Keras kepala, egois dan memiliki gengsi begitu tinggi adalah penggambaran yang paling pas untuk seorang arsitek cantik berdarah campuran Korea Selatan dan Inggris bernama Amanda Altakendra. Wanita yang bertahun-tahun terjebak dalam masa lalu cinta yang kelam membuatnya begitu membentengi diri agar tidak jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Kelap malam dan wine menjadi awal kisah pertemuannya dengan seorang pria triliuner, pemilik Archelaus Corp, salah satu perusahaan raksasa di New York, Darko Dio Archelaus. Pria miskin ekspresi yang begitu memuja Amanda, berusaha melakukan apapun demi mendapatkan wanita itu untuk menjadi pendamping hidupnya. Akankah Darko berhasil menakhlukan hati Amanda? Akankah Amanda berhasil keluar dari labirin masa lalunya?
Happy Reading 📖📖📖
Jangan lupa tinggalin jejak kalian di cerita ini!
Muach muach! 💋💋
🔥🔥🔥🔥🔥
"OH MY GOD!"
"Fuck you! Kau...bedebah!" Umpat seorang wanita yang kini sibuk mengibas-ibaskan kertas dihadapannya
Wanita pemilik mata kucing itu mengerang marah penuh dengan emosi ketika salah satu pelayan cafe dengan tidak sengaja menumpahkan jus kiwi pesanannya dan mengenai map yang berisikan beberapa lembar sketsa bangunan milik kliennya.
Pelayan itu bergidik ketakutan saat mendengar makian kasar terlontar dari salah satu pelanggannya akibat kecerobohannya.
"Ma---, maaf... Maafkan, saya nona. Sa---, saya tidak sengaja," Ucap pelayan itu dengan gugup penuh dengan rasa bersalah
Tatapan tajam begitu menghunus tepat menghujam wajah si pelayan.
"Apa? Maaf? Kau buta? Kau tidak lihat semua ini?" Bentak si Wanita itu keras
"Panggil manager cafe ini. Sekarang juga!" perintah wanita cantik itu pada si pelayan
Pelayan yan wajahnya sudah pucat pasi itu berjalan mundur segera berlalu dari hadapan wanita yang telah membentaknya kasar dan mencari manager cafe sesuai permintaan wanita cantik itu.
Seorang pria dengan kemeja biru dan dasi bergaris-garis menyilang berwarna merah kontras dengan kemeja yang dikenakannya berdiri di hadapan wanita yang tengah mengibas-ibas lembar demi lembar kertas.
"Maaf, apa ada yang bisa saya bantu? Saya kebetulan manager cafe ini. Perkenalkan nama saya---" belum sempat sang manager berbasa-basi sang wanita sudah menyemburkan amarahnya lagi
"Dengar dan lihat semua ini! Semua lembar pekerjaanku basah dan beberapa robek akibat kecerobohan yang dilakukan pegawai stupid anda ini!"
Dengan berkacak pinggang wanita cantik itu memerintahkan manager cafe itu untuk memecat pegawainya.
"Aku ingin kau memecat pegawai bodohmu itu!"
Pegawai tersebut menunduk, gemetar ketakutan di belakang managernya mendengar ucapan kejam yang dilayangkan wanita itu untuknya.
"Maaf... tapi pegawai saya tidak sengaja melakukannya nona. Dia juga sudah meminta maaf pada---" lagi-lagi terhenti karena wanita itu sudah kembali menyela
"Kau dan pegawaimu sama bodohnya! Kalian membuang-buang waktuku. Fuck you!" wanita cantik itu membereskan semua barangnya dan melenggang pergi meninggalkan kafe dengan emosi memuncak
Seluruh mata memandang wanita yang baru saja melangkah keluar pintu kafe. Sedangkan manager dan pegawai yang melakukan kesalahan tadi masih berdiri kaku memandang pundak yang semakin menjauh itu.
Wanita cantik yang memiliki mata tajam seperti tatapan mata kucing bernama Amanda Altakendra. Seorang arsitek yang namanya sudah tersohor dikalangan pembisnis lokal maupun internasional yang menginginkan sentuhan tangan wanita itu untuk membangun gedung atau apapun.
🔥🔥🔥🔥🔥
Amanda menghempaskan tubuh dan pinggulnya ke atas sofa empuk di dalam apartment miliknya. Ia memilih menetap di Indonesia untuk sementara waktu ketimbang ikut bersama kedua orang tuanya di Korea Selatan.
Ayah Amanda adalah seorang pria yang berasal dari Korea Selatan , ayahnya juga merupakan seorang pengusaha terkenal dan kaya, memiliki beberapa perusahaan besar di bidang otomotif dan elektronik.
Sedangkan Ibu Amanda adalah wanita yang berasal dari Manhattan. Untuk itu, Amanda terlihat seperti wanita keturunan yang tampak begitu cantik meskipun gen ayahnya yang mendominasi dirinya.
