webnovel

Chapter 9 - Evangeline Arc Final

Evangeline yang muncul secara tiba-tiba seperti hantu,membuat Negi dan Asuna menjadi kaget.Mereka benar-benar dibuat bingung,siapa tante-tante berambut kuning yang memakai pakaian tidak pantas di hadapan mereka berdua."Asuna-san apa kamu kenal dengan tante-tante berpakaian ketat itu?"Tanya Negi."Justru aku mau tanya padamu siapa tante-tante itu?dan mengapa ia bisa tahu julukan ayahmu?"Jawab Asuna.

Merasa kesal karena diacuhkan dan disebut sebagai tante-tante,Evangeline berteriak lalu merubah penampilannya menjadi Evangeline yang biasa mereka kenal."Ini aku bocah-bocah bodoh!masa kalian tidak sadar kalau yang tadi itu adalah wujud dewasaku!"

"Eeeeeeeh!"Asuna dan Negi terkejut ketika melihat tante-tante tadi berubah menjadi Evangeline yang selama ini mereka kenal.

"Kalian berani menyebut wujud asliku,sebagai tante-tante!bocah kurang ajar!"Kata Evangeline."Chachamaru!serang mereka berdua!"

"Ya,Master!"Kata Chachamaru yang muncul di belakang Evangeline mengenakan pakaian maid.

Chachamaru melompat ke arah Asuna dan Negi,dan tiba -tiba saja sudah berada di depan Asuna dan Negi.Negi hendak mengucapkan mantra untuk mempertahankan dirinya tapi lehernya dicekik oleh Chachamaru kemudian Negi dilempar sampai membentur salah satu pohon sakura yang ada di tempat itu.Sedangkan Asuna yang hendak menolong Negi dipukul perutnya dan lalu dibanting ke bawah oleh Chachamaru.

Negi hampir tidak mengalami luka apapun karena dinding sihir yang selalu ia pasang di sekeliling tubuhnya secara sengaja,tapi tentu saja ia masih bisa merasakan sakit di leher dan punggungnya.Karena serangan dari Chachamaru.Negi melihat ke arah Asuna yang berlutut di tanah,memegangi perutnya yang kesakitan karena tinju dari Chachamaru.Sedangkan Chachamaru tidak bergerak dan hanya melihat Asuna yang kesakitan.

Evangeline yang tadi ada di atas pohon sakura sekarang sudah berdiri tepat dibawah pohon sakura tempat tadi dirinya muncul sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Aku tidak suka membunuh sembarangan walaupun aku ini penyihir yang jahat,makanya Kagurazaka Asuna tidak diserang lagi oleh Chachamaru setelah ia kesakitan.Lagipula ada sesuatu di dalam tubuh gadis itu yang akan membuat semua sihirku tidak berguna.Makanya aku meminta Chachamaru untuk menjaganya agar gadis itu tidak bisa mendekatiku,Asuna Kagurazaka adalah musuh alami semua penyihir,"Fakta tentang Asuna yang disampaikan oleh Evangeline membuat Negi bingung,Negi ingin tahu kenapa Asuna disebut sebagai musuh alami penyihir oleh Evangeline.Tapi Negi mengerti kalau ini bukan saatnya mencari tahu karena Evangeline sudah mengucapkan mantranya.

"Lilac lalac lilac septemdecim sprititus glaciales coeuntesinimicum concidant

sagitta magica,series glacialis!"

Panah sihir berbentuk es dalam jumlah banyak muncul di udara dan terbang ke arah Negi.Asuna yang melihat panah es yang terbang ke arah Negi hanya bisa berteriak."Negi menghindarlah!"Asuna masih belum bisa bergerak karena perutnya yang masih kesakitan.Sedangkan Negi dengan segenap kemampuannya bergerak secepat yang ia bisa.Lalu bersembunyi di balik pohon Sakura yang membenturnya tadi.

Karena bersembunyi di balik pohon sakura,Negi bisa selamat dari serangan panah es Evangeline tapi,Negi tetap mengalami luka di kedua lengannya karena terserempet panah es yang terbang ke arahnya sebelum Negi sempat bersembunyi.

