webnovel

Kebimbangan Hati Ryan

"Seharusnya Mama yang bertanya seperti itu padamu. Untuk apa kamu melakukan semua ini Ryan?" tanya Mama marah sambil melemparkan semua foto-foto yang memperlihatkan kedekatannya dengan Shina, serta dokumen Rumah Sakit yang menyatakan bahwa Rani bukan merupakan darah dagingnya.

"Ma.. dengerin Ryan. Mama itu udah salah paham.." Ryan berusaha menjelaskan

"Salah paham apa? Jadi selama ini kamu masih berhubungan dengan perempuan itu secara diam-diam tanpa diketahui oleh Lena?"

"Mama benar-benar kecewa sama kamu.." dan Mama pun langsung pergi meninggalkan Ryan diruangan itu

"Maa.." Ryan berusaha menghentikan Mamanya

"Mama dengerin penjelasan Ryan dulu. Itu semua gak seperti yang Mama lihat dan bayangkan.."

"Ryan bisa jelasin Ma.. Ryan punya alasan tersendiri kenapa Ryan melakukan semuanya."

"Alasan apa?!! Alasan karena kamu masih mencintainya?"

"Dengar Ryan, jangan kamu pikir Mama tidak tahu semua tindakan yang kamu lakukan belakangan ini padanya. Kamu nyuruh orang untuk mengawasi dia kan? Tidak sampai disitu, bahkan kamu juga belakangan ini sering diam-diam pergi mengunjunginya dilokasi syuting, memberinya bunga, makanan, dan hadiah, walaupun tanpa sepengetahuan darinya.."

Ryan terkejut bagaimana bisa Mamanya sampai mengetahui semua hal itu.

"Sekarang Mama tanya sama kamu, apa itu juga merupakan anakmu? Anak yang sekarang berada dalam kandungannya..?"

"Nggak Ma. Bukan. Demi Tuhan! Ryan berani bersumpah bahwa itu bukan anak Ryan."

"Lalu, untuk apa kamu melakukan semua ini? Menyuruh orang mengawasinya selama 24 jam. Dan juga selalu mengunjunginya dan memantaunya dari kejauhan.. Apa kamu masih mencintai dia? Kamu mau berniat kembali lagi sama dia??" tanya Mama tidak senang

Ryan dia terlihat bingung saat itu. Dia hanya mematung. Kemudian Mama,

"Kalau kamu memang bersih keras ingin kembali lagi padanya, baiklah.. Mama tidak akan melarang. Terserah kamu! Mama sudah capek menghadapi semua masalah yang kamu buat. Tapi Mama cuma minta satu hal, kamu ceraikan Lena segera." ucap Mama kembali yang membuat Ryan terkejut

"Mama kasihan padanya. Kamu telah berbuat salah padanya dengan menyakiti perasaannya. Lebih baik kamu ceraikan dia sekarang, sebelum dia mengetahui tentang semua ini."

"Nggak Ma. Ryan gak mau menceraikan Lena. Itu gak akan pernah terjadi.." ucap Ryan menolak tegas

"Kalau kamu memang tidak mau bercerai dengan Lena kenapa kamu lakukan ini padanya? Diam-diam masih berhubungan dengan mantan pacarmu itu dibelakangnya. Bahkan menyewa beberapa orang bodyguard untuk mengawasi dan melindungi perempuan itu.. Untuk apa kamu melakukan semua ini Ryan? Untuk apa??" tanya Mama mendesaknya

"Ryan merasa bersalah padanya. Ryan benar-benar menyesal telah melakukan itu semua padanya.. Ryan telah membuat hidupnya hancur.."

