webnovel

Lampu di Ruang Baca Masih Menyala

Editor: Wave Literature

Hai Xiaotang tidak ingin mama mertuanya kembali lagi, kalau tidak dia harus terus tidur sekamar dengan Dongfang Yu.

Karena itu dia menyetujui untuk mengantarkan makan siang untuk Dongfang Yu setiap hari.

Toh tidak lama lagi mereka akan bercerai.

"Mama Zhang, keluarkan semua barang-barangku, aku akan tidur di kamar tamu." Hai Xiaotang memberi perintah.

Mama Zhang berkata dengan ragu, "Nona, mama mertuamu sudah tahu tentang kalian yang tidak tidur sekamar lagi. Beliau menyuruh semua orang mengawasi kalian, kalau kalian sampai pisah kamar, maka harus memberitahunya…"

"..." Hai Xiaotang mendadak pusing.

Kalau saja ini terjadi di kehidupannya yang dulu, dia akan sangat senang sekali bisa mendapat bantuan mama mertuanya seperti ini.

Tetapi di kehidupan yang sekarang ini semua benar-benar sudah tidak perlu lagi.

Yah, sudahlah, toh hanya perlu bertahan sebentar lagi.

Asal persiapan Dongfang Yu sudah beres, mereka pun bisa bercerai. Sementara ini, mereka hanya bisa melanjutkan sandiwara mereka saja.

Intinya dia percaya, Dongfang Yu tidak akan melakukan apa-apa padanya.

Kalau mereka tidur sekamar, selain saling memandang dengan tatapan benci, tidak akan terjadi hal lainnya.

Meskipun dia melepas semua pakaiannya di depan Dongfang Yu pun, dia juga tidak akan merasakan apa-apa.

Hai Xiaotang bisa yakin seperti ini juga karena Dongfang Yu yang menyebabkannya!

…..

Saat ini hal yang paling ingin dilakukan Hai Xiaotang adalah membuat rancangan desainnya.

Dia mengurung diri di dalam kamar lalu mulai menggambar.

Saat kecil dulu, dia belajar seni rupa sehingga dia memiliki dasar-dasar kemampuan untuk menggambar.

Bahkan dia sudah memikirkan mau merancang bentuk arsitektur seperti apa.

Di kehidupan yang lalu, dia sangat mengenali semua hasil karya Dongfang Yu. Dia suka berlama-lama menikmatinya.

Hasil karya Dongfang Yu dan rekan-rekannya yang dibawa ke penawaran di New York pun dia masih ingat.

"Dongfang Yu, kamu yang memaksaku melakukan semua ini. Lihat bagaimana aku mencuri hasil karyamu sendiri untuk mempermalukanmu!" Ucap Hai Xiaotang dalam hati.

Hai Xiaotang menggambar sambil tertawa dengan licik.

Hanya saja dia menganggap masalah ini terlalu sederhana.

Walaupun dia bisa mengingat gambar Dongfang Yu, tetapi dia hanya bisa mengingat 70-80% saja, tidak semua rinciannya dia ingat.

Setelah membuat beberapa lembar rancangan, dia selalu merasa ada yang salah atau ada sesuatu yang kurang.

Hai Xiaotang tidak mau terlalu memusingkannya, kalau tidak, dia tidak akan bisa mendapat hadiah lima juta yuan itu. Dia sudah memutuskan akan menggunakan uang itu untuk melanjutkan sekolah, mempelajari sebuah skill.

Kalau tidak, dia akan selamanya menjadi orang tak berguna dan selamanya akan dipandang sebelah mata oleh Dongfang Yu.

Singkatnya, dia harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, agar dapat memberikan kepada dirinya sendiri sebuah pijakan.

Sebenarnya kalau dia ingin sekolah, kakeknya pasti akan mendukungnya, berapapun uangnya.

Tetapi dia sudah menikah, dia tidak mau memakai uang kakeknya lagi. Selain itu kakeknya sudah merawatnya begitu lama, kalau masih mau memakai uangnya lagi, dia khawatir seluruh keluarganya pun akan semakin memandang rendah dia.

Setelah hidup kembali di kehidupan yang baru ini, hal pertama yang dinginkan Hai Xiaotang adalah, dia tidak mau terobsesi lagi dengan Dongfang Yu. Yang kedua, dia tidak mau membuat kakeknya khawatir lagi.

Jadi di masa depan, dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Masih ada waktu sebelum kompetisi desain dimulai. Hai Xiaotang berencana memanfaatkan waktu ini untuk belajar dengan baik dan berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan karyanya.

Untungnya, kamar baca Dongfang Yu tidak pernah kekurangan buku di bidang ini.

Hai Xiaotang segera ke ruang baca untuk mencari berbagai macam buku-buku desain untuk dipelajarinya.

Tanpa sengaja, dia menemukan buku gambar-gambar desain bersampul hardcover.

Buku itu adalah kumpulan karya-karya Dongfang Yu yang pernah memenangkan penghargaan. Gambar desain di dalam buku itu semuanya adalah karya Dongfang Yu.

Hai Xiaotang tidak memahami tulisannya, dan dia hanya melihat gambarnya. Berapa banyak yang bisa dia mengerti…

…..

Malam harinya, begitu Dongfang Yu pulang, dia melihat lampu di ruang baca masih menyala.

Dia naik ke atas dengan rasa penasaran, lalu membuka pintu ruang baca itu...

Next chapter