"Pintar juga kau bocah bersembunyi di balik pohon untuk menghindari panah esku.Tapi dari tetesan darah yang ada di rumput itu,aku tahu kau terluka.Lebih naik kau cepat keluar dari persembunyianmu sebab aku semakin ingin melukaimu!"Kata Evangeline sambil tersenyum dingin.

"Aniki,kita harus segera kabur dan menolong,Asuna-nee!"Kata Camo yang mendadak keluar dari kantung kemeja Negi.

"Bagaimana caranya?aku benar-benar bingung saat ini Camo!"Kata Negi yang sedikit meringis menahan rasa sakit di kedua tangannya.

"Serahkan soal melarikan diri padaku!aku punya cara!"Kata Camo."Aku hanya minta Aniki menunjukkan diri di hadapan Evangeline dan Chachamaru sisanya biar aku yang urus!"

Negi lalu berjalan dari balik pohon dan menampakkan dirinya di hadapan Evangeline.

"Akhirnya kau menunjukkan dirimu bocah!apa kau sudah siap untuk kulukai lebih banyak?"Evangeline senang karena dia tahu semakin Negi terluka maka kemungkinan Shirou akan muncul menolong Negi akan lebih besar

Evangeline tidak peduli pada Negi,karena walaupun Negi itu anaknya Thousand Master,Negi masih lemah dan kurang pengalaman sehingga Evangeline malas kalau harus melawan Negi.Berbeda dengan Shirou,sebagai remaja yang baru berumur 15 tahun Shirou amat kuat dan berpengalaman dan Evangeline bisa merasakan aura ketakutan yang ia rasakan ketika melawan Thousand Master,Ketika Evangeline berhadapan dengan Shirou.

Negi tidak tahu apa rencana Camo tapi di pikirannya kalau Camo tidak cepat-cepat bertindak maka keadaan akan bertambah gawat.

"Chachamaru,tinggalkan saja Kagurazaka Asuna yang sedang kesakitan itu dan ikat bocah ini!kita akan memakainya untuk memancing Shirou Emiya!"

Tepat di saat Chachamaru berjalan ke arah Evangeline untuk mengikat Negi.Camo keluar dari kantung kemeja Negi dan dirinya yang berbentuk kartu mengeluarkan cahaya yang amat terang dan menyilaukan mata.

"Ferret Flash!"

Evangeline dan Chachamaru yang tidak tahu sama sekali dengan keberadaan Camo benar-benar menjadi lengah dan sama sekali tidak sempat menutup mata mereka ketika Camo mengeluarkan cahaya yang membuat mata keduanya tidak bisa melihat karena cahaya yang terlalu terang.

Bersamaan dengan itu Negi yang dipakaikan kacamata hitam oleh Camo akhirnya sadar dengan apa tujuan dari rencana Camo.Langsung berlari ke arah Asuna dan membawanya pergi dari tempat itu.Ketika Chachamaru dan Evangeline membuka matanya Asuna dan Negi sudah tidak ada.Hal ini jelas membuat Evangeline kesal.

"Sialan!aku tidak tahu kalau bocah itu punya bala bantuan!akan sulit memancing Shirou Emiya keluar tanpa adanya bocah itu!"

"Master Asuna-san juga menghilang." Kata Chachamaru.

"Bocah itu masih sempat membawa Kagurazaka Asuna dengan kedua tangannya yang terluka?cukup mengagumkan,tapi dengan lengan begitu bocah itu tidak akan bisa membawa Kagurazaka Asuna jauh-jauh!"Kata Evangeline."Chachamaru ayo kita cari mereka berdua,mereka pasti ada di sekitar sini!"

"Oke,Master!" Kata Chachamaru.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di kedalaman hutan yang ada di dekat tempat Evangeline tinggal Negi dan Asuna sedang beristirahat setelah lari dari Evangeline.

"Negi,kamu tidak apa-apa?"Tanya Asuna yang benar-benar merasa tidak enak ketika melihat luka goresan di kedua lengan Negi.

"Tidak apa-apa Asuna-san,ini hanyalah luka gores dan untung saja aku tidak mengalami pendarahan."Kata Negi yang memakai sihirnya untuk menutup luka gores di lengannya.

"Maaf,ya.Aku sama sekali tidak bisa membantumu tadi.Soalnya pukulan Chachamaru tadi benar-benar keras,aku benar-benar kesakitan sampai tidak bisa berdiri,bahkan sampai sekarang perutku masih terasa sakit."Kata Asuna sambil memperlihatkan perutnya yang memar akibat pukulan Chachamaru.