"Gara-gara Ryan yang meninggalkannya waktu itu, dia sampai mengalami depresi berat, sampai hampir bunuh diri.. Bahkan, ketika dia hamil dia harus menghadapi semua itu sendirian .. Sampai anaknya meninggal ketika dia melahirkan, Ryan tidak bisa menemaninya dan berada disisinya." jawab Ryan frustasi

"Jadi kamu sudah tahu kalau Rani itu bukan.." ucap Mama tiba-tiba tak percaya

"Iya. Ryan tahu semuanya. Lucy manajernya yang menceritakan semua pada Ryan. Bahkan Shina sampai saat ini pun tidak tahu kalau Rani itu bukan putri kandungnya.."

Saat itu Mama benar-benar terkejut mendengar penjelasan dari Ryan. Bagaimana bisa putranya itu tetap memilih untuk melakukan semuanya, termasuk menerima semua tuntutan dan perjanjian yang dibuat oleh Shina untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dulu, meskipun dia tahu bahwa Rani itu bukan putri kandungnya.

"Ma dengar, anaknya yang meninggal itu memang benar anak Ryan, cucu Mama. Ryan bisa memastikannya. Saat itu Shina memang tidak pernah berhubungan dengan pria manapun selain Ryan.."

"Mama tidak percaya.." ucap Mama membantah

"Semua skandal dan gosip itu semua tidak benar Ma. Itu hanyalah settingan yang dibuat untuk menaikkan popularitasnya.. untuk semakin membuat namanya terkenal sebagai artis. Ryan tahu semuanya. Tidak. Bahkan, Ryan juga yang mengatur semuanya waktu itu. Siapa pun orang yang akan digosipkan dengannya, Ryan yang memilihnya. Tanpa persetujuan Ryan, dia tidak akan digosipkan oleh pria manapun.."

"Mama saja sekarang bisa membuatnya dikeluarkan dari manajemennya. Jadi, bagaimana Ryan tidak bisa mengatur semua gosip dan skandalnya waktu itu.." ucap Ryan kembali menjelaskan

"Ma.. Ryan mohon sama Mama. Tolong jangan lakukan itu pada Shina, Ma.. Dia itu telah bersusah payah membangun karirnya dari nol. Bagaimana Mama bisa begitu saja membuatnya dikeluarkan dari sinetronnya itu, bahkan dipecat dari manajemennya. Ma..?" Ryan dia terlihat memohon dengan sangat pada Mama saat itu.

"Apa dia yang memintamu untuk memohon pada Mama seperti ini?" tanya Mama tidak senang

"Tidak Ma. Bahkan, dia saja belum mengetahui tentang semua ini.."

"Shina itu wanita mandiri. Dia jarang meminta Ryan untuk melakukan sesuatu, termasuk meminta bantuan. Apalagi berhubungan dengan karirnya itu. Dia pasti tidak mau melakukannya. Semuanya Ryan yang lakukan sendiri. Shina itu bukan tipe wanita manja. Berbeda dengan Lena, dia jarang mengeluh dan lebih menyukai untuk menyimpan dan menyembunyikan masalahnya sendiri.."

"Ryan, Mama tidak percaya.. bahkan kamu sekarang bisa membandingkan dia dengan istrimu Lena?" ucap Mama tidak senang

Saat itu Ryan, dia tiba-tiba saja berlutut dihadapan Mama. Mama yang melihatnya pun sungguh terkejut dan tidak percaya. Kemudian

"Ryan..?!" ucap Mama seolah tak percaya putranya itu benar-benar berlutut demi Shina.

"Ma, Ryan mohon sama Mama. Mama bisa lakuin apapun untuk menghukum Ryan karena telah melakukan hal ini. Tapi tolong jangan mengusik Shina, Ma. Apalagi sampai membuat karirnya hancur berantakan. Baginya ini semua adalah hidupnya. Dia sangat mencintai pekerjaannya ini.."

"Ryan berdiri! Mama tidak suka ya kamu melakukan ini hanya demi perempuan itu. Sampai berlutut seperti ini.. Dimana harga dirimu?" ucap Mama marah

"Ini semua gara-gara Mama.."

