webnovel

Takdir Cinta Dimulai Sekarang.

" Tuk tuk tuk!? "

Suara langkah pelan dari luar ruang belajar chef yang mendekati sebuah Box Elektronic Minuman dan Makanan Ringan yang tersedia di dalamnya.

Ditempati pada dinding Universitas Bolde Chef.

Terlihat seorang berpakaian jas kantor.

Tetapi mengenai topi gelap yang menutupi kepalanya.

Tampak dia menyembunyi diri dari pandangan orang lain karena malu sesuatu.

"Crick! ", suara ketukan pada smartphone miliknya.

Rupanya dia Head Universitas Bolde ( Kepala Kampus) ini sedang memesan sebuah minuman.

Karena sudah berlangganan VIP, dia hanya menunjukkan boxcode pada pelacakan boxcode di Box Elektronic tersebut.

Langganan VIP pada Box Elektronic ini membuat pelanggannya berutang dulu dan akan ditagih pada akhir bulan.

Tetapi, pelanggan VIP dikenakan biaya tahunan keanggotaan cukup normal bagi orang kantoran yang bekerja.

"Krukk! " suara sebuah botol minuman jatuh ke bawah.

Kepala Kampus memesan minuman Pocari Sweat karena sering berkeringat.

Mendengar suara heboh di dalam ruang belajar chef ini membuat Kepala Kampus ingin tahu.

Pintu kaca bening yang menjadi penutup ruang belajar Chef ini membuat Kepala Kampus dapat melihat anak-anak baru Chef di dalamnya.

" Waahhh!!! "

" Haaahhaaahaa!! ", suara tawa keras anak-anak kampus Chef.

Kepala Kampus tersenyum.

"Bagus! Hari pertama belajar disambut humor yang lucu! ", sambil membuka tutup minuman Pocari Sweat.

Keadaan semakin tak terkendali.

Chef Chen mengangkat kedua tangan, " Semua tenang!! "

" Woiii, Tenang! Woii!!? ", suruh keras Chef Chen.

Suasana mulai surut dan tenang.

" Maaf ya! Nona Serina! "

" Ini Kampus Chef! "

" Bukan Kampus Cinta!! ", senyum Chef Chen.

Serina merasa malu merah merona.

Dan Cahya merasa cemburu karena melihat Serina lagi di hadapannya.

Mendadak Chef Chen bermuka senyum canda di depan Serina.

" Nona Serina?! "

" Ada pertanyaan paling penting?! ", serius Chef Chen.

Anak-anak Kampus memandangi serius tatapan Chef Chen.

" Apa kamu masih?! "

" Perawan?!! ", tanya canda Chef Chen.

Suasana menjadi hening dan sunyi, bahkan jangkrik berhenti bersuara.

Kepala Kampus terdiam dengan air masih di mulut karena kaget mendengar pertanyaan Chef Chen.

Serina mengeluarkan sesuatu dari tas kecil pink khusus gadis belia.

" Iya, Aku masih perawan, Chef Chen!! ", jawab serius Serina sambil menunjukkan kertas yang berisi pengakuan Dokter Khusus Wanita.

"Eehhhh!!!"

Sontak kaget seluruh anak-anak kampus.

" Uuhhh!! "

"Huuuukkk!!", suara batuk Kepala Kampus tak sengaja menelan air minuman karena kaget.

Topi pun jatuh karena Kepala Kampus menunduk.

Sinar Pagi hari mendekati Siang hari ini menyinari kepala botak Kepala Kampus yang berkilau seperti kaca porselen.

"Crinnkk !!"

Anak-anak kampus melihat ke belakang karena ada kilauan datang dari belakang punggung mereka.

" Hahahahahahaaa!!!! ", tawa anak-anak kampus melihat pertama kali kepala botak berkilau yang jarang dilihat.

Suasana jadi ribut kembali.

Langsung Kepala Kampus kabur karena malu banget.

" Ok! "

" Semuanya tenang!! "

" Nona Serina, Maafkan Chef Chen karena tadi cuma candaan!? ", mohon Chef Chen karena merasa bersalah.

" Hmmm!"

" Dimana yang bernama Hady?! ", tanya Chef Chen minta Hady tunjuk diri.

Tetapi, Hady ini jongkok dan bersembunyi karena malu banget namanya disebut-sebut oleh Serina.

Akhirnya, Beranikan diri berdiri kembali dan sambil mengangkat tangan.

" Saya! Chef Chen! ", respon Hady sambil menolak pandangan Serina.

" Kamu ya?! "

" Jangan berlebihan di Kampus Chef ini ya!! ", pinta Chef Chen.

" Baik, Chef! ", jawab Hady.

