Saat Suzy membuka matanya, yang ia ingat pertama kali adalah wajah Jimin yang merah saat ia memberanikan diri menciumnya dan mendorongnya. Suzy merasa malu dan merasa dirinya begitu bodoh bisa langsung terjatuh kedalam pelukan Jimin. Ia menutup wajahnya dengan selimut.
"Suzy bodoh, apa-apaan kau ini", gumamnya pada diri sendiri. Ia menendang-nendang udara dan merengek pada dirinya sendiri.
Saat ia membayangkan Jimin akan datang ke sekolah dengan wajahnya yang menyebalkan, Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana dan melakukan apa.
Eomma masuk kedalam kamar dan memergoki anaknya sedang berguling-guling tidak jelas, "ayo bangun, sedikit lagi ayam akan mematuk kepalamu kalau kau terlambat", omel Eomma yang sudah membawa alat tempurnya.
Suzy melakukan ritual seperti biasa, membangunkan Jihyun dan juga DO. Karena Jimin tidak tidur dirumah, ia merasa bersyukur tidak perlu bertemu dengannya sebelum sekolah. Ia masih memiliki waktu untuk mempersiapkan diri.
Saat Jihyun menyuruhnya masuk kedalam kamar, entah mengapa Suzy merasa gugup. Ia tidak pernah menutupi apapun dari perempuan itu tapi rasanya ia tidak pantas membanggakan dirinya sebagai pacar Jimin. Suzy tidak percaya diri.
Jihyun meminta Suzy untuk membantunya mempersiapkan barang-barangnya untuk praktek fashion show hari ini. Ia akan mempraktekkan dirinya menjadi seorang designer dalam sebuah fashion show yang digalang oleh jurusannya sendiri.
Suara handphone Jihyun berbunyi, ia mengangkatnya. Terdengar bahwa Suzy berteriak seperti mengomeli seseorang di telfon itu.
Ia kembali dan mondar-mandir didepan Suzy, "ahhh aku coba dengan..", Jihyun menelfon seseorang, "halo.. Unnie, apa kau hari ini ada acara? oh begitu ya, apa kau punya seseorang? ohh baiklah", Omongan itu diulang-ulang dengan orang yang berbeda-beda di telfon Jihyun.
Ia duduk dikasur dan menghembuskan nafas dengan kesal, "ahhhh bagaimana iniii".
Suzy sudah biasa dengan ekspresi Jihyun yang seperti ini, ia hanya diam. Tas Jihyun sudah tersusun rapih. Ia pun hendak pamit namun Jihyun menahannya.
"Suzy, aku mohon kau harus membantuku lagi kali ini. Hidupku bergantung padamu", Jihyun menyatukan kedua tangannya memohon kepada Suzy yang kebingungan, apa yang bisa ia bantu.
"aku ada acara fashion show yang seperti kau tahu tapi modelku mendadak tidak bisa karena alasan sakit. Aku sudah mencoba beberapa orang tapi semuanya tidak bisa, ada yang sudah janji dengan orang lain ada pula yang memiliki acara lain", Jihyun menjelaskan dan sangat berharap Suzy dapat menurutinya.
"lalu maksudmu nona?", Suzy tidak percaya bahwa Jihyun mempunyai ide gila.
"maukah kau menjadi modelku? aku mohon".
Suzy mundur selangkah, "mana mungkin aku bisa. Kau jangan bicara melantur nona", ucap Jihyun. Ia benar-benar bingung dengan fikiran Jihyun mau dirinya menjadi model acara yang sangat penting begini.
Jihyun menggenggam tangannya, melemparkan matanya yang berbinar, "apa kau tidak ingat bagaimana rupamu ketika kau ikut fashion show waktu itu? dan kau berjalan dengan anggun sesuai yang aku ajari. Kau sangat alami dan cepat belajar. Kau juga sangat cantik, matamu yang besar hanya butuh soflens agar lebih cerah dan riasan mata ala ku, rahangmu yang tegas, badanmu dan tinggimu juga hampir sempurna", Jihyun memutari Suzy, "aku hanya butuh kau setuju dan aku akan menyulapmu seperti cinderella".
