webnovel

Chapter 112 - Mahora Festival Last Arc 18

"Ayo, kita mulai pertarungannya," Chao lenyap dari hadapan Shirou dan berteleportasi menggunakan Cassiopeia khusus yang menempel pada bagian punggung pakaian tempur yang dipakainya.

Shirou tahu sedikit kemampuan teleportasinya Chao dari Negi dan Setsuna, yang di malam sebelumnya dibuat kewalahan sewaktu keduanya bertarung melawan Chao. Dan Shirou menduga kalau kemampuan teleportasinya Chao ada hubungannua dengan Cassiopeia, makanya dengan menggunakan Denial of Nothingness Shirou membuat Cassiopeia miliknya sendiri. Setelah ia menscan Cassiopeia milik Chao yang diberikan kepada dirinya secara tidak langsung. Membuat Cassiopeia menggunakan Denial of Nothingness sekalipun bukanlah hal yang mudah untuk Shirou, sebab Cassiopeia adalah sebuah item yang memiliki mekanisme yang amat rumit. Bahkan Shirou harus dibantu oleh Rin dan Archer untuk bisa membuat ulang Cassiopeia. Dan agar lebih praktis untuk dipakai, Cassiopeia milik Shirou diubah bentuknya menjadi jam tangan.

Chao muncul kembali di belakang Shirou dengan peluru pemindah di kedua tangannya dengan maksud memindahkan Shirou ke masa depan.

Tapi Chao gagal karena Shirou melakukan hal yang sama dengan dirinya yaitu berteleportasi. Dan sama seperti Chao, Shirou muncul di belakang Chao dan bersiap untuk memukul Chao sampai pingsan dengan menggunakan gagang dari Kanshou dan Bakuya.

Dan Chao yang sama sekali tidak menyangka, kalau Shirou bisa melakukan hal yang sama dengannya terkena pukulan dari gagang Kanshou bagian belakang kepalanya. Chao terlempar karena serangan dari Shirou, tapi dia tidak pingsan. Karena barrier tipis tidak terlihat yang melindungi dirinya.

"Uuugh!" Chao mengalami sakit kepala akibat serangan dari Shirou, tapi dia menahan rasa sakit itu dan kemudian melakukan teleportasi sekali lagi, kali ini Chao berteleportasi tepat ke atas Shirou. Dan Chao berhasil menusuk Shirou menggunakan peluru pemindah miliknya. Di saat Shiroi terhisap masuk ke wormhole tubuh Shirou mendadak berubah menjadi sebuah pedang, dan Shirou kali ini muncul dari bayangannya Chao dengan maksud untuk menghancurkan Cassiopeia yang ada di punggungnya Chao. Tapi berkat sensor khusus yang ada di pakaian tempur miliknya, Chao berhasil menangkis tusukan dari Bakuya yang diarahkan tepat ke arah Cassiopeia.

Satomi yang melihat pertarungan antara Chao dan Shirou merasa terpana, ia tidak menyangka kalau Shirou bisa menggunakan Cassiopeia untuk bertarung sama seperti Chao.

Beberapa detik berikutnya Chao dan Shirou terlihat berpindah dan muncul di tempat yang berbeda-beda di atas Zeppelin tempat keduanya melakukan pertarungan. Shirou sempat terkena serangan peluru pemindah milik Chao, dan dalam beberapa kesempatan itu pula Shirou menggunakan kawarimi yang ia pelajari dari Kaede untuk menghindari serangan Chao. Sehingga yang terkena peluru milik Chao adalah pedang yang dibuatnya menggunakan Denial Of Nothingness.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

'Aku nggak ngerti apa yang sedang terjadi,' Kata Satomi. 'Tapi yang jelas ini adalah pertarungan tingkat tinggi antar pemakai Cassiopeia.'

Chao yang sedikit kelelahan akibat pertarungan dengan kecepatan tinggi mengunakan Cassiopeia memutuskan untuk berhenti menyerang dan mengambil nafas.

Chao melihat ke arah Shirou yang berdiri tidak jauh darinya, berbeda dengan dirinya Shirou yang memiliki stamina jauh lebih besar sama sekali tidak kelihatan lelah ataupun berkeringat.