"Jadi apa rencana kita selanjutnya?"Kata Negi."Aku yakin tidak akan lama sebelum Chachamaru dan Evangeline menemukan kita disini."

"Aniki,bagaimana kalau aniki melakukan pactio dengan Asuna-nee!"Kata Camo."Kalau Asuna-nee mendapat suplai energi sihir dari aniki kupikir dia mungkin bisa menahan Chachamaru!"

"Melakukan pactio dengan Asuna-san,a-aku tidak berpikir itu ide yang bagus Camo."Kata Negi.

"Pactio!dasar ferret mesum!kamu kira aku tidak tahu soal pactio?ritual sihir antara penyihir dan partnernya untuk mendapatkan ikatan sihir supaya penyihir lebih gampang menyalurkan energi sihirnya pada sang partner,ditambah pactio juga bisa memberikan item sihir khusus yang sesuai dengan karakter partner penyihir.Lagipula pactio harus dilakukan dengan ciuman!dan kamu mau aku ciuman dengan Negi!enak saja!"

Kata Asuna yang terlihat benar-benar marah.

"Asuna-nee tahu soal pactio darimana?"Tanya Camo agak bingung.

"Dari buku sihir milik Konoka!walaupun Konoka belum menguasai sihir apapun tapi setidaknya kepala sekolah yang merupakan kakek dari Konoka,memberikan buku yang berisi pengetahuan dasar soal penyihir!"Jawab Asuna.

"Kalau begitu kita pakai darah saja sebagai katalis kontrak,lupakan ciumannya."Kata Negi.

"Dengan darah juga bisa?aku baru tahu!"Kata Asuna.

"Karena pactio dengan darah itu untuk perjanjian tingkat tinggi dan ciuman untuk perjanjian sementara."Kata Negi menjelaskan.

"Kalau begitu dengan darah saja!aku tidak mau mencium Negi!" Kata Asuna.

Camo sebenarnya lebih suka pactio yang menggunakan ciuman tapi karena Asuna tidak mau,apa boleh buat.Satu-satunya cara ialah dengan menggunakan darah.Camo yang sedang ada tersegel dalam kartu penyegel masih bisa melakukan sedikit sihir,salah satunya ialah membuat lingkaran sihir untuk melakukan pactio.Maka Camo terbang dan berputar-putar di tanah dan membentuk lingkaran sihir untuk pactio.

"Aniki,lingkaran sihirnya sudah siap!"Kata Camo.

"Asuna-san harus masuk ke lingkaran sihir ke bersamaku,lalu saling berpegangan tangan sambil berlutut.sebelum itu kita harus melukai sedikit telapak tangan kita supaya ada darah yang keluar yang bisa digunakan untuk ritual."Kata Negi.

Asuna mengangguk lalu masuk ke lingkaran sihir yang dibuat oleh Camo,Negi lalu menggunakan pisau kecil miliknya untuk melukai telapak tangannya dan telapak tangan Asuna.Setelah keduanya berlutut sambil berpegangan tangan,cahaya yang amat terang muncul dari lingkaran sihir menyebabkan Evangeline dan Chachamaru yang sedang mencari Asuna dan Negi akhirnya mengetahui lokasi mereka berdua.

"Master disana."Kata Chachamaru.

"Cahaya yang berasal dari ritual sihir rupanya,kemungkinan besar mereka berdua melakukan pactio."Kata Evangeline.

"Ayo kita ke sana Chachamaru."Kata Evangeline terbang ke arah Negi dan Asuna.

"Ya,Master."Diikuti Chachamaru yang terbang menggunakan roket dipunggungnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Jadi kalian berdua bersembunyi disini sambil melakukan pactio sebagai persiapan melawanku,bagus sekali!aku jadi semakin ingin menghajar kalian berdua!"Kata Evangeline.

Negi dan Asuna tidak lagi kaget dengan kemunculan Evangeline karena kali ini mereka berdua sudah mempersiapkan diri.

Negi mengeluarkan tongkat sihir kecil yang tadi dipakainya untuk menyembuhkan diri lalu mengucapkan mantra.

"Sis Mea Pars Perdecems Secundas!!Ministra Negi!'Asuna Kagurazaka'! Rastel Mascir Magister!"