Suzy menggeleng tidak percaya dengan apa yang Jihyun katakan. Tapi saat ia melihat wajah Jihyun yang penuh harapan, Suzy tidak dapat menolak. Ia mengingat bahwa Jihyun selalu membantunya, dan ia tidak pernah tahu bagaimana cara membalas majikannya itu karena ia sudah memiliki segalanya. Mungkin ini waktu yang tepat untuk membalas kebaikan Jihyun.
"baiklah tapi bagaimana dengan sekolahku?", tanya Suzy khawatir karena baru saja kemarin ia membolos bersama Jimin.
"serahkan saja padaku", Jihyun mengerling, "kau langsung siap-siap dan hari ini biar yang lain yang mengurus sarapan DO", Suzy mengerti dan ia pergi untuk bersiap-siap sekaligus pamit kepada Eommanya.
Jihyun dan Suzy sudah sampai ditempat dimana kampusnya mengadakan fashion show. Mereka langsung pergi ke ruang ganti dan ruanh make up.
Setelah berkumpul untuk briefing, Jihyun kembali bersama dua orang temannya. Yang satu adalah bagian make up artist bernama Hae Young dan satu lagi model laki-laki yang akan menjadi partner untuk Suzy.
Suzy dan lelaki bernama Kyu Hyun itu bersalaman dan memperkenalkan diri secara singkat. Lelaki itu terlihat tampan dan sangat dewasa.
"wow Ji Hyun-ssi , kau mendapatkan seorang model yang masih muda", ujar Kyu Hyun kagum.
Jihyun merangkul Suzy dan berkata "ya ini adalah dongsaengku. Bagaimana? cantikkan?".
Kyu Hyun tersenyum mengiyakan. Jihyun berhasil membuat Suzy kebingungan harus berkata apa. Dia tidak biasa dipuji-puji seperti ini.
Hae Young sangat puas setelah mendandani Suzy, "kau sangat cantik, bentuk wajahmu sudah sempurna dan sangat cocok dengan tanganku", ujar Hae Young sembari melihat pantulan Suzy dicermin.
Suzy sangat takjub dengan hasil tata rias Hae Young. Walaupun ia tidak mengerti konsepnya namun wajahnya memang berbeda dari biasanya.
Dari belakang Jihyun sudah memanggil Suzy untuk bersiap ganti baju.
"terima kasih Unnie", ucap Suzy ke Hae Young dan mengikuti Jihyun.
Mereka sampai disebuah ruangan yang sudah terdapat beberapa orang memakai kostum yang bermacam-macam. Jihyun memperlihatkah sebuah baju yang sangat menarik berwarna kuning cerah, dihiasi dengan bunga-bunga dan kupu-kupu. Tema fashion show ini memang baju-baju unik yang memperlihatkan musim-musim yang ada di korea. Dan Jihyum menampilkan musim semi yang sangat indah dan cerah.
Agak sulit mengenakan baju ini hingga tidak merusak namun Jihyun yang dibantu oleh juniornya berhasil membuat Suzy melekat dengan bajunya namun Suzy risih karena diruangan itu mereka memakai baju tanpa ditutup. Walaupun memang hanya untuk perempuan saja tapi tetap saja Suzy tidak suka.
Jihyun mengencangkan beberapa aksesoris dibaju itu sementara Juniornya yang bernama See Jin membantu Suzy mengenakan anting dan juga hiasan rambut.
Suzy merasa baju ini agak berat tapi Jihyun tetap mewanti-wantinya untuk berjalan dengan tegap.
"kau harus relax. ayo kita harus latihan untuk catwalk".
Suzy berlatih berjalan dan juga melatih ekspresi wajahnya. Karena ia menampilkan musim semi, maka ia harus ceria namun tetap tidak boleh berlebihan. Hal ini agak sulit bagi Suzy.