Menggunakan Cassiopeia menghabiskan banyak energi sihir, Shirou menyadari hal itu. Walaupun kuantitas dari energi sihir yang dimilikinya saat ini jauh lebih besar sebelum ia bereinkarnasi, Shirou tidak mau membuang-buang energi sihir miliknya dengan sia-sia. Makanya ia menggunakan Cassiopeia sejarang mungkin, ketika Chao menggunakan Cassiopeia puluhan kali. Shirou hanya menggunakannya beberapa kali, dengan menggunakan kawarimi, dan berteleportasi dengan menggunakan bayangan. Shirou bisa menipu Chao dan membuat ilusi seolah-olah ia menggunakan Cassiopeia puluhan kali.

"Fufu tak kusangka Shirou-kun, dalam waktu yang singkat kau bisa menggunakan Cassiopeia selevel denganku," Kata Chao sambil tersenyum. "Bahkan kau sampai mengubah bentuk Cassiopeia menjadi jam tangan, agar lebih mudah digunakan benar-benar ide yang brilian. Aku saja tidak terpikir sampai ke situ."

"Terima kasih atas pujianmu Chao," Kata Shirou. "Karena mendengar cerita mengenai pertarunganmu kemarin malam dengan Setsuna, Kaede dan Negi aku jadi menyadari kalau Cassiopeia bisa digunakan untuk bertarung. Karena kalau kita menerima serangan yang tak dapat dihindari kalau bisa melompat ke waktu yang lain serangan apapun bisa dihindari, apalagi dengan melompati waktu berkali-kali ditempat dan waktu yang sama dengan kecepatan tinggi waktu seperti terhenti.

Walaupun butuh waktu lebih dari seminggu untukku dan Rin membuat replika sempurna dari Cassiopeia yang kubuat menjadi jam tangan ini. Kalau tidak ada villa milik Evangeline, maka replika dari Cassiopeia ini tidak akan selesai tepat waktu."

"Kau dan Tohsaka-san bisa membuat tiruan dari Cassiopeia, dan juga menggunakannya sampai selevel dengan Chao itu mustahil Emiya-san!" Satomi benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Shirou, ia dan Chao saja membutuhkan penelitian lebih dari dua tahun untuk menyempurnakan Cassiopeia yang saat ini sedang dipakai oleh Chao. "Demi menggunakan Cassiopeia secara efektif dalam pertarungan jarak dekat dibutuhkan proses detail kurang dari nano detik dan estimasi kondisi ruang waktu usai lompatan yang akurat, Chao saja baru bisa menggunakannya setelah penelitian dan simulasi lebih dari dua tahun ada peningkatan fungsi eksponen dalam besarnya kalkulasi estimasi kondisi dalam besarnya jumlah energi demikian juga perbaikan awal dari kekacauan hukum sebab akibat yang melampaui batas kemampuan kita. Pura-pura menghentikan waktu lebih dari 2,64 detik, melakukan pengelakan waktu lebih dari 10,68 detik dalam jarak 3,27 meter terlebih lagi kembali ke waktu sebelumnya untuk menghindar itu hampir-hampir tidak mungkin."

Shirou hampir tidak mengerti sama sekali apa yang baru saja dikatakan oleh Satomi, mungkin Negi atau Rin bisa mengerti apa yang Satomi katakan. Tapi untuk dirinya yang tidak memiliki otak secerdas Rin, Negi atau Chao dan Satomi bisa mengerti sedikit saja sudah merupakan keajaiban.

"Satomi benar Cassiopeia yang ada di punggungku saja dikontrol dengan menggunakan AI berkemampuan tinggi," Kata Chao.

"Untuk hal seperti itu, Rin yang mengurusnya menggunakan teori mengenai Kaleidoscope yang ia tahu," Kata Shirou. "Tugasku hanyalah menyusun bagian-bagian dari Kaleidoscope tiruan ini yang kubuat menggunakan Structural Analysis dan tracing."

"True Second Magic Kaleidoscope!" Kaleidoscope, adalah sihir yang paling ingin dipelajari oleh Chao, sebab dengan menggunakan Kaleidoscope ia bisa mencapai tujuannya dengan lebih cepat. Tapi karena pada era Chao, keberadaan Zelretch sama sekali tidak diketahui maka tidak ada lagi yang dapat mempelajari Kaleidoscope. "Bukankah saat ini keberadaan Zelretch tidak diketahui? Bagaimana Tohsaka-san bisa mempelajarinya!"