Wanita itu menghela nafas gusar menatap tumpukan kertas di dalam map yang sudah basah dan robek. Kepalanya berdenyut pening memikirkan jika lembaran-lembaran itu merupakan deadline yang akan ia serahkan pada seorang pengusaha asal Italia.
"Hei, What's Up, baby! Kenapa wajahmu seperti remasan kertas?" tanya Belina, sahabat terbaik Amanda.
Belina merupakan supermodel Internasional yang namanya sudah tersohor di seluruh dunia. Wanita bermata hijau itu menetap di New York, namun saat ini ia tengah mengambil cuti panjangnya dan memilih Indonesia sebagai destinasi kunjungannya.
Amanda melemparkan map dihadapannya ke sofa, tempat Belina duduk. Nana mengambil lembaran yang sudah rusak dan juga basah itu, mengangkatnya ke udara dengan mata terbelalak dan mulut menganga.
"Shit! Bagaimana bisa? Inikan..." Nana tidak menyelesaikan ucapannya
"Semua sketsa yang sudah aku kerjakan, hancur berantakan dalam hitungan detik akibat tindakan ceroboh pegawai cafe tadi," gerutu Amanda
"It's Crazy! Pantas saja wajahmu sangat tidak bersahabat,"
"So, apa yang akan kau lakukan dengan semua ini?" tanya Nana
Amanda mengedikkan bahunya. Wanita itu mengurut dahinya. Amanda terlihat begitu frustasi, pekerjaannya yang dikerjakan selama satu minggu terakhir dan tinggal finishing ternyata harus hancur dalam hitungan detik.
Lusa sketsa itu harus diberikan pada seorang pengusaha asal Italia yang sudah membayarnya dengan harga tinggi. Lebih naas-nya, file untuk sketsa itu tidak tersimpan di laptop atau flashdisknya.
"Aku harus mengulang semuanya dari awal," desah Amanda
Nana duduk mendekati Amanda dan merangkul bahu sahabatnya itu.
"U can do it!" Nana memberikan semangat pada Amanda
"Yeah," jawab Amanda lemah
🔥🔥🔥🔥🔥
Di sebuah ruangan besar yang bernuansa kuning gading bergaya khas eropa. Pria berkemeja biru dongker duduk di balik meja kerjanya yang berukuran besar. Jari jemari panjang pria itu membuka satu per satu lembaran pekerjaannya. Membaca dengan teliti setiap laporan yang dibuat oleh pegawainya.
Ia menarik satu map yang berisikan gambar rancangan sebuah bangunan. Pria yang memiliki tatapan super tajam dan berwajah datar nan dingin itu melihat segalanya dengan begitu detail. Bibirnya tersungging senyum tipis saat mencapai pada lembar akhir.
Pria itu menghubungi seseorang melalui telepon yang ada di hadapannya.
"Ke ruanganku sekarang," perintah sang pria pada seseorang
Tak lama ketukan pintu ruangan terdengar. Seorang pria dengan jas hitam rapi sedikit menunduk saat menghadap pimpinannya.
"Siapa yang membuat gambar ini?" tanya Pria dengan kemeja dongker, suara pria itu rendah namun terdengar seksi.
Sang asisten mendekat untuk melihat dan kemudian kembali lagi berdiri tegak.
"Oh, itu kontrak kerjasama yang diajukan oleh Altakendra Corp. Mereka ingin membangun sebuah resort di Amsterdam."
"Amanda Altakendra, seorang arsitek yang kini menetap di Indonesia sudah beberapa kali bekerja sama dengan perusahaan ini. Ia yang mendesain perusahaan di Jepang dan Austria. Sebagai informasi tambahan, wanita itu begitu cantik dan seksi serta single," jelas Brian
Sebuah senyuman samar muncul di wajah tampan pria berkemeja biru dongker saat mendengar penjelasan Brian, asisten pribadinya.
"Berikan aku informasi lengkap mengenai wanita ini. Aku ingin melihatnya secara langsung,"
"Saya akan memberikan informasi secepatnya," Brian pamit dari ruangan itu.
Darko Dio Rajasa, pria mapan yang masih berstatus single memiliki wajah tampan, alis tebal, hidung mancung serta dagu belah, tatapan tajam dan dingin, jarang berekspresi, ia lebih suka menampilkan raut wajah datar. Pria yang begitu memilih untuk berhubungan dengan seorang wanita terutama untuk urusan diatas ranjang.
Ia juga pemilik serta pewaris Rajasa Corp. Darko dinobatkan sebagai pengusaha muda terkaya no 2 di dunia. Pria ini juga terkenal kejam dan tidak ingin dibantah dalam hal apapun. Rekan kerja atau orang sekelilingnya sudah begitu hafal dengan sifat seorang Darko.
"Let's start the game!" gumam Darko sambil menggenggam berkas yang berisikan ajakan kerjasama dari Altakendra Corp.
🔥🔥🔥🔥🔥