Jihyun sangat puas dengan hasil kerja tangannya dan kelompoknya. Ia memasangkan Suzy dan Kyu Hyun lalu melakukan sesi pemotretan untuk diupload ke sosial media agar menarik orang-orang datang ke tempat ini dan juga menjadikan foto itu sebagai tambahan portofolionya.
Ia tidak melakukan banyak editan karena ia mau foto-foto yang dijepretnya bagus berdasarkan modelnya, hiasan dan baju designnya bukan karena hasil editan.
Ia mengunggahnya dan baru beberapa menit saja foto itu sudah memiliki banyak love. Jihyun memang tidak pernah salah dalam mengunggah apapun.
Jimin menghubunginya. Ia sedikit bingung ada apa adik bungsunya menelfonnya dalam jam begini.
"apa yang kau lakukan pada Suzy?", semprot Jimin begitu Jihyun mengangkat panggilannya.
"uh? apa maksudmu?", tanya Jihyun dengan nada bingung.
"apa yang noona lakukan? kenapa Suzy berfoto dengan seorang laki-laki hingga semesra itu? dan mengapa dia harus memakai baju norak seperti itu?".
Jihyun kesal dengan ucapan Jimin, "hey!!! kau yang norak. Kau tidak mengerti seni padahal kau juga seorang model. Itu adalah baju designku, kau bilang norak? Awas kau ya!!!".
"aku tidak peduli, cepat lepaskan baju itu dari Suzy dan bilang Suzy jangan dekat-dekat dengan lelaki mesum!!!!", bentak Jimin lalu ia mematikan telfonnya.
Jihyun benar-benar kesal, baru pertama kali ada yang menghina hasil karyanya, dan mesum? Jimin benar-benar hilang akal, "sebenarnya apa sih yang dia makan diasramanya itu? akan ku cabik-cabik mulutnya saat dia pulang nanti", gumam Jihyun, ia menaruh kembali handphonenya ditas kecilnya. Dan bersiap-siap untuk briefing terakhir kali dengan kelompok dan modelnya dibelakang stage karena mereka akan rehearsal.
Jimin benar-benar kesal saat ia memandang lagi foto Suzy dengan cowok mesum itu. Jihyun benar-benar menguji kesabarannya. Ia yang sedang berlatih di gym menumpahkan kekesalannya dengan menonjok samsak berkali-kali dengan kencang.
Jung Kook menghampirinya, ia khawatir dengan Jimin. Karena seingatnya tadi pagi Jimin menunjukkan sikap seperti ia bahagia sekali.
Jimin menyiapkan roti panggang untuk semua member dan juga menuangkan susu bagi mereka yang mau susu. Hingga Hyeongnya sangat senang dengan suasana yang Jimin buat.
Namun tiba-tiba ia terlihat kesal dan memakai sarung tinju lalu ia pergi untuk memukul samsak.
"Jimin hyeong, kau terlalu kuat memukul, samsak ini bisa lepas", ujar Jung Kook menghentikan pukulan Jimin.
Jimin terlihat lelah dan ia duduk dan beristirahat.
"ada apa denganmu? kurasa kau mengalami masa sulit. Apa training ini terlalu keras untukmu?", Jung Kook khawatir mengingat Jimin seperti pangeran kecil dikeluarganya.
Jimin menggeleng, lalu ia menunjukkan handphonenya dan Jung Kook melihat Suzy berfoto dengan seorang lelaki. Mereka saling menatap satu sama lain dengan pakaian yang unik.
"wah Suzy terlihat sangat cantik. Apa dia menjadi model Jihyun Noona?", Jung Kook tidak percaya sekaligus kagum.
Jimin mengangguk, "iya dan dia merahasiakannya dariku padahal semalam", hampir saja Jimin keceplosan tentang yang terjadi semalam.
Jung Kook melempar pandangan curiga, "apa yang terjadi dengan semalam?", tanya Jung Kook dengan nada menginterogasi.