Asuna merasakan kekuatan besar mengalir di seluruh tubuhnya.Dan Asuna tahu kali ini setidaknya ia bisa menahan pukulan dari Chachamaru.

Chachamaru mendekati Asuna dan berusaha melakukan sentilan di dahi padanya,tapi dengan kekuatan fisik yang sudah meningkat Asuna menghindari sentilan dari Chachamaru dan membalas serangan Chachamaru dengan sentilan di dahi juga.Tapi karena reflek Chachamaru yang merupakan mesin jauh lebih cepat,Chachamaru membalas Asuna dengan sentilan di dahi lagi dengan memperpanjang tangannya menggunakan tali besi yang terpasang di lengannya.Keduanya terjatuh bersamaan dan Asuna mengusap-ngusap dahinya yang memerah akibat sentilan dahi dari Chachamaru.

Sementara itu Negi dan Evangeline saling mengadu panah sihir,Evangeline menggunakan panah es yang merupakan spesialisasinya.

"Sagitta Magica series Glacialis!"

Tapi Negi membalas dengan menggunakan panah sihir versi petir.

"Sagitta Magica series Fulgularis!"

Evangeline membalas lagi dengan menggunakan panah sihir versi kegelapan.

"Sagitta Magica series Obsucuri!"

Negi melawan menggunakan panah sihir versi cahaya.

"Sagitta Magica series Lucis!"

Keduanya seimbang

dalam adu panah sihir sampai akhirnya Evangeline mulai menggunakan sihir dengan daya hancur yang lebih besar.

"Nivis Tempestas Obsucurant!"

Badai petir kegelapan menyerang Negi,tapi Negi menahan sihir Evangeline dengan menggunakan sihir yang hampir mirip.

"Jovis Tempestas Fulguriens!"

Badai petir biasa melawan badai petir kegelapan keduanya nyaris seimbang hanya saja karena Negi masih kurang pengalaman,maka Negi semakin terdesak dan Badai petir kegelapan milik Evangeline menekan badai petir miliknya dan melenyapkan badai petir milik Negi seutuhnya.

Asuna yang melihat Negi yang terdesak lagi-lagi tidak bisa berbuat apa-apa karena masih bertarung dengan Chachamaru.Ketika badai petir kegelapan itu akan mengenai Negi,Shirou muncul di hadapan Negi mengarahkan tangannya ke depan sambil berkata."Rho Aias!" Sebuah perisai transparan berwarna merah muda dan berbentuk bunga muncul dan menahan Badai petir kegelapan yang akan mengenai Negi.

Shirou khawatir terjadi sesuatu pada Negi dan Asuna mengikuti keduanya dari saat Negi akan pergi ke rumah Evangeline.Shirou menyaksikan pertarungan antara Negi dan Evangeline dari awal dan baru memutuskan untuk membantu pada saat Negi dalam kondisi paling bahaya.

"Shirou Emiya!akhirnya kau muncul juga!kali ini akan berbeda dengan terakhir kali kita bertarung!"Teriak Evangeline.

"Shirou-Nii." Kata Negi yang benar-benar lega melihat kakak lelakinya.

"Beristirahatlah Negi,sisanya biar aku yang urus."Kata Shirou.Negi yang sudah merasa aman dan lega,lalu tertidur karena terlalu banyak menggunakan energi sihirnya.Shirou memegangi Negi agar tidak terjatuh lalu menaruhnya di atas rumput agar ia bisa tertidur dengan tenang.

"Hei ferret mesum tolong jaga adikku!" Kata Shirou pada Camo yang bersembunyi di saku kemeja Negi.

"Baik."Jawab Camo dengan berbisik.

"Chachamaru!bantu aku!Shirou Emiya tidak bisa dilawan sendirian!"

Teriak Evangeline pada Chachamaru.

"Ya,Master!" Chachamaru langsung terbang ke arah Evangeline dan berdiri di sampingnya.

"Asuna-san tolong lindungi adikku,sebab pertarunganku dengan Evangeline akan sedikit berbahaya."Asuna mengangguk lalu berlari ke arah Negi.

"Nah,Evangeline bagaimana kalau kita mulai ronde ke 2 dari pertarungan kita yang waktu itu terganggu!"Kata Shirou."Trace On!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Semangat dan tehnik,sempurna dan teguh."

