Hysteria menghela nafasnya sebentar untuk melirik Arthur lagi.
"Dan Presiden mengamuk di sana. Ia balik menuntut karena tim khusus yang tidak becus mendapatkan informasi mengenai Arthur," Earl mengambil kamera dari saku jaketnya dan mengecek kondisinya.
"Apakah General tinggimu sudah berhenti berkomplot?" Hysteria menggidikkan pundaknya.
"Aku tidak tahu soal itu. Tetapi aku ingin bertanya sesuatu pada pria di sampingmu,"
Lagi-lagi Hysteria menatap Arthur. Semua itu sudah terekam jelas di mata Earl. Arthur tentu saja bergeming dan tetap setia pada pandangannya menatap Earl. Hysteria mengerutkan alis ketika Arthur tidak meresponnya.
"Ekhem!" Earl menoleh pada Arthur dan tatapan mereka bertemu. Earl hampir saja tertawa melihat ekspresi Arthur. Persis seperti anak kecil memperhatikan guru kesayangannya mengajar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com