"tidak ada", Jimin menghindari tatapan Jung Kook dan melepas sarung tangannya.
"hyeong... Apa yang kalian lakukan semalam?", Suara Jung Kook semakin kencang membuat Jimin menutup mulutnya. Jung Kook tertawa dan berusaha berteriak "apa yang kau lakukan bersama Lee Suzy semalaaammm?".
Jimin benar-benar panik karena yang lain sudah mulai melihatnya.
"wah wah Jimin-ssiii , kau mau menyimpan kabar bahagia sendiri ya", ujar J-hope mengerti ucapan Jung Kook.
"apa sih, aku tidak melakukan apa-apa. jangan dengarkan Kookie sialan ini", Jimin tidak bisa menyembunyikan semu merah dipipinya.
"wah kau malu-malu ya", kata Jin dan semua tertawa saat melihat Jimin.
"apa sih, ah sudahlah aku mau mandi", Jimin mendorong Jung Kook yang tertawa.
"Jimin Hyeoonggg, kau menghancurkan hati kami, apa yang kau lakukan dengan Suzy tadi malam?", kata Jung Kook sembari tertawa bersama yang lain.
V hanya tersenyum dan sebenarnya ia penasaran ada apa dengan Jimin dan Suzy. Apa mereka sudah berhubungan lebih lanjut atau belum.
Sebelum mandi Jimin menghubungi Suzy. Agak sulit karena peremluan itu tidak mengangkatnya langsung. Setelah beberapa kali akhirnya Suzy menerima panggilannya.
"kenapa lama sekali sih?", kata Jimin sebal.
"ya aku tidak mendengar. Ada apa?", ujar Suzy.
"apa yang kau lakukan dengan Jihyun dan si mesum? eh maksudku dengan lelaki yang bertelanjang dada disampingmu".
"aku membantu kakaku dalam tugasnya karena model yang membantunya mendadak membatalkan dan ia kesulitan mencari pengganti yang sesuai dengan temanya jadi ia berfikir aku cocok. Bagaimana menurutmu?", Suzy berharap Jimin menyukainya.
"oh begitu. baiklah. bye", Jimin menutup telfonnya karena ia tetep merasa kesal saat mengingat Suzy menatap pria mesum jtu.
Jimin mengambil handuknya dan masuk kedalam kamar mandi untuk memberihkan tubuhnya.
Suzy merasa sedikit sedih karena Jimin langsung menutup telfon begitu saja. Mungkin memang Suzy tidak cocok menjadi model sehingga Jimin saja tidak berkomentar apa-apa.
Jihyun menyambut Suzy yang menunggu disalah satu ruangan dimana tempat para model uang sudah selesai catwalk. Jihyun memeluknya dan memeluk Kyu Hyun.
"kalian sangat hebat", ucap Jihyun memuji, "oppa aku sangat berterima kasih, kau benar-benar membantuku untuk acara ini", ujar Jihyun untuk Kyu Hyun, "Suzy kau benar-benar berbakat. kau tahu? seseorang dari agency modeling bertanya mengenaimu padaku. kau benar-benar hebat suzy", puji Jihyun. Ia tersenyum puas karena banyak pujian yang ia dengar saat ia duduk didepan stage bersama teman-temannya yang lain.
Fashion show ini memang digelar bagi mahasiswa tingkat akhir namun tamunya bukanlah orang-orang sembarangan. Maka dari itu Jihyun sangat berharap ia bisa mendapat ulasan yang baik karena ini akan menentukan nilai akhirnya juga.
Beberapa orang pencari bakat dari agency modeling bertanya kepadanya saat Jihyun selesai berdiri karena namanya dipanggil dan Suzy melenggang bersama dengan Kyu Hyun yang memang sudah menjadi model bagi agency ternama.
"selamat Lee Suzy", ucap Kyu Hyun menyelamati.
Suzy bingung harus berkata apa mendengar Jihyun berbicara namun ia tetap merasa tidak percaya diri karena Jimin tidak berkomentar apapun mengenai dirinya.