Shirou memulai mantra untuk mengeluarkan kekuatan penuh dari Kanshou dan Bakuya.

Shirou memunculkan Kanshou dan Bakuya di kedua tangannya lalu melemparnya ke arah Evangeline dan Chachamaru,Evangeline dengan mudah menepis Kanshou dengan membentuk semacam tombak es di tangan kanannya.Sedangkan Chachamaru memiringkan tubuhnya untuk menghindari Bakuya yang akan menebas tubuhnya.

"Kekuatan kami merobek gunung."

"Pedang kami membelah air."

Shirou memunculkan lagi Kanshou dan Bakuya lalu Shirou melakukan tebasan pada Evangeline dengan kekuatan penuh menggunakan Kanshou dan Bakuya.Evangeline menahan tebasan Shirou menggunakan tombak es di tangan kanannya dan karena kekuatan fisik Shirou melampaui Evangeline.

Chachamaru yang hendak membantu Evangeline tidak menyangka kalau Kanshou dan Bakuya yang tadi sudah ditepis olehnya dan Evangeline tiba-tiba saja terbang kembali dari belakangnya.

Bakuya tepat mengenai punggung Chachamaru sedangkan Kanshou tidak sempat mengenai Evangeline karena Chachamaru masih sempat menangkap Kanshou menggunakan tangannya.

Seharusnya Evangeline tidak bisa menghindar dari Kanshou yang terbang ke arahnya karena masih menahan serangan dari Shirou,tapi karena Chachamaru masih sempat menangkap Kanshou,Evangeline berhasil selamat dari serangan itu.Hanya saja Bakuya tepat mengenai bagian penting dari sirkuit milik Chachamaru dan membuat Chachamaru menjadi rusak.

"Bocah sialan!gara-gara kamu Chachamaru jadi rusak!kuhajar kau!"

Evangeline berusaha menusuk Shirou menggunakan tombak es di tangan kanannya.Tapi Shirou menghindar dengan mudah lalu melempar Kanshou dan Bakuya lagi,sambil memunculkan pedang kembar baru di tangannya.

"Nama kami mencapai villa kerajaan."

"Trace Overedge!"

Shirou membanjiri pedangnya dengan energi sihir membuat Kanshou dan Bakuya menjadi lebih panjang,berat dan merubah bentuknya menjadi mirip sepasang sayap.

Evangeline menjadi lebih berhati-hati ketika melihat Kanshou dan Bakuya berubah bentuk dan Evangeline sudah bersiap-siap mengucapkan mantra untuk serangan berikutnya.

"Kita berdua tidak bisa memegang langit bersama."

"Crane wings three realms!"

Tapi Shirou lebih cepat dari Evangeline,sambil menebas tubuh Evangeline menggunakan Kanshou dan Bakuya yang diperkuat,Kanshou dan Bakuya yang tadi dilemparnya juga menusuk Evangeline dari belakang.Membuat Evangeline terkena serangan dari depan dan belakang.

Tubuh Evangeline bersimbah darah dan ia berhasil dikalahkan oleh Shirou.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di log house milik Evangeline,Shirou membawa pulang Evangeline yang terluka parah karena serangannya.Pemadaman listrik sudah selesai dan listrik sudah menyala kembali karenanya kekuatan Evangeline kembali tersegel.Shirou meminta tolong Asuna untuk membalut luka Evangeline dengan perban sementara Shirou membalut kedua lengan Negi yang terluka.Sedangkan Chachamaru dibawa oleh Satomi Hakase yang dihubungi oleh Asuna,karena Chachamaru dibuat oleh Satomi Hakase.Negi tertidur di sofa yang ada di rumah Evangeline,begitu juga dengan Asuna yang kecapekan ikut tertidur di sofa yang sama.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Evangeline membuka matanya dan merasakan sakit di seluruh badannya lalu melihat ke arah Shirou yang sedang menatapnya.

"Kau sudah sadar Evangeline?" Tanya Shirou yang duduk di samping tempat tidur Evangeline.

"Kau menolongku bocah,padahal aku mencoba membunuh adikmu."Kata Evangeline.