"Ryan bangun!!" Mama kembali menyuruh Ryan untuk berdiri

"Gara-gara Mama waktu itu. Seandainya Mama tidak menentang hubungan kami. Maka semua itu tidak akan terjadi.. dan Ryan juga tidak akan dihantui oleh perasaan bersalah dan menyesal seperti ini.." ucap Ryan kembali

"Ohh, jadi sekarang kamu menyalahkan Mama karena merasa menyesal telah meninggalkannya waktu itu? Baik.. Kalau begitu Mama akan membuatnya kembali ke posisi semula termasuk mengembalikan karir dan pekerjaannya, tapi dengan satu syarat." ucap Mama

"Apapun.. Apapun syarat yang Mama minta pasti akan Ryan kabulkan." jawab Ryan

"Ceraikan Lena.." ucap Mama yang membuat Ryan terkejut

"Ma..??" Ryan tidak terima

"Terserah. Kalau kamu memang mau dia kembali pada pekerjaannya semula, maka kamu harus menceraikan Lena istrimu itu?"

"Bagaimana bisa Mama membuat syarat tidak masuk akal seperti itu?" ucap Ryan tak percaya

"Apa Mama tidak menyukai Lena?" tanya Ryan kembali

"Harusnya kamu tanyakan itu pada dirimu sendiri Ryan. Bagaimana bisa kamu sampai berlutut demi perempuan lain dan bukan istrimu? Tanpa kamu sadari, kamu telah membagi perasaan yang seharusnya menjadi milik Lena terhadap perempuan lain. Apa kamu tidak sadar itu?"

Ryan seolah mendapat sindiran yang menusuk dari Mamanya. Dia terlihat mematung.

"Tidak hanya Lena, tetapi kamu juga.. Mama benar-benar tidak mengerti, bagaimana kalian berdua bisa bermain hati seperti ini pada orang lain?"

"Ryan tidak melakukannya Ma.. Ryan tidak bermain hati padanya.." tolak Ryan

"Oh, ya? Lalu semua bentuk rasa perhatian dan kepedulianmu ini? Semua yang kamu lakukan untuknya, sampai-sampai kau mengesampingkan harga dirimu itu dan rela berlutut dan memohon seperti ini pada Mama demi dirinya?"

"Ryan kan sudah menjelaskannya pada Mama. Ryan merasa bersalah dan menyesal atas tindakan yang Ryan lakukan padanya di masa lalu.."

"Perasaan menyesal dan bersalah?" ucap Mama bergidik sambil tersenyum sinis mengulang kembali pernyataan Ryan sebelumnya.

"Kamu tahu Ryan, Lena juga pernah mengatakan itu pada Mama ketika Mama menanyakan bagaimana perasaannya yang sesungguhnya pada Aris. Dia bilang dia tidak mencintainya, tetapi hanya merasa bersalah karena telah melukai perasaannya secara terus menerus seperti ini.. Tidak sepertimu yang lebih menunjukkan semua rasa kepedulianmu pada Shina dengan melakukan semua tindakan ini untuknya, Lena dia lebih berusaha untuk menyangkalnya demi mempertahankan hubungan rumah tangga kalian.."

"Lusa Mama akan kembali ke New York. Mama akan menunggu jawabanmu besok mengenai keputusan mana yang akan kamu ambil.. Apakah kamu ingin menceraikan Lena dan membuat Shina dapat kembali bekerja atau sebaliknya membiarkan Shina seperti itu demi mempertahankan pernikahanmu dan Lena.." ucap Mama kembali menjelaskan

"Mama melakukan semua ini demi kebaikanmu Ryan, agar kamu bisa lebih tegas dan mengetahui bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya terhadap mereka berdua.."

"Mama harap kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan hatimu agar kamu tidak menyesal nanti dikemudian hari.."

Dan Mama pun pergi meninggalkan Ryan disana dengan kebimbangan hatinya.

Next chapter