Todi menggenggam tangan Laras sepanjang jalan. Pikirannya kacau, dia menyesali keputusannya mengunjungi Erlina pagi ini. Sebelumnya Todi sudah bertekad tidak akan bertemu Erlina lagi. Kalau saja dia tidak datang ke kamar Erlina, pasti sekarang Todi sedang makan siang dengan istrinya. Tapi sebesar apapun rasa penyesalan Todi, waktu tidak akan mungkin kembali lagi. Todi hanya bisa menghadapi yang sudah terjadi, dan hanya bisa berharap Laras tidak kenapa-kenapa. Todi memandangi wajah Laras yang tidak sadar. Wajah cantik itu semakin terlihat pucat. Maafkan aku Ras, ucap Todi berkali-kali dalam hatinya. Todi berkali-kali juga mengutuk dirinya sendiri.
Setelah sampai di IGD Laras langsung ditangani. Todi menyadari ada darah yang cukup banyak mengalir di paha Laras.
"Tolong konsul kan ke bagian kandungan, istri saya sedang hamil," pinta Todi. Dia takut sekali Laras keguguran. Todi hanya berharap semua ketakutannya itu tidak terjadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com