"Leluhur dari Rin adalah muridnya Zelretch, dan leluhurnya itu meninggalkan catatan untuk menggunakan Kaleidoscope, makanya Rin bisa menggunakan Kaleidoscope walaupun tidak bisa sehebat Zelretch karena Kaleidoscope adalah sihir yang sangat rumit," Shirou tidak mau memberitahu pada Chao kalau Rin adalah muridnya Zelretch dan dirinya yang adalah pengguna Denial of Nothingness, makanya ia sedikit berbohong.

"Ini benar-benar ironis, pengguna dari sihir yang selama ini ingin kupelajari ada di depanku dan aku tidak menyadarinya, ahahahahahaha," Chao benar-benar kesal dengan takdir yang mempermainkannya. Hal yang selama ini ia cari ternyata ada di hadapannya. "Tapi sekarang semuanya sudah terlambat, semua rencana yang kuatur dan rencanakan sudah terlaksana dan hampir selesai. Karena itu aku akan mengalahkanmu Shirou-kun agar rencanaku bisa berhasil! Satomi masukkan mantra terakhir aku akan menyelesaikan pertarunganku dengan Shirou-kun!"

"Tapi Chao," Satomi sangat mengetahui beban yang akan ditanggung oleh Chao kalau rencana yang mereka lakukan berhasil makanya ia ragu untuk menyelesaikan mantra terakhir dari ritual sihir pengakuan.

"Jangan banyak bicara Satomi," Kata Chao. "Selesaikan saja tugasmu."

"Baiklah, aku mengerti," Kata Satomi.

'Tampaknya aku tidak punya pilihan lain, kalau ritual sihir pengakuan itu selesai dilakukan maka dunia akan berada di dalam kekacauan. Sebenarnya aku tidak mau memakai Unlimited Blade Works di pertarungan ini, tapi karena mantera ritual sihir pengakuan itu hampir selesai. Satu-satunya cara untuk mencegahnya hanyalah memindahkannya ke tempat lain, dan Unlimited Blade Works adalah jawabannya.'

"Aku tidak tahu kenapa kau ingin mempelajari Kaleidoscope dan kenapa kau pergi dari masa depan ke masa lalu, Chao aku tak peduli," Kata Shirou sambil menunjukkan mimik wajah yang penuh dengan determinasi. "Tapi sekarang karena kau hendak melakukan hal yang buruk aku pasti akan berusaha menghentikanmu dengan sekuat tenaga!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Aku tahu kalau kau tidak bisa menggunakan Cassiopeia milikmu lebih lama, Shirou-kun," Kata Chao. "Kau sudah menggunakan Cassiopeia itu cukup banyak dan dengan energi sihirmu yang tersisa kau paling banyak hanya bisa menggunakannya 3 kali lagi."

Chao tidak tahu kalau Shirou hanya beberapa kali saja menggunakan Cassiopeia, tapi ia tidak mau menunjukkan hal itu di hadapan Chao. Makanya Shirou memutuskan membiarkan Chao berpikir semaunya mengenai dirinya.

Chao berteleportasi sekali lagi dan kali ini ia tidak berteleport ke belakang Shirou, melainkan ke depan. Karena dia memilih untuk menghadapi Shirou secara langsung. Dan kali ini Chao menyerang dengan menggunakan peluru khusus dalam jumlah yang banyak yang ditembakkan menggunakan drone khusus.

Dan Shirou pun memulai aria dari UBW;

"I am the bone of my sword."

"Rho Aias!"

Tameng sihir andalan Shirou menahan serangan peluru- peluru yang mengarah padanya.

Chao tidak terkejut ketika Shirou bisa menahan serangan peluru khusus miliknya menggunakan Rho Aias karena Chachamaru memiliki data Shirou menggunakan tameng itu, yang membuat Chao terkejut ialah peningkatan dari energi sihir dari tubuh Shirou setelah Shirou mengucapkan aria sihir yang tidak ada di dalam data milik Chachamaru. Hal itu membuatnya bingung.

Next chapter