlambat, karena mereka bertiga sudah pergi dari hadapannya.

Di atas atap sebuah bangunan yang jaraknya agak jauh dari tempat mereka bertiga diserang. Golem elastis yang membungkus tubuh ketiganya terbuka, dan mereka bertiga merasa agak lega karena bisa kabur dari hadapan musuh yang tidak bisa mereka hadapi.

"Cewek barusan benar-benar menakutkan menyerang menggunakan gelombang suara," Kata Haruna yang terlihat lega. "Untung saja kita bertiga bisa kabur!"

"Bagaimana Nodoka apakah kau sudah berhasil mendapatkan nama dari gadis itu?" Tanya Konoka.

"Ya, aku sudah berhasil mendapatkan namanya," Jawab Nodoka dengan wajah serius. "Karena syarat penggunaan Comptina Daemonia adalah harus bertemu langsung dengan lawan dan lawan tersebut menyadari keberadaanku ketika aku menanyakan namanya. Nama gadis itu adalah Brigitte!"

"Baguslah! Ayo sekarang kita kembaki ke kediaman Emiya," Kata Konoka dengan penuh semangat.

"Nggak akan kubiarkan," Kata Brigitte yang matanya saat ini sedang tertutup. "Tugasku adalah menangkap kalian bertiga, jadi aku tidak akan membiarkan kalian bertiga kabur. Jadi akan kuperlihatkan permainan musikku untuk membuat kalian semua tidak bisa kabur!"

"Permainan musik? Boleh saja bisa kau perlihatkan kepada kami?" Kata Haruna.

"Kalau itu memang keinginan kalian, baiklah akan kuperlihatkan," Kata Brigitte.

Ketika Brigitte memainkan biola miliknya, suara yang sangat buruk terdengar dengan jelas. Sampai-sampai Konoka, Nodoka dan Haruna menutup telinga mereka.

"Permainan biolanya sangat jelek sampai-sampai telingaku menjadi sakit!" Kata Nodoka yang wajahnya menjadi pucat karena permainan biolanya Brigitte.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ternyata dia sama sekali nggak mahir bermain biola," Teriak Haruna dan Konoka di saat yang bersamaan.

Suara dari permainan biolanya Brigitte memanglah sangat buruk. Tapi pendapat mereka berdua berubah tepat ketika mereka berdua melihat menara yang hancur menjadi debu karena serangannya Brigitte.

"Gelombang suara yang dihasilkan oleh biola miliknya, bisa menghancurkan tembok batu menjadi debu!?" Kata Haruna yang wajahnya memucat setelah melihat efek dari serangannya Brigitte. "Itu benar-benar gila!"

"Jangan ngomong saja dasar bodoh! Kita harus segera lari kalau tidak mau mati," Kata Konoka yang saat ini terlihat panik.

"Gadis itu memang pantas jadi anak buahnya Fate," Kata Nodoka yang saat ini sedang menarik tubuh Haruna dan Konoka. "Kemampuannya sangat menakutkan!"

***

Kediaman Emiya, di dalam kamarnya Evangeline. Clone Nagi dibuat kaget setengah mati dengan kemunculan dari istrinya. Secara perlahan wujud dari Evangeline mulai berubah menjadi wujud Arika istrinya yang menurut Albiero dan Takamichi menghilang tepat setelah ia melahirkan Negi. Saat ini Clone Nagi benar-benar kebingungan dengan apa yang saat ini sedang terjadi.

Kenapa Evangeline bisa berubah menjadi Arika, padahal ia yakin betul kalau Arika dan Evangeline adalah dua orang yang berbeda dan tidak memiliki hubungan darah apapun. Ditambah lagi Evangeline adalah seorang vampire yang jauh lebih tua dari dirinya ataupun Arika dan sudah memiliki wujud anak kecil berumur sepuluh tahun yang tidak pernah mengalami menstruasi selama hidupnya jadi tidak mungkin juga Arika adalah keturunan dari Evangeline karena jelas Evangeline tidak bisa memiliki keturunan dengan kondisi dari tubuhnya ya ng seperti itu.

Next chapter