Beberapa model dan teman dari Jihyun ikut menyelamati Suzy, Jihyun dan Kyu Hyun. Jihyun, Hae Young, See Jin, Suzy dan Kyu Hyun duduk untuk mendengarkan pengumuman untuk hasil terbaik. Ini bukanlah lomba namun tetap sda penilaian untuk mendapatkan penilaian perfomance terbaik.
Jihyun sangat gugup, begitu juga dengan Suzy. Ini adalah acara hebat pertama kali yang Suzy hadiri dan langsung menjadi seseorang yang penting. Ia tidak pernah berfikir akan menjadi model seperti ini dengan riasan dan juga kostum yang berbeda dari dirinya.
Jihyun menggenggam tangan Suzy. Mc sedang mengambil ancang-ancang untuk memberitahu siapa yang mendapatkan nilai perfomance terbaik. Mereka menunduk.
Jantung keduanya hampir copot ketika nama Park Ji Hyun menggema seluruh ruangan. Jihyun menutup wajahnya dan sangat bersyukur. Project yang ia kerjakan beberapa bulan dan ide yang ia miliki sejak duduk disekolah menengah akhir benar-benar bisa membuatnya merasa bangga.
Suzy memeluknya dan menyelematinya, Mereka bertiga harus naik keatas panggung untuk menerima bunga dan juga penghargaan.
Suzy benar-benar tidak menyangka bisa membantu Jihyun. Ia juga sangat bersyukur karena Jihyun sangat pantas mendapatkan penghargaan ini.
Perempuan cantik itu mengucapkan kata kata terima kasih dan juga memperkenalkan Suzy dan Kyu Hyun sebagai modelnya.
"perempuan cantik ini adalah Lee Suzy dari sekolah menengah akhir Shinhwa tingkat dua. Aku tidak menyangka ia memiliki bakat alami sebagai model karena aku tidak mengajarinya untuk waktu yang lama. Sedangkan Kyu Hyun Oppa adalah orang yang hebat dan juga tampan dibidang modeling. Saya sangat berterima kasih karena kalian saya mendapatkan nilai terbaik ini dan saya harap penjualan kostum ini bisa membantu orang-orang yang membutuhkan. Tolong beli yang sangat mahal ya", Jihyun menyelesaikan ucapannya dan kembali memeluk Suzy dan Kyu Hyun diiringi tepuk tangan yang meriah.
Mereka semua mendapatkan rangkaian bunga dari orang-orang yang menyelamati. Suzy senang namun ia tetap merasa ada yang hampa dihatinya.
Ia agak bingung karena orang-orang menatap pintu masuk dengan sangat antusias dan ruangan menjadi hening.
Seorang laki-laki yang memiliki rambut berwarna hitam, memakai setelan hitam dan membawa buket bunga mawar merah beserta beberapa lelaki dibelakangnya masuk dan otomatis orang-orang memberikannya jalan.
Suzy yang sudah berganti baju dan menerima beberapa buket bunga langsung terkejut saat menyadari lelaki tampan itu adalah Jimin. Ia berjalan dengan sangat percaya diri dan menawan. Membuat perempuan-perempuan menatapnya dengan terbuai. Ditambah Bangtan Flowers lainnya ikut serta membuat semakin panas ruangan itu karena orang-orang kagum akan mereka.
Jimin memberikan bunganya, Ia melewati Kyu Hyun dan mengecup bibir Suzy secepat kilat. Ia tidak sadar bahwa Jihyun mengucak matanya dengan kencang, tidak mempercayai pemandangan yang ia lihat sekarang.
"ini untukmu dan mulai sekarang kau tidak boleh lagi menatap lelaki lain selainku", bisik Jimin dan ia tersenyum.
Suzy kehabisan kata-kata kali ini. Begitu juga dengan Jihyun yang melihat jelas adiknya mencium Suzy didepan orang banyak.
Ada apa ini?
***