webnovel

Perjanjian

Suara burung berkicauan dengan riang gembira menyambut pagi hari yang begitu indah ini yang memberikan semangat bagi setiap orang diluar sana untuk melakuka aktivitas kesehariannya.

tapi itu sama sekali tidak berlaku bagi seorang gadis yang masih terbaring dikasur dimana seluruh tubuhnya diselimuti oleh selimut tebal " srek " suara korden dibuka oleh seorang wanita yang dilihat sekitar baru berumur awal tiga puluhan.

" Jessy bangun cepat kita harus bersiap siap untuk pergi " emery mencoba membangunkan jessy yang masih tertidur " hmmm iya iya aku bangun " jessy bangun dengan wajah yang masih lesuh terpampang jelas diwajahnya.

" Memangnya kita mau kemana hah pagi pagi begini " tanyaku kepada emery

" kau lupa kau akan makan malam dengan seorang pria kaya raya memangnya kau akan makan malam dengan dirinya dengan penampilan seperti sekarang ini hah "

" hoooh begitu rupanya " jawab ku singkat lalu aku mengambil handuk dan pergi kekamar mandi untuk melakukan ritual keseharianku setiap pagi.

Setelah selesai mandi sekarang aku berada dimeja rias milikku memoles wajahku dengan sedikit bedak dan lipstik karena memang wajahku sudah cukup cantik jadi aku tak perlu makeup berlebih.

Aku dan emery pergi kepusat perbelanjaan untuk membeli beberapa pakaian untuk diriku malam nanti dan juga perawatan tubuh untuk kami berdua.

setelah berbelanja dan memanjakan diri kami kamipun kembali pulang sambil mengendarai mobil emery bertanya kepadaku.

" hei jessy apa kau sedang dalam masalah ? " tanya emery.

" tidak aku tidak memiliki masalah sama sekali " jawabku singkat.

" Tidak kau pasti memiliki masalah kau pikir aku sudah berapa lama denganmu hah bila kau tidak memiliki masalah lalu kenapa tadi malam kau mencoba untul menyakiti dirimu lagi hah " tanya emery dengan nada sedikit khawatir.

" aku sama sekali tidak memiliki masalah apa pun untuk soal tadi malam mungkin aku cuma kelelahan saja jadi jangan khawatir " jelasku kepadanya emery.

" tapi jessy "

" cukup emery aku tak mau membahas ini " aku potong pembicaraan emery karena aku memang tidak mau membahasnya. akhirnya kami tiba dirumah aku melihat jam sudah menunjukan pukul setengah lima.

Aku bersiap siap untuk pergi keacara yang sudah disiapkan oleh keluargaku ini, jujur saja aku sama sekali tidak ada ada minat untuk pergi ke acara tersebut acara dimana hanya diisi oleh orang orang yang menggunakan topeng.

mereka tidak pernah menunjukan wajah asli mereka, mereka penuh dengan kemunafikan yang sangat membuatku muak. saat sudah selesai mempersiapkan diri aku keluar dari kamar saat aku ingin keluar dari kamarku lalu aku berjalan diruang tamu disana ada ibuku yang sedang duduk santai sambil membaca majalah.

" Jessy ingat akan hal ini kau harus dapat membuat anak dari keluarga person tersebut jatuh cinta kepadamu. pernikahan ini sangatlah penting bagi kedua keluarga karena akan berdampak pada hubungan bisnis kedua keluarga mengerti " ibuku berbicara dengan nada tenang tanpa memalingkan wajahnya kepadaku.

" ya, ma aku mengerti " jawabku singkat.

tak lama ada mobil berjenis bmw berwarna hitam terparkir didepan pintu rumahku.

jendela mobil itu terbuka dan menampilkan sesosok pria yang berwajah tampan berambut pirang dengan tinggi aku rasa sekitar seratus delapan puluhan.

dia menghampiri diriku dan mengulurkan tanganya aku menerima uluran tanganya tersebut dia menggenggam tangan ku lalu menuntunku kedalam mobil.

kamipun pergi kerestauran yang sudah dipesan oleh keluarga person untuk acara ini. akhirnya kami tiba direstauran alain ducasse au plaza anthenee sebuah restauran berbintang lima yang cukup terkenal.