Semua Anak Kampus sudah mengenal tampang wajah Hady yang ganteng banget

" Baik, Serina! "

" Disana ada meja dapur belum lengkap!! ", tunjuk Chef Chen.

Waktu terasa melambat saat Serina berjalan mendekati Cahya.

Semakin dekat, Tubuh Serina dan Cahya membara panas uap.

" Ciih! ", suara pelan Cahya.

Cemburu Panas Membara berbenturan dengan Cinta Panas Membara.

" Felix! "

" Kenapa panas banget disini ya??! ", gerah Genia yang berada di samping Cahya.

" Iya, panas banget! ", sambil lihat-lihat ke atas untuk melihat keberadaan AC Pendingin.

Chef Chen sudah siap mengajari saat Perlengkapan Chef sudah datang.

" Ini Kesopansantunan Seorang Chef Profesional yang harus kalian ketahui! ", jelas Chef Chen.

Ada 3 Patung berpakaian Chef dan Terali yang mengangkut sesuatu.

" Ini Pakaian Chef yang berwarna putih untuk kalian gunakan saat tamu-tamu minta ketemuan langsung! "

" Pakaian Chef Putih ini bernama Golden Chef White! ", lanjut Chef Chen sambil menunjuki.

" Berikutnya!! "

" Ini Pakaian Chef yang berwarna hitam gelap untuk kalian gunakan saat ada di dalam dapur Chef!! "

" Ini untuk kalian para pria! "

" Ini bernama Black Kitchen Chef!! ", jelas Chef Chen sambil patung berikutnya.

" Selanjutnya!! "

" Ini Pakaian Chef berwarna coklat gelap untuk kalian juga digunakan di dalam dapur saat memasak apapun!! "

" Tetapi, Ini untuk para wanita!! ", jelas lanjut Chef Chen sambil memegang patung berikutnya.

" Kemudian, Ini sepatu khusus di dalam dapur maupun di luar dapur!! "

" Jadi, ada 2 Sepatu khusus Chef! ", lanjutnya sambil mengambil dari terali dorong.

"Pakaian dan Sepatu ini sudah dirancang oleh Desain yang hebat! "

Chef Chen mengambil Gelas berisi air panas.

" Lihat! ", sambil melempar air panas ke Pakaian Chef.

Air panas tidak menyerap ke dalam Pakaian Chef.

Selanjutnya, Chef Chen mengambil Gelas berisi minyak panas dan melempar juga ke Pakaian Chef.

Sama juga Minyak panas tidak menyerap.

" Pakaian Chef ini sudah dirancang agar Anti Air dan Anti Minyak !!", senyum Chef Chen.

" Woaahh! ", kagum Anak Kampus belum pernah lihat.

" Ok, kalian mengerti ya!!? ", tanya Chef Chen

" Iya, Chef!! ", respon anak-anak kampus.

" Selanjutnya!!! "

" Lihat ke bawah! Lantai Dapur sudah dirancang ini memilik celah-celah yang mengalir air dan minyak ke pinggir dapur!! "

" Lantai Dapur ini juga Anti Air dan Anti Minyak!! ", sahut Chef Chen.

" Hanya perlu disiram pakai sabun pembersih lantai untuk membersihkan celah-celah!! "

" Ini akan menjadi Piket Kebersihan Dapur setelah memakai dapur!! ", ucap Chef Chen.

Mendadak ada yang angkat tangan.

"Chef!! "

" Apa dibagi tugas Piket Kebersihan Dapur??!", tanya Felix

" Tidak !!"

" Siapapun yang memakai Dapur Chef ini harus membersihkannya!! "

" Kalian tidak diizinkan pulang kalau belum bersih banget!! ", seru Chef Chen.

" Aahh!! ", suara anak-anak kampus yang ingin pulang cepat.

" Sipp! "

"Kalian sudah mengerti??!", tanya lagi Chef Chen.

"Iya, Chef!! ", respon Anak Kampus.

Cahya dengan keberanian kuat dan harapan yang diyakini akan dikabulkan.

Mengangkat tangan setinggi mungkin agar Chef Chen melihatnya.

Chef Chen melihat tangan Cahya.

" Iya, Kamu Gadis Cantik di Kampus Ini!! ", rayu Chef Chen yang dengar gosip kampus ada gadis cantik yang daftar.

Cahya malu mendengar pujian Chef Chen.

" Anuuuuiii!! "

" Boleh pindah Meja Dapur yang disukai ???", tanya harap Cahya pada Chef Chen.

Serina juga ikut mendengar.

Hady juga memandangi Cahya dengan wajah serius tapi cinta suka cinta malu gitu.

Chef Chen melihat sekitarnya.

" Bolehkah, Chef Chen?! ", tanya lagi Cahya.

Hati Cinta Cahya yang berdebar-debar.

Langsung melihat Hady memandanginya.

Next chapter