"Seranganmu tidak sekuat itu untuk membunuh Negi,lagipula aku tahu kau melakukan itu untuk memancingku,Evangeline.Kau bukanlah orang yang jahat aku tahu itu.Kau hanya ingin menguji sekuat apa aku dan Negi sebagai anak dari lelaki yang kau cintai."Kata Shirou.

"Hmm,kau benar-benar putra dari Nagi.Sifat baikmu itu benar-benar sama dengannya."Kata Evangeline sambil tertawa.

"Kau tahu Evangeline mungkin aku bisa menghancurkan kutukanmu."Kata Shirou.

"Apa!banyak penyihir sekelas Nagi yang mencobanya tapi tidak ada yang berhasil,walaupun kau putra dari Nagi aku ragu kau bisa mematahkan kutukanku!"Teriak Evangeline."Lagipula kenapa kau ingin melepas kutukanku?"

"Sudah tugas seorang anak,untuk membereskan masalah yang dibuat oleh orang tuanya,dan dalam kasus ayahku adalah kutukan Infernus Scholasticus yang tidak bisa dipatahkan karena penggunaan mantra yang sembarangan,"Kata Shirou."Trace On!"

Shirou memunculkan sebuah pisau aneh yang berbentuk seperti sambaran petir.

"Pisau apa itu!aku bisa merasakan sesuatu yang berbahaya dari pisau itu!"

Kata Evangeline.

"Nama pisau ini adalah Rule Breaker,noble phantasm yang dipakai oleh Medea putri dari Cholchis yang dijuluki sebagai penyihir pengkhianat,"Kata Shirou." Dan kekuatan dari pisau ini adalah menghancurkan semua jenis sihir dan kutukan,Magic Cancel milik Asuna sekalipun bukam tandingan pisau ini."

"Pisau yang ada dalam legenda Jason dan Argonauts itu kau dapat darimana?"Tanya Evangeline yang benar-benar kaget dengan keberadaan rule breaker di tangan Shirou.

"Akan kuberitahu nanti,sekarang apa kau mau kutukanmu kuhancurkan atau tidak!?"Kata Shirou.

"Tentu saja!kau kira sudah berapa lama aku menunggu bisa dilepaskan dari kutukan menyebalkan yang membelengguku ini!"Kata Evangeline.

"Kalau begitu bersiaplah!"Shirou menusuk tubuh Evangeline menggunakan Rule Breaker,dan tubuh Evangeline bersinar terang saat itu juga ada asap hitam keluar dari tubuh Evangeline.

Evangeline bisa merasakan kalau kutukan Nagi Springfield sudah menghilang dan Evangeline bisa merasakan kekuatannya sudah mulai kembali seperti di masa jayanya.Hanya saja dia bisa merasakan ikatan baru antara dirinya dengan Shirou.

Sama dengan Shirou,Shirou bisa merasakan adanya ikatan spiritual antara dirinya dengan Evangeline.

"Shirou Emiya,aku bisa merasakan Nagi sudah hilang tapi sekarang kenapa aku merasakan adanya ikatan batin antara diriku denganmu."Kata Evangeline.

"Kutukan ayahku memang sudah hilang,tapi karena aku yang melepas kutukanmu.Rule Breaker malah mengubah tempatmu terikat.Selama ini kamu terikat dengan sekolah tapi jalur ikatannya diubah oleh Rule Breaker.Dan sekarang kau terikat denganku Evangeline."Kata Shirou dengan keringat dingin mengalir deras.

"Aku terbebas dari kutukan tidak bisa keluar dari area sekolah dan sekarang malah terikat denganmu secara spiritual dan tidak bisa jauh-jauh darimu!"Evangeline benar-benar marah besar takdir buruknya dengan keluarga Thousand Master yang ia sangka sudah selesai dan sekarang mnejadi lebih buruk.

"Kalian ayah anak memang sama saja!"Kata Evangeline menyerang Shirou dengan sihirnya.

Sepanjang malam itu akhirnya dihabiskan Shirou untuk menghindari serangan panah sihir dari Evangeline.Yang Shirou takutkan ialah bagaimana Rin akan bereaksi kalau Rin tahu,Evangeline terikat secara spiritual dengannya.Shirou Emiya hanya bisa berdoa Rin tidak akan melakukan hukuman yang berat padanya.

Author Note:Besok tidak ada chapter lanjut hari Senin.

Next chapter