Lokasi reastauran ini ada di Hôtel Plaza Athenee 25, avenue Montaigne Ciri khas dari restauran terkenal ini adalah pada lampu kristal yang indah dan selalu ada hampir disetiap ruangan menggantung ditengah-tengah restauran.

saat kami ingin masuk kedalam ada seorang pelayan yang menghampiri kami lalu pelayan itu bertanya meja untuk siapa setelah itu dia menunjukan dimana meja kami berada setelah kami sampai pelayan itu mempersilahkan kami duduk.

Pelayan tersebut memberikan daftar menu kepada kami setelah memilih pesanan aku memberikan daftar menu kepada pelayan tersebut.

tak lama berselang dua orang pelayana datang yang satu adalah pelayan yang tadi sedangkan satunya lagi seorang wanita yang masih cukup muda pelayan tersebut menaruh semua menu yang kami tadi pesan kemeja kami.

setelah beberapa menit kami makan aku langsung ingin membicarakan tentang pernikahan tersebut karena aku yakin orang yang ada didepankun ini pastilah tidak akan heran dengan pertanyaanku nanti.

" hmm.....tuan person bagaimana caranya aku dapat membuatmu jatuh cinta kepadaku karena kau tau alasan kenapa kita ada disini bukan " tanyaku kepada dirinnya dengan nada tenang.

dia memicingkan alisnya sedikit tapi dia tak berkata apapun lalu dia mengambil sebuah amplop berwarna coklat dia memberikanya kepadaku.

Aku mengambil amplop tersebut dari dirinya " apa ini ? " jawabku singkat kepadanya " buka dan baca apa isinya " lalu aku membuka amplop tersebut didalamnya ada sebuah surat.

aku mengambil surat tersebut ternyata itu merupakan pembagian harta apa bila kami nanti menikah dan kemudian bercerai " apa maksudnya ini " tanyaku kepadanya.

" ayo buat perjanjian diantara kita, kita akan menikah selama enam tahun setelah itu kita akan bercerai dan kau tak perlu khawatir aku tidak akan berada disisimu selama itu karena aku masih ingin melanjutkan pendidikanku lalu aku ingin menjalankan usahaku jadi aku hanya akan kembali setiap satu tahun sekali yaitu pada tahun baru masalah anak kau pikirkan sendiri bila kau tidak mau itu tak jadi soal buatku aku yang akan bertanggung jawab bicara kepada keluargamu dan keluargaku apabila kau ingin mempunyai anak bila anak itu laki laki dia ikut aku bila dia perempuan dia ikut kau bagaiman kau setuju "

setelah dia menjelaskan perjanjian tersebut aku begitu kaget mendengar dirinya berkata begitu kepadaku " kenapa anda mengatakan hal semacam itu apa alasan anda ? " tanyaku penasaran kepadanya.

" alasan pertama aku masih ingin melakukan apapun yang aku mau bila aku menikah dengan mu ayah ku pasti akan memaksaku untuk mengurus semua perusahaannya, kedua aku tidak ingin menikah dengan dirimu karena aku sudah mempunyai orang yang aku cintai hanya itu saja "

aku begitu terkejut dengan perkataannya barusan tentang kenapa dia membuat perjanjian tersebut " kau tak perlu terburu buru untuk mengambil keputusan tersebut kau bisa menghubungiku dengan nomor ini bila kau setuju " lalu ia menyerahkan sebuah kartu kecil kepadaku.

" Aku rasa ini cukup ayo kita kembali aku yang akan mengantar dirimu "

aku dan scoat pergi dari sana jam menunjukan sepuluh malam tadi selama perjalanan kami tak berbicara satu sama lain bahkan sampai aku sampai rumah dia tetap tidak bicara sama sekali.

tubuh dan pikiranku begitu lelah pada hari ini aku langsung menjatuhkan tubuhku kekasur lalu pergi ke alam mimpi.

Bersambung

Next chapter