"Kalau Yudha tidak bisa terima kamu apa adanya, tidak menerima penyakit yang kamu derita, berarti dia bukan lelaki terbaik yang diberikan Tuhan untuk kamu Lin" lanjut Erick lagi. Erlina tidak bisa membalas ucapan abangnya. Dia hanya bisa menahan air mata sedihnya. Erlina mempererat pelukannya pada abangnya. Kalau boleh, ingin rasanya Erlina menolak kalimat yang baru diucapkan Erick, tapi Erlina juga tahu kalau apa Erick katakan benar, kalau memang Yudha mencintainya, pasti Yudha akan menerimanya apapun keadaan Erlina. Hatinya hanya belum siap untuk berpisah dari Yudha.
"Aku ngerti pasti sedih Lin, tapi kita harus bisa terima ini kalau nanti memang Yudha tinggalin kamu karena tidak bisa terima penyakit kamu" lanjut Erick lagi, seakan membaca pikiran